Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

1🍁Time to Wake Up

Setelah pergi dari ruang rawat Dahyun, Jungkook bergegas pergi ke rumah Eunha untuk menjemputnya dan pergi bersama ke rumah Eomma Eunha. Ya hubungan mereka memang sudah sedekat itu, Eomma Eunha sudah sangat akrab dengan Jungkook, bahkan ia sudah tau Jungkook sudah memiliki istri dan anak.

Tapi entahlah mungkin karena wajahnya yang tampan dan perilakunya yang sopan, Eomma Eunha mau menerima Jungkook sebagai kekasih dari putri semata wayang nya itu. Suami nya sudah meninggal sejak 2 tahun yang lalu. Dan ia juga merasa sepertinya hidupnya tidak akan lama lagi karena penyakit diabetes mellitus yang dideritanya semakin menjadi-jadi. Jadi ia ingin Eunha segera memiliki pendamping, agar ia bisa pergi dengan tenang.

"Kau cantik sekali Eunha," puji Jungkook lembut saat melihat penampilan cantik Eunha saat keluar dari rumahnya. Eunha tersenyum dan menghampiri Jungkook yang terpaku di depan pintu mobilnya.

"Terimakasih, kau juga tampan," ucap Eunha, setelahnya ia mengecup pipi Jungkook mesra yang membuat pipi nya memerah lucu.

"Haha kau bisa saja, ayo kita berangkat!" ujar Jungkook, kemudian ia menggandeng tangan mungil Eunha dan membukakan pintu mobil untuknya, Eunha tersenyum dan memasuki mobil. Perlakuan manis Jungkook selalu berhasil membuatnya tersenyum bahagia.

Selama perjalanan mereka mengobrol ringan, kadangkali saling melemparkan lelucon satu sama lain, atau sama-sama terdiam sambil mendengarkan lagu romantis dari music tape di mobil nya, dan tentunya sambil berpegangan tangan. Ah benar-benar seperti anak muda yang sedang di mabuk asmara, kalau perlu diingatkan, Jungkook sudah berkeluarga, bahkan ia sudah memiliki putri lucu yang sudah berusia 6 tahun.

Sebenarnya rumah Eomma Eunha tidak terlalu jauh, tapi entah kenapa hari ini sangat macet, sepertinya karena sekarang jam pulang kerja,hingga sejam kemudian mereka baru sampai di kediaman Eomma Eunha.

"Wah akhirnya kalian sampai, ayo masuk! Eomma sudah menyiapkan makan malam untuk kalian berdua," sambut Eomma Eunha yang semakin kurus setiap hari nya. Tubuh ringkih nya memeluk Jungkook dan Eunha bergantian lalu menuntun mereka memasuki rumahnya.

Acara makan malam kali ini cukup menyenangkan, walaupun menderita penyakit yang parah, Eomma Eunha tetap ceria menyambut kedatangan mereka.

"Kalian tampak sangat serasi, kapan kalian akan menikah?" Jungkook tersedak saat mendengar pertanyaan keramat itu.

"Ah maaf Jungkook, sepertinya kau sangat terkejut ya?" tanya Eomma Eunha dengan lembut, Jungkook saja sampai merinding mendengarnya.

"Eum tidak apa-apa Eomma, Jungkook yang ceroboh" tuturnya sembari mengelap mulutnya dengan sapu tangan yang disediakan.

"Secepatnya eomma, kita akan menikah secepatnya!" ujar Eunha tegas, Jungkook membulatkan matanya kaget, heol bagaimana bisa Eunha berkata semudah itu sementara ia masih memiliki istri.

Eunha tersenyum, lalu membisikan sesuatu ke telinga Jungkook.

"Hidup istrimu itu sudah tidak ada harapan lagi kan? Aku yakin hidup nya tidak akan lama lagi, sebentar lagi ia juga akan pergi dari dunia ini kan sayang? " bisik nya disertai senyum evil nya yang terlihat sangat licik.

Jungkook tersenyum.

'ah benar juga.'

"Wah uncle! Jari eomma bergerak!" seru Jeon Ahrin putri kecil Dahyun dan Jungkook. Ia menunjuk-nunjuk senang ke arah jari Dahyun yang mulai bergerak sedikit demi sedikit. Senyum gigi kelinci nya mengembang senang melihat pergerakan kecil dari jari-jari Dahyun.

"Wah kau benar! Sebentar ya biar uncle panggilkan dokter," ujar kim Taehyung, sahabat sekaligus partnernya membangun perusahaan Kim Company, yang sudah seperti keluarga bagi Dahyun.

Taehyung pun keluar dari ruangan Dahyun, dan mencari dokter untuk memeriksa keadaan Dahyun. Ahrin terus memegangi tangan Dahyun berharap Eomma nya kembali membuka matanya, dan menemani hari-hari nya seperti dulu.

Perlahan mata monoloid nya mengerejap, berusaha untuk membuka.

"Eommaa!" ahrin menjerit senang melihat mata Eomma nya mulai terbuka.

Dan setelah matanya menyesuaikan dengan cahaya terang lampu kamar, Dahyun tersenyum karena hal yang pertama kali ia lihat adalah malaikat kecil nya yang lucu.

"Ahrin sayang..." tangan Dahyun terangkat perlahan untuk mengelus rambut anak perempuannya itu. Ahrin yang terharu mulai menitikan air mata.

"Iya eomma, Ahrin disini," balas Ahrin sambil terus menatap eomma nya dengan sayang.

"Kau sendiri? Mana appamu?" tanya Dahyun khawatir.

"Tidak eomma Ahrin tidak sendiri, aku kemari dengan uncle Taehyung, biasanya appa yang menemani Ahrin ke sini setiap malam, tapi malam ini appa ada janji penting katanya, jadi Ahrin minta antar uncle Taehyung," ujar Ahrin, walaupun usia nya baru 6 tahun, tapi anak ini perilakunya tampak lebih dewasa dari usia nya seharusnya.

"Aish kau merepotkan uncle saja," ujar Dahyun gemas sambil mencubit pelan puncak hidung mancung Ahrin.

"Tidak merepotkan sama sekali kok, aku malah senang ada disini saat kau mulai tersadar kembali," ujar Taehyung yang baru saja tiba bersama Dokter di belakangnya.

"Ah terimakasih Taehyung, kau memang selalu bisa diandalkan," ujar Dahyun sambil tersenyum lembut, tubuhnya masih terasa lemas sehingga ia tidak bisa bergerak banyak-banyak.

Dokter pun menghampiri Dahyun dan mulai memeriksa nya.

"Keadaan anda sudah mulai stabil, kurasa beberapa hari lagi anda sudah bisa kembali beraktifitas seperti semula, kau harus menjalani perawatan selama seminggu di rumah sakit, baru kami izinkan pulang," tutur dokter setelah selesai memeriksa keadaan Dahyun.

"Ah gomawo Dokter Kim, aku akan menjalani proses perawatan itu dengan sebaik-baiknya," balas Dahyun.

"Untuk saat ini jangan melakukan aktifitas berat dulu, oh iya apakah anda suami dari nyonya Dahyun? Sepertinya agak lain?" tanya Dokter Kim yang memang sudah setahun merawat Dahyun.

"Bukan dok, saya sahabatnya," balas Taehyung malu-malu.

"Ah iya aku lupa, haha terlalu banyak bertemu pasien membuat diriku agak susah menghafal wajah orang, yah karena suami nyonya Dahyun sedang tidak ada disini, aku akan menyampaikan hal ini kepadamu saja," ujar Dokter Kim.

"Sebaiknya kau ikut aku keluar," ajak Dokter Kim.

"Ah oke baiklah."

Taehyung dan dokter kim keluar dari ruangan, sedangkan Dahyun melanjutkan obrolannya dengan putri kecil nya itu.

"Kau tau? Ini adalah sebuah keajaiban, seperti yang kita lihat keadaan Dahyun dari setahun belakangan ini semakin memburuk setiap harinya, bahkan kemungkinan nya untuk tetap bertahan hidup sangat kecil sekali." Taehyung mengangguk mengiyakan perkataan Dokter Kim, pasalnya ia juga kaget saat melihat Dahyun mulai bangun lagi.

"Ya kuharap kalian selaku keluarga nyonya Dahyun, bisa menjaga pikirannya agar tidak terlalu berat, seperti yang anda tau,kecelakan nya setahun yang lalu itu menyebabkan kerusakan yang cukup parah pada otaknya, takutnya terjadi hal yang tidak diinginkan jika Dahyun berpikir terlalu keras," lanjut Dokter Kim.

"Ah baiklah aku mengerti, pasti dok kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga Dahyun," jawab Taehyung mantap.

"Ya aku percaya pada kalian," ujar Dokter Kim yang di akhiri senyuman.

Ahrin sudah tertidur di sofa, kini taehyung sedang sedikit berbincang dengan Dahyun. Membicarakan perusahaan mereka, dan hal-hal yang Dahyun lewatkan selama setahun.

"Ah Tae tidak usah," pinta Dahyun saat taehyung akan mengabari Jungkook dengan ponselnya.

"Kenapa? Suami mu berhak tahu kan?" tanya Taehyung heran.

"Eumm bukan begitu, aku hanya ingin memastikan sesuatu terlebih dahulu," ujar Dahyun.

"Apa yang kau bicarakan Dahyun-ah?" Taehyung menatap sendu wajah Dahyun yang sedang tersenyum nanar itu.

"Jungkook bilang, ia sedang dekat dengan perempuan lain."

"Mwo? Jinjja?" Taehyung membulatkan matanya kaget.

Lalu Dahyun pun menceritakan ucapan Jungkook yang ia dengar sore tadi.

"Ah mungkin itu hanya mimpi mu saja Dahyun," ujar Taehyung yang berusaha untuk tetap berpikir positif.

"Tidak oppa, aku pasti tidak bermimpi, pendengaran ku memang masih berfungsi walau sedang koma, mungkin perkataan Jungkook juga yang memberiku kekuatan untuk bisa bangun," lanjutnya.

"Ohh.. Begitu rupanya," ujar Taehyung.

"Jadi apa rencanamu?" tanya Taehyung serius.


TBC

Jangan lupa buat vote dan komentar ya 💞

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro