Surat untuk Nyonya
Yth.Nyonya
di tempat
Selamat pagi, Nyonya. Apa kabar? Semoga Tuhan memberimu yang terbaik.
Nyonya, dari lubuk hatiku yang terdalam, kuucapkan terimakasih. Engkau telah melahirkan seorang permata cantik yang selalu menjadi pelita dalam hidupku.
Belaian hangat, senyumnya, dan secangkir susu penuh cinta adalah sarapan pagiku. Dikayuhnya sepeda butut dengan semangat guna mengantarku menuntut ilmu. Sebelum berpisah, tak lupa ia memberi wejangan agar aku berbudi luhur.
Nyonya, maafkan aku telah membuat permatamu retak meskipun ia masih bercahaya terang untukku. Saat itu badai datang, ku keluarkan petir dan kutumpahkan hujan lebat padanya. Awalnya ia meredup lalu setelah badai berhenti, ia bersinar. Sangat terang hingga cahayanya membias menjadi pelangi. Aku membisu dalam dekapannya, dengan penyesalan yang menyesakkan dada.
Kini dengan sabar ia merawatmu di masa senja. Selalu menyebut namamu dalam doanya. Mengharap kasih Tuhan menyertaimu hingga malammu tiba kelak.
Sekian surat dariku, Nyonya. Mohon doakan aku agar dapat membahagiakan dia hingga akhir hayatnya. Membalas budi seluruh perjuangannya mendidikku hingga dewasa. Semoga engkau selalu berbahagia, Nyonya.
Salam sayang,
Dari cucumu yang selalu mencintai ibunya
Semarang, 18 November 2017
Karya: SILOryza
Oleh SILOrStev77
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro