Prolog
"Setidaknya pandang arti dari sebuah pernikahan, bukan perasaan yang tumbuh di antara kita." Belvina melenggang pergi usai mengatakan apa yang sejak lama mengganjal di hati dan pikirannya. Meninggalkan Fhatian yang masih setia dengan ekspresi datar miliknya. Tidak berubah sedikitpun setelah mendengar apa yang barusan Belvina katakan.
Belum sempat pikirannya bekerja, ponsel di atas meja sudah berdering lebih dulu. Layarnya menampilkan nama seorang perempuan yang telah berhasil memikat hatinya.
"Halo?"
"Aku lagi di rumah sakit," ucap seseorang di seberang sana.
Mata Fhatian terbelalak kaget. "Rumah sakit? Ngapain?! Kamu sakit?" tanyanya beruntun.
"Nggak apa-apa, kok. Tadi cuma keserempet mobil--"
"What the hell?!" Refleks, Fhatian berdiri dari duduknya sembari mengumpat. "Kirim alamat rumah sakitnya sekarang!" Dan tanpa menunda apa pun lagi, Fhatian bergegas mengayun langkah yang malah membuatnya tanpa sadar menyenggol sebuah figura yang diletakkan di sudut meja kerjanya.
Prang!
Figura berisi potret Fhatian dan Belvina pada saat mereka menikah, pecah berderai. Persis seperti hubungan keduanya yang nyaris pecah setelah lumayan cukup lama retak dalam balutan tawa.
-_-FT-_-
HAIHAIHAIIII😄
APA KABARNYA, READERS???
AUTHOR BAWA CERITA BARU LAGI, NIH😉
DIJAMIN ORI😂
YUK, NANTIKAN KELANJUTAN KISAHNYA😊
Sayang kalian, FT LOVERS😘
25-11-'20 Kalimantan Barat
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro