Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

cuma satu bab

Kata orang, jatuh cinta itu adalah emosi yang paling tak bisa diukur menggunakan logika dan hanya bisa di rasakan oleh perasaan, bukan otak. Padahal menurut Mbah Google, hal itu bisa dijelaskan secara sains.

Perasaan yang tumbuh menyebar keseluruh tubuh, dada yang tiba-tiba berdebar tak karuan. Setiap melihat orang yang kita sukai, rasanya ingin berteriak. Teriak kesenangan tentu saja. Gelagatnya berubah, sering merasa canggung dan gugup. Mood yang berubah-ubah, rasa cemburu lebih tajam, dan lain-lain, deh.

Dan sialnya, Boboiboy merasakannya sekarang.

Awalnya, ia pikir ini hanya perasaan kecil (yang Boboiboy bayangkan ukurnya sebesar biji jagung). Perasaan yang akan hilang kapan saja dan hanya datang sementara waktu. Boboiboy meremehkan hal itu. Di masa remaja, hal ini memang sering terjadi dan bahkan teman-temannya pernah mengalaminya.

Tapi, ia tetap manusia, bukan?

Ternyata Boboiboy salah, perasaannya jatuh lebih dalam bahkan seiring berjalannya waktu, perasaannya seakan sudah tertancap permanen dan sulit dicabut dari hatinya.

Gila? Iya. Boboiboy sudah dibuat gila karenanya.

Sikap dan gelagatnya beralih. Rasanya jauh lebih canggung di bandingkan yang sebelumnya. Padahal dulu mereka teman ‘kan? Bagaimana bisa hanya karna emosi sialan ini membuat rasanya begitu berbeda?

Boboiboy ingin berada terus disampingnya; melindungi, membuatnya tertawa—hanya kepadanya, menatap matanya yang dalam, mengadu keluh kesah pada dirinya, selalu berada di sisi gadis itu. Begitu cemburu melihat gadis(nya) itu dekat dengan yang lain; seperti ada rasa terbakar di dadanya. Dan itu berlanjut sampai sekarang.

Kalau diingat-ingat, lucu ketika dirinya masih pada masa Sekolah Menengah.

Berusaha melakukan apapun agar dilirik oleh sang pujaan hati, meskipun ketika dikenang kembali benar-benar memalukan. Tapi itu momen manisnya.

Boboiboy mungkin sekarang setuju dengan perkataan orang-orang kalau cinta tidak menggunakan logika. Karena Boboiboy tidak bisa menggunakan logikanya sama sekali ketika sedang bersama gadis itu. Menurutnya, semua tindakan sikap, bahkan apapun yang ada di gadis itu; di matanya begitu sempurna.

Orang jaman sekarang membuat sebutan dalam bahasa gaul untuk tindakan seperti yang dilakukan Boboiboy. Bulol, Bucin Tolol. Mungkin seperti itu?

Sial, ia bahkan tak pernah jatuh cinta sekeras ini.

“Maaf, kau sudah menunggu lama?”

Lamunannya buyar mendengar suara manis itu. Suara favoritnya. Ia menoleh dari jendela, menatap sosok yang kini berdiri di depan Boboiboy. Gadis berhijab dengan warna warm taupe tersenyum kearahnya. Wajahnya terlihat sedikit cemas, Boboiboy paham betul setiap detail ekspresi yang gadis itu buat.

Boboiboy tersenyum, pipinya menghangat dikala hawa dingin hujan dan pendingin AC di cafe itu menyerang kulitnya. Laki-laki itu menggelengkan kepala pelan, “tidak kok. Hanya 1 menit. Aku sudah pesankan minuman untukmu. Strawberry smoothies, your favourite. am i right?” ujarnya menyeringai, membuat lawan bicaranya tertawa. Tawa yang begitu candu.

Senyum tak luntur dari wajahnya, membuatnya tampak 1000x lebih manis, itu yang dipikirkan oleh Boboiboy. Gadis itu memutar matanya, main-main. “Yahh. You know me,” jawabnya yang kemudian duduk di sofa—tepat di depan Boboiboy.

" "You know me.” " ?

Pada saat itu juga detak jantungnya lebih tak karu-karuan. Tangannya bergetar saking senangnya. Entahlah, padahal hanya 3 kata biasa, tapi itu sanggup membuat Boboiboy seperti cacing kepanasan.

Seberusaha mungkin ia menahan rasa panas menyebar di wajahnya. Ia menyeruput mnuman chocolate panas (sekarang sudah hangat) untuk menghilangkan perasaan gugup.

Gadis di depannya itu mengaduk-aduk minumannya dengan sedotan; mulai membuka topik. “bagaimana kabarmu? Tok Aba dan Ochobot? Mereka sehat?” tanyanya sembari menyeruput minuman melalui sedotan. Boboiboy tak bisa menahan senyuman terus mengembang di wajahnya. Bahkan orang akan menyebutnya ‘tidak waras’ jika ia terus tersenyum seperti itu sampai pipinya terasa pegal.

“Alhamdulillah, mereka sehat. Bagaimana kabarmu juga? Betah tinggal di Kuala Lumpur?”

Well, betah ga betah, tetep harus bertahan, bukan?” Keduanya tertawa. Hanya sebentar sebelum tawa itu mereda. Ekspresi perempuan itu berubah begitu tipis, kecil kemungkinan  orang lain menyadari hal tersebut. Terkecuali untuk Boboiboy. Ada emosi sendu di wajahnya meskipun sangat kecil. Seperti 1% dari 20%.

Boboiboy ingin bertanya, tapi ia tak ingin membuat gadis itu bertambah sedih. Ia terus mengasah otak, bergelut dengan pikirannya sendiri. Diam-diam mendengus kesal karena tak ada solusi yang muncul di otak cerdik ini. ‘Bodoh! Katakan sesuatu, bodoh!’

Sebelum ia membuka suara, perempuan itu menyela terlebih dahulu. “Aku rindu kalian semua,” lirihnya menatap strawberry smoothies yang tinggal setengah. Senyum itu tampak goyah.

Rindu?

“Rin-du?”

Bibir berwarna peach milik gadis di hadapannya terukir membentuk senyuman kembali. “Aku merindukan kalian. Tok Aba, Ochobot, Emak, Totoitoy, anggota TAPOPS; Ying, Gopal, Fang, dan-”

“-dan aku?” Ucapan itu terpotong. Boboiboy menyela nya tentu saja. Matanya menatap netra coklat madu milik lawan bicaranya. Ada jeda di antara mereka. Kemduian Boboiboy kembali berkata, “kau merindukanku juga, Yaya?”

Yaya terdiam. Ekspresi terperanjat tampak begitu jelas dimata Boboiboy, sekali lagi. Boboiboy merutuki dirinya sendiri dalam hati. Melakukan tindakan bodoh tanpa memikirkan resikonya terlebih dahulu. Ia harus meminta maaf sebelum kecanggungan yang mencekiknya ini terus berlanjut.

“Ma-“

“Ya.” Kini giliran Boboiboy yang terdiam. Yaya tersenyum tulus kearahnya; menatap langsung kearah matanya. Senyum yang selalu ia sukai. “Aku juga merindukanmu, Boboiboy.”

“Aku juga merindukanmu, Boboiboy.”

“Aku juga merindukanmu, Boboiboy.”

“Aku juga merindukanmu, Boboiboy.”

“Aku juga merindukanmu, Boboiboy.”

“Aku juga merindukanmu, Boboiboy.”

“Aku juga merindukanmu, Boboiboy.”

“Aku juga merindukanmu, Boboiboy.”

“Aku juga merindukanmu, Boboiboy.”

“Aku juga merindukanmu, Boboiboy.”

“Aku juga merindukanmu, Boboiboy.”

“Aku juga merindukanmu, Boboiboy.”

“Aku juga merindukanmu, Boboiboy.”

AKU JUGA MERINDUKANMU, BOBOIBOY!!!

Kini wajah Boboiboy mungkin sudah semerah strawberry di hiasan minum milik Yaya. Ia membanting kepalanya untuk bersentuhan dengan meja, kedua tangan melipat di atasnya. Berusaha menutupi apa yang terjadi pada wajahnya dan memiliki resiko dilihat oleh Yaya. Bantingan itu cukup keras, bisa terdengar oleh 2-3 meja yang memiliki jarak cukup dekat dngan mereka. Yaya sendiri kaget melihat tingkahnya.

“Boboboy? Kau baik-baik saja?” khawatir Yaya. Mungkin karna bantingan yang cukup keras dapat menginggalkan benjolan di dahinya. Tapi sekarang ia tak peduli. Bahkan hawa dingin hujan sudah berganti menjadi hawa panas di sekitar kepala sampai tengkuknya.

‘Kau membuat ku tidak baik-baik saja, Yaya!!!’

Boboiboy cemberut dalam diam. Bagaimana mungkin cinta membuatnya selemah ini? Padahal hanya kata-kata sederhana itu sudah membuatnya terbang menuju ke yang tak terbatas.

Ia terbiasa melawan alien-alien kuat dan canggih, ia mengalahkan mereka semua. Menyelamatkan galaxy dan power sphera dari kejaran para penjahat itu. Mereka tidak pernah membuatnya merasa gelisah dan ia tak selemah itu. Tapi kenapa yang ini begitu BERBEDA???

Beruntung Fang, Gopal, Ying tidak ada di sini. Kalau mereka ada, pulang-pulang ia sudah di goda habis-habisan oleh mereka.

Boboiboy mendongak dan tersenyum, berusaha terlihat baik-baik saja (walaupun dahinya sudah cenat-cenut dan sedikit ada luka ringan). “aku..baik-baik saja..” jawabnya berusaha menutupi rasa pusing yang menyerang meski hanya pusing ringan.

Tatapan Yaya tak lepas dari dahinya, ekspresinya tampak cemberut—tak puas dengan jawaban Boboiboy. Tangan yaya mendekat kearah dahi, mnyusap bagian sekiar area luka. “kau punya luka ringan. Sebentar, aku punya sesuatu untuk menutupi dan mengobatinya.”

Gadis itu sepertinya tidak memperhatikan Boboiboy yang tampak membeku setelah tangan Yaya menyentuh dahinya. Wajah laki-laki itu kelihatan sekali akan meledak.

Tangannya halus sekali!!WqqhircHvhyvKmbgLhqehrqehihfSfhhfhffj!!!!!!!!!!!!’

Boboiboy memang sudah hilang akal sekarang.

Boy, mendingan kau istighfar daripada kewarasanmu bener-bener abis.

Tamat.

Ga jelas anjir, pokoknya sy ngetik yang ada di pikiran sy. Soalnya sy lgi pingin bikin ff boya.wkwkwkwk

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro

Tags: