❤ carat
Enjoy!
❤❤
“Istrimu sedang mendengarkan lagu kita? Apa dia seorang carat?” tanya Joshua yang mendengar lagu I'm Wearing A Hat dari kamar atas rumah Vernon. Para anggota Seventeen sedang bermain ke rumah Vernon, sebenarnya mereka hanya modus untuk bertemu istri Vernon yang kata Sofia, kelewat sempurna.
“Siapa yang peduli? Biarkan saja makhluk aneh itu di kamarnya,” kata Vernon malas. Dia membenci perempuan itu. Dan sialnya, perempuan itu adalah istri sahnya.
“Aku peduli,” kata Joshua, Seungcheol, dan Jeonghan bersamaan. Selaku kardus, Papa, dan Mama dari Seventeen. “Istrimu adalah istriku,” lanjut Joshua sambil terkekeh.
“Dan istriku juga!” sahut yang lain. Vernon hanya menatap mereka malas.
“Ya sudah, kau bisa memiliki (Y/N), silakan, dengan senang hati,” kata Vernon sambil menyalakan televisi tanpa peduli apapun yang berkaitan dengan (Y/N).
Jisoo, Jeonghan, dan Seungcheol naik ke atas. Mereka menuju ke kamar (Y/N), berniat untuk mengajaknya ke bawah. Mereka mengetuk pintu kamar (Y/N), “(Y/N)!”
(Y/N) membuka pintu kamarnya dan terkejut bukan main. Bagaimana tidak? Para bias berkumpul di depan pintu kamarnya! Ambyar sudah (Y/N).
“Halo, (Y/N),” kata Jeonghan ramah sambil tersenyum. Seungcheol dan Jisoo juga ikut tersenyum kepada (Y/N).
(Y/N) segera menutup pintu kamarnya kembali, “Bias berkumpul, ambyar sudah daku,” kata (Y/N) sambil masih tidak percaya.
“Bukankah sudah kubilang, jangan menyambut seorang carat dengan senyuman manis,” kata Seungcheol kepada Jeonghan.
“Ehehe, (Y/N), maukah kau ke bawah dan bermain bersama kami?” tanya Jeonghan sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar (Y/N), lagi.
(Y/N) membuka pintunya kembali, “Eh? Tidak, besok aku ada kuis. Apa Vernon sudah membuatkan kalian minum?” tanya (Y/N) sopan sambil berusaha menetralkan detak jantungnya.
“Bahkan, dia tidak membukakan kami pintu, kami harus membuka sendiri dan merasa tidak enak,” jawab Seungcheol sambil tertawa pelan.
“Oppa memang membenciku. Mian, Sunbae! Ah, ya sudahlah! Ayo, aku buatkan minuman untuk kalian semua!” kata (Y/N) sambil menuruni anak tangga. Jisoo, Jeonghan, dan Seungcheol mengekorinya dari belakang.
“Omong-omong, panggil saja kami dengan sebutan Oppa, aku yakin kau sering berkomentar di sosial media kami dengan memanggil kami Oppa. Ya 'kan?” (Y/N) yang tercyduck oleh Seungcheol hanya tersenyum malu.
(Y/N) menuju ke dapur, ia sedikit mengeraskan suaranya, “Kalian mau dibuatkan apa?”
“Kopi,” jawab Woozi.
“Sirup,” jawab Joshua.
“Air mineral saja,” jawab Jeonghan.
“Samakan saja dengan Jihoon,” kata Wonwoo.
“Aku sama dengan Jisoo!” seru Seokmin.
“Teh,” jawab yang lain.
(Y/N) bertanya kepada Vernon yang tidak menjawab, "Oppa, mau dibikinkan minuman apa?"
"Tidak usah sok peduli denganku," kata Vernon sambil tidak mengindahkan niat baik (Y/N).
Jihoon dan Seungkwan memukul Vernon dengan bantal. Vernon kesal setengah mati, “Memangnya kenapa? Aku membenci (Y/N), ada masalah?”
“Ya sudah, dia buat aku saja!” seru Seungcheol sambil memeluk (Y/N) dari belakang.
Seketika itu juga, (Y/N) ingin mati. Bro, dipeluk bias dari belakang, bro.
“YA! YA! YA! JAUHKAN DIRIMU DARI (Y/N), HYUNG!” Seungkwan, Seokmin, Jeonghan, Chan, dan.. Vernon? Berteriak histeris.
Jun hanya memutar bola matanya.
“Tidak mau, dia enak sekali untuk dipeluk,” kata Seungcheol sambil memejamkan matanya dan menyenderkan kepalanya di bahu (Y/N).
“HYUNG, MENJAUH, HYUNG! ITU ISTRI ORANG!” Seokmin, Seungkwan, dan.. Vernon? Berseru untuk memperingati Seungcheol.
“Katamu tadi kau tidak peduli, kenapa sekarang kau histeris, Chwe Hansol?” tanya Minghao ala-ala tokoh antagonis. Minghao savage mode on.
“Cih, tidak.” Vernon dengan sikap tsundere miliknya, menyangkal perkataan Minghao.
“YA! SEUNGCHEOL, KAU MEMBUAT PIPI (Y/N) MEMERAH! HENTIKAN!” Jisoo yang melihat pipi merah (Y/N) langsung menarik Seungcheol dari (Y/N).
“Ani! Aku ingin memeluknya! Huaaaa! Jisoo!” Seungcheol merajuk seperti anak yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak. Dia tidak ingat umurnya.
“Drama macam apa ini?” Jihoon menggeleng-gelengkan kepalanya.
“(Y/N), apa kau bisa menari?” tanya Soonyoung pada (Y/N) yang kini sedang meletakkan teh di depannya.
“Hanya sekedar bisa, aku jarang menari. Kecuali kalau aku mendengarkan lagu,” jawab (Y/N).
“Apa kau jarang mendengarkan lagu?” tanya Jihoon penasaran.
“Aku selalu mendengarkan lagu jika sedang di kamarku,” jawab (Y/N).
“Berarti kau suka menari?” tanya Soonyoung memastikan.
“Iya, begitulah,” kata (Y/N) sambil tertawa pelan.
“Bagaimana rasanya menjadi sempurna, (Y/N)? Pasti semua laki-laki pintar di kampusmu menginginkanmu!” kata Seokmin sambil nyengir kuda.
“Ani, mereka lebih suka yang cantik dan aku tidak cantik,” kata (Y/N) sambil tersenyum tulus.
“Hmm? Kira-kira ada berapa orang yang mengejar cintamu?” tanya Jun sambil menopang dagunya.
“Mungkin ada delapan?” (Y/N) mencoba mengingat-ngingat anak-anak di kampusnya.
“Itu total semuanya atau hanya satu jurusan?” tanya Jun dengan wajah datar.
“Satu jurusan,” kata (Y/N). (Y/N) tersenyum, tanpa dosa, “hehehe.”
“Udah pernah makan pisau?” tanya Minghao dengan sadis.
“Belum, Gege, hehe. Ampun, Gege,” (Y/N) beranjak dari tempat ia duduk. “Aku kembali dulu ke kamar, kalau butuh aku, panggil saja.”
“Iya, Sayang,” kata dua belas orang bersamaan. Hansol hanya memutar bola matanya dengan malas.
Ia benci sekali dengan (Y/N). Hatinya tidak mau memberi sedikit saja celah untuk (Y/N) agar bisa masuk dan membahagiakannya.
Thank you for reading!
Your vomments is my happiness!
Love you!
—Daniella
21 Desember 2017
9:53PM
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro