Mantra Harry Potter
hari ini adalah hari paling membuatku emosional.
saat itu, saat aku sedang sekolah ...
"Clarance!" Sahut si tukang pembuat onar. oh, tolong, aku gedeg dengannya. sambil berbalik dengan wajah datar, aku menginjak kakinya keras-keras.
lalu aku dan Via pergi mengumpulkan tugas, tak sempat melihat muka kesakitannya.
selesai pelajaran biologi, aku berjalan dengan wajah masam menuju kelas berikutnya. kemarin Via menjadi sasaran si pembuat onar ini. kenapa sekarang aku?! Dodol itu kalau menjahili tidak main-main. seharian kau akan diteror terus!
kami mengambil biola yang sudah kami bawa dari rumah, lalu menentengnya dan membawanya ke kelas musik. dengan malas, aku melempar biolaku ke lantai, menghasilkan bunyi 'buk!' kencang.
seharusnya kelas musik adalah pelajaran terbaik seumur hidup. tetapi sepertinya hari ini aku tidak akan merasakannya.
Ervin--ah, jangan, namanya terlalu bagus. dodol saja.
dodol itu dengan sengaja duduk di sampingku, dengan senyum menyeringai. tentu saja selama pelajaran dia akan menggangguku. aku hanya memutar bola mata
kemudian, Mr. Fawn memasuki kelas dengan senyum manisnya. aaaaa, guru favoritku! dia ini mempunyai jiwa musisi berlebihan, serta wajah ramah. beliau sudah tua, seharusnya sudah pensiun. ia sudah keriputan dan rambutnya serta jenggotnya sudah memutih. tetapi ia masih mau mengajar, akibat kecintaannya terhadap musik sekaligus rayuanku untuk tetap mengajar waktu itu.
"halo semua." katanya sambil berjalan menuju meja. kemudian ia memanggilku untuk membagikan lembaran kertas berisi not-not balok. ku lihat judulnya. Epiphany. oh, lagu korea itu. memang enak sekali lagunya. apalagi yang nyanyi oppa-oppa ganteng yang memiliki suara merdu.
aku pun mulai membagikannya kepada masing-masing kelompok instrumen. lalu duduk kembali setelah selesai membagikannya.
"oke anak-anak, kita mulai saja pelajarannya. kali ini, kita akan memainkan musik pop untuk pertama kalinya--"
"tunggu, Mr!," seru Bobi sambil mengangkat tangan. "lagu yang Mr. Fawn bagikan minggu lalu itu, ada tulisan sempre staccato di awal, itu apa? kemarin kita belum sempat membahasnya karena sudah jam pulang."
"nah, pertanyaan bagus! tentang sempre stacatto itu adalah, semua not di lagu itu harus kalian mainkan dengan staccato." lalu Mr. Fawn pun menerangkan tentang sempre sctacatto secara detail.
malangnya, tiba-tiba kami dites satu-satu lagu minggu lalu. kami hanya diberi waktu dua puluh menit untuk mempelajarinya lagi. dengan berat hati, aku mulai latihan.
Mr. Fawn dengan santai meminum kopi sambil membaca buku Bliss. katanya bukunya bagus, tapi underrated. yah, aku iya-iya saja. ia juga menyetel lagu turkish march.
tiba-tiba, dodol di sampingku mulai melanjutkan rutinitasnya. ia menjambak rambutku. segera kucakar muka jeleknya dengan jengkel. waduh, berdarah. bangga deh, ama diri sendiri. segera ia mengadu ke Mr. Fawn.
"Mr! Clarance mencakar mukaku, tuh!" lapornya dengan suara menyedihkan. aku hanya nyengir melihat aksinya, tak sabar menunggu jawaban Mr. Fawn.
Mr. Fawn mengangkat alisnya, sambil melepas kacamata. "ya, wajar kau dicakar, siapa suruh jambak-jambak cewek."
segera tawaku menyembur. wajah dodol itu memasam.
TUH KAN! AHAHAHA, JELAS-JELAS AKU MURID KESAYANGANNYA!
dodol mulai memaki-maki Mr. Fawn, katanya beliau pilih kasih. Mr. Fawn segera melotot galak. dodol itu langsung ciut.
lalu ia kembali duduk di kursi dengan berat hati.
sebagai pelampiasan, ia mulai mengangguiku diam-diam. dengan menggelitiki leherku secara tiba-tiba, memutusi dasiku, mencauti rambut bowku, membuat suara melengking yang mengilukan tepat di telingaku, meleceki kertas lagu Epiphany-ku, dan lain-lainnya. hal itu ia lakukan tak berhenti-henti, sampai ia sendiri kewalahan. sedangkan diriku mati-matian menahan emosi.
aku berusaha fokus latihan. saat kesabaranku sudah habis, tiba-tiba ia bertanya. "woi, kok staccato semua? jelek, matamu kemana? tidak ada staccato di bagian itu. yah, kasihan banget, jangan-jangan selama ini ka buta? astaga, memang menyakitkan ya. lahir dari perut ibu jalang, ayah korupsi, menjadi anak menjijikan, ugh. kenapa pula orang kayak gini harus hidup? berguna pun ti--"
dengan wajah mendidih dan perasaan campur aduk, aku segera berbalik, lalu membanting biolaku kencang-kencang ke kepalanya. karena belum puas, aku segera menyambar bownya, lalu mematahkan bownya sampai lima bagian.
kelas langsung riuh. Mr. Fawn dengan panik segera berlari pelan menuju kami. para siswa mulai merekam.
ibuku bahkan bukan jalang! dan ayahku sama sekali tidak korupsi!
"ITU SECTU SEMPRA, BODOH!" aku keceplosan, malah menyebutkan mantra Harry Potter. habis sempre staccato dan sectu sempra mirip. tapi itu tidak jadi masalah sih.
sedetik kemudian aku terhenyak ketika melihat Ervin sudah terpakar di lantai, dengan darah perlahan mulai mengalir keluar dari tubuhnya, lalu membanjiri lantai. semua murid segera menjerit histeris.
apa-apaan--
***
A/N
OMG UDAH LAMA BANGET GA UP AAAAAAAAAA
AKU GA NYANGKA BAKAL HIATUS TANPA DIRENCANAKAN, MAAF BANGET YA :(
SUMPAH, GA NULIS TIGA BULAN MEMBAWA PERUBAHAN BANYAK BANGET YA? WKWKKW. AKU GA KUAT NULIS PANJANG-PANJANG LAGI (T O T)
HERMAN, AKU KENAPA COBA, SKKSKS
kayaknya chap ini ngebawa endors banyak ya? xiixi
hng, ada epiphany, bliss, xixiixii
aku emang lagi kecanduan parah sama epiphany. suara jin itu loh, kiyowooo
kalau bliss, itu aku bingung tulis ceritanya apa buku lokal yang bakal dibaca Mr. Fawn. yahh, tiba-tiba aku kepikiran bliss sih. itu ceritanya bagus bgt, dan masih jadi serial favoritku <3
oke, segitu aja a/n nya, ksksk. aku takut bablas
VOTE N COMMENTNYA DITUNGGU! KALAU GAMAU, NANTI AKU SANTET!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro