Christmas
Note: Ei! Aku balik bawa special chap edisi Christmas nih! Amin banget vibenya kerasa:<
dan ini WAJIB banget ya setel lagunya. bacanya jangan kebut-kebut ya, soalnya lagunya juga 1 jam kok! wkwk.
Deck the halls with boughs of holly
Fa la la la la, la la la la (fa la la la la, la la la la)
'Tis the season to be jolly
Fa la la la la, la la la la (fa la la la la, la la la la)
Don we now our gay apparel
Fa la la la la, la la la la (fa la la la la, la la la la)
Troll the ancient Yuletide carol
Fa la la la la, la la la la
manusia salju berjajar di jalanan, salju-salju tebal menumpuk di mana-mana, juga di atas balon. anak-anak kecil bermain lempar salju, para orang dewasa sedang meminum cokelat panas di dalam balon, keluarga yang sedang berkumpu asik membuka hadiah dari kaus kaki. ada juga yang sedang memasang pohon natal. ya, ini sore natal, semua!
Aku menjentikkan jari. Sebongkah es batu bermunculan dari langit dan langsung meluncur jatuh Dan masuk ke dalam mulutku. Segera aku menggigitnya, menghancurkannya, dan membuatnya menjadi berapa kepingan. Kutelan dengan senyum lebar.
Aera berjengit jijik. Aku meliriknya sinis. "Api diam saja!"
"Meh," balasnya.
Aku menjentikkan jari, lalu menghasilkan kepingan-kepingan es hancur lagi, lalu memakannya. Es yang hancur jauh lebih baik. Oh, tolong, aku kecanduan es batu ...
Adikku itu segera menghasilkan api banyak-banyak, lalu memeluknya ke seluruh tubuhnya. Hohoho, jelas ia kedinginan. Selain karena aku yang mrngeluarkan hawa dingin terus, di luar juga sedang bersalju.
Aku menatap sekeliling--lebih tepatnya keluar. Soalnya, tempat tinggal kami tembus pandang.
Balon-balon raksasa berisi mahkluk-mahkluk yang sedang merayakan natal itu mengambang sambil bergoyang-goyang sedikit karena tertiup angin.
Bunyi lonceng dan lagu-lagu natal memenuhi penjuru bumi. Aku menghirup udara banyak-banyak. Aduh, wangi ber-vibe natal dari lilin (?) Itu segar sekali.
Kudobrak pintu--memilih bermain salju dari pada rebahan di kasur es--lalu melompat dan tidur disitu. Gila! Nyaman sekali!
Aera bergidik ngeri, lalu kejang-kejang. Pasti dia membayangkan dirinya melompat ke tumpukan salju sepertiku.
Orang-orang yang berlalu-lalang sama sekali tidak terganggu dengan perlakuanku. Mereka sangat maklum kepadaku.
Aku menghela nafas ketika mataku menangkap rumah balon dekat balonku yang berwarna biru tua. Aku masih tidak rela karena tetanggaku itu lebih dahulu mendapatkan balon berwarna biru tua saat penentuan pengambilan rumah balon. Aku mendapat berwarna biru muda. Tapi rasanya lebih cantik biru tua.
Aku melirik rumahku, lalu menciptakan snowflake-snowflake besar, lalu menempelkannya ke balon dengan gerakan jariku. Balon kami terlalu polos. Harus dihias sedikit.
karena makin bosan, kutarik Aera untuk ikut main salju. bodo amad dia kedinginan. kusiram habis-habisan salju ketubuhnya. alhasil, tubuh Aera membeku. aku berjengit, lalu menyambar tangannya dan menggerak-gerakannya sekencang mungkin. api segera keluar dari tangannya. lalu ia meleleh.
"dasar meresahkan! kenapa tidak nonaktifkan mode kekuatanmu sih? kau jadi tidak tahan dingin begini!" seruku. buru-buru ia menonaktifkan mode kekuatannya.
aku membuat sepatu es licin yang membalut kakiku dan Aera, lalu mengendalikannya agar berjalan menuju tempat karnival spesial hari natal. untung saja kami memakai pakaian bagus. syal merah yang tebal, serta dress hijau berkancing, dan topi natal.
sepatu es kami meluncur cepat melewati rumah-rumah balon lainnya--mengarah ke barat. aku menciptakan snowflake-snowflake kecil yang berhamburan dari atas selagi meluncur. Aera juga membuat api sedikit untuk penerang, yang langsung kubalut dengan es batu anti meleleh. jadilah lampu! hehe. perjalanaan kami menjadi meriah dan menarik perhatian banyak orang. ini asik, sumpah!
aku menabur-naburkan bunga salju sepanjang perjalanan. anak-anak di pinggir jalan yang memakai pakaian yang sangat tebal konyol itu melompat-lompat, berusaha menggapai bunga saljuku. tetapi karena ketebalan pakaian, alhasil mereka terjatuh. kami tertawa habis-habisan. lalu ibunya datang keluar rumah balon sambil mengomel. kami terkesiap, aku buru-buru mempercepat sepatu es kami, dan kabur. kami nyengir lebar.
kamipun kembali menyusuri jalan sempit ini--sampai akhirnya 15 menit sampai.
aku segera melompat--melepaskan sepatu itu dari kakiku. sepatu es kami lenyap.
kami sampai pada karnival natal ini.
lampu-lampu meriah memenuhi jalanan dengan jumlah tak terhitung. mungkin ada seribu(?). lampu-lampu itu memenuhi seluruh sudut karnival ini. vibe natalnya terasa sekali. lagu-lagu natal lagi-lagi berkumandang. sekarang mereka sedang memasang lagu joy to the world.
puluhan stan makanan berjejer di sepanjang kanan jalan. banyak yang menjual makanan unik. semuanya ada unsur natalnya. oh, misalnya, kios di ujung itu--yang menjual steak sapi. steak sapi itu kemudian ia bentuk menjadi bentuk pohon natal!
lalu, di sebelah sana! gulali itu dibentuk menjadi manusia salju. yaampun, lucunya.
dan juga, ada yang menjual kue berbentuk seperti kue jahe yang dibalut gula putih dan disusun rapih di dalam tempat bulat, lalu ditaburi gula putih lagi sampai semuanya putih dan menjadi mirip bola salju! (omong-omong, aku pernah mencobanya saat karnival natal tahun lalu. lembutnya bukan main--sampai-sampai kau tidak perlu mengigitnya lagi, karena akan langsung hancur dan melebur ketika kau tekan dengan lidahmu saja)
kami sibuk terkagum-kagum.
kalau di sebelah kanan tempat makanan, yang di sebelah kiri tempat wahana-wahana berada. yaampun! kalian harus lihat ini! kora-kora itu dicat menjadi warna merah dan dibuat gambar santa clause serta kotak-kotak kado!
wahana-wahana lain juga dibuat semeriah mungkin. ada yang dihiasi lampu-lampu cantik. ah, aku tidak bisa menjelaskannya dengan kata-kata. ini terlalu cantik.
tiba-tiba, tanganku ditarik kencang dengan Aera (yang matanya berbinar-binar entah melihat apa) sampai aku terjatauh di tumpukan salju. binaran Aera buyar. ia terkesiap melihatku cemong dengan salju. wajahku memasam. ia tertawa lebar yang langsung kuhadiahi dengan bulatan salju besar di wajahnya.
ia buru-buru membersihkan wajahnya, lalu menunjukkan jarinya. aku mengikuti arah jarinya, lalu tercengang melihat pohon natal yang besarnya bukan main. cantik sekali ...
di sampingnya, terdapat tiga manusia salju yang dibuat seperti sedang narsis. tawaku langsung pecah melihat muka cemong mereka. jelas yang buat tidak niat.
(yah, anggep ada snowman, juga gedungnya anggep rumah balon)
"fotoin napa!" sahut Aera.
aku meliriknya sinis, "memangnya kau bawa kamera?"
"bawa!," ia merogoh tas mungilnya, lalu mengeluarkan sebuah kamera. "aku mah selalu penuh persiapan!"
aku memutar bola mata sembari menerima kameranya itu. Aera segera melompat-lompat kecil menuju pohon natal--layaknya anak kecil. Aera berpose narsis sembari memeluk manusia salju itu. aduh, mirip banget.
setelah selesai foto-foto (dan sialnya aku tergiur ikut foto), kami menaiki wahana. awalnya kami menaiki kuda-kudaan yang kudanya diganti menjadi rusa terbang, jadi mari kita sebut rusa-rusa saja.
lalu, kami menaiki perosotan yang tingginya bukan main, kami sampai ingin pingsan rasanya menaiki tangga.
lalu, karena Aera tak sengaja melihat boneka penguin--untuk hadiah permainan lempar bola ke dalam baskom--yang digantung di langit-langit stan dan jatuh cinta pada pandangan pertama, terpaksa aku memainkannya karena Aera sampai bersimpuh di kakiku.
kupikir ini akan gampang, karena tinggal memasukan bola ke dalam baskom. tetapi, ternyata tidak segampang itu. baskom itu sangat lebar, sehingga menyeabkan bola yang sudah masuk jatuh kembali.
pada akhirnya, aku mendapatkannya pada percobaan keenam. bayangkan seberapa banyak uangku terhambur.
sembari menenteng boneka penguin, kami muter-muter mencari wahana lagi.
sepertinya, rumah hantu seru.
lalu, begini perjalanan kami. pertama, lagu hantu berkumandang. tiba-tiba lampu merah menyala dan menerangi boneka annabel berdarah-darah. kami refleks berteriak kencang dan lari dan berbelok ke kiri. tiba-tiba kaki Aera ditangkap oleh tangan zombie. ia menjerit ketika ia diseret entah kemana. kemudian aku dan tangan zombie berebutan Aera. tiba-tiba rambutku ditarik tangan zombie juga dari belakang. aku dan Aera menangis-nangis ingin pulang.
sembari tarik-tarikan dengan tangan zombie, tiba-tiba tangannya putus. kami merinding hebat, sontak berlari kencang dengan tangisan besar. zombie kurang ajar.
dan, kami menabrak kuntil anak. Aera segera terjatuh (pura-pura) pingsan. alhasil, aku berjuang mati-matian berlari membawa Aera dengan ketakutan bukan main. lalu, saat aku membuka pintu keluar, beberapa kepala sangar menyambut. aku menjerit dan tanpa sadar membanting Aera.
tahu-tahunya itu hanya staff yang memakai topeng.
kami pergi dari situ, ngambek dengan staffnya.
sebagai penutupan, kami menaiki roller coaster yang tingginya bukan main alhasil Aera muntah.
karena lapar, kami memutuskan membeli makanan. aku membeli corn dog yang dibentuk bulat-bulat seperti salju, lalu ditusuk tusukan sate(?). Aera membeli kentang berbentuk tongkat yang biasa dibentuk untuk permen saat natal.
kurang puas, akhirnya aku dan Aera membeli sepotong daging kalkun besar. bentuknya memang tidak dirubah-rubah, tetapi kami mendapatkan bonus mainan mini berupa manusia salju dengan 20 permen berbungkus motif natal di dalam perutnya. ini lucu sekali. jika permennya habis, akan ku isi dengan es batu anti cair!
kami makan sampai kenyang. kami pun memutuskan pulang--setelah 3 jam bermain.
kalau tadi sepatu es, sekarang aku membuat seluncuran yang biasa orang-orang pakai untuk berseluncur di salju.. dari pada capek berdiri.
aku duduk di depan, dan Aera dengan penguinnya di belakang, karena aku pemimpinnya. kami pun meluncur menuju pintu keluar.
tetapi, kami salfok kios ramai di samping pintu keluar. tertulis besar di spanduknya; "MAKANAN RINGAN MURAH UNTUK OLEH-OLEH, SPESIAL EDISI NATAL!"
karena tertarik, kami beranjak dari seluncuran. kami terkagum-kagum ketika melihat harganya. lima makanan, 5 dollar!
mungkin kami perlu memberikan ini ke ayah dan ibu.
kami memutuskan beli. kami memilih kue berbentuk kue jahe yang dikasih gula putih dan ditaruh di tempat bulat yang tadi sempat kulihat di kios lain, lalu sebungkus kue jahe, permen tongkat, kue kering berbentuk santa clause, snowman, raindeer, christmas tree, christmas gift dan lain-lain, lalu cake natal mini.
setelah membayar, kami kembali ke seluncuran. karena gelap, aku memperbesar seluncuran, lalu membuat tiang es kecil di ujung. Aera membuat api, yang langsung kubalut dengan es bening lagi. jadilah lampu. lalu kutempel ke tiang.
karena takut jatuh pula, aku membuat pinggiran di seluncuran ini. jadi bukan seluncuran lagi, tetapi kereta luncur.
rasanya lebih asik jika pergi saat malam menurutku. apalagi sepanjang perjalanan kami disuguhkan pohon-pohon natal, seta tontonan para anak kecil membuka kado mereka di rumah balon.
omong-omong tentang rumah balon, kami bisa memencet tombol untuk membuat balon tidak tembus pandang.
Aera melempar-lempar api berbentuk bunga, sehingga jalanan lebih terang lagi.
selama perjalanan pulang, aku sibuk mengemili es batu, hehe.
kereta luncur kami terus melaju, sampai akhirnya Aera di belakang heboh sendiri, lalu menarik-narik tanganku.
"Frostine! berhenti dulu! lihat, hadiah yang biasa kita ambil di bawah pohon natal di taman bermain setiap natal sudah muncul! asik!" ia memekik girang sambil menggoyang-goyangkan pundakku kencang.
aku melihat ke samping. benar, hadiahnya sudah ditaruh!
kami cepat-cepat melompat keluar dari kereta luncur. setelah sibuk memilih-milih, aku mengambil kotak bewarna biru laut. Aera mengambil kotak berwarna merah api.
"tahun lalu aku mendapatkan pot bunga yang cantiknya bukan main! semoga saja aku mendapatkan yang bagus lagi!" pekik Aera.
kami pun pulang membawa kotak itu.
sesampainya di rumah balon, aku segera melempar diri ke kasur saljuku. membuat kendaraan dan mengendalikannya dengan kekuatan cukup menguras tenaga.
setelah beberapa menit, akhirnya aku membersihkan diri ketika Aera sudah keluar dari kamar mandi.
akupun keluar dari kamar mandi dengan piyama natal kesukaanku, serta sendal berbulu. kulihat Aera sedang menonton Home Alone. ah, film ini. kami selalu menontonnya setiap natal.
aku membuat cokelat panas, tidak lupa menonaktifkan mode penyihir, agar aku tidak kepanasan ketika meminumnya.
aku dan Area pun menonton Home Alone sembari meminum cokelat panas. Home Alone tidak pernah mengecewakan, selalu seru.
setelahnya, ibu dan ayah pulang membawa cake natal rasa svanilla kesukaan kami.
kami memutuskan memakan cake sebentar, dan mempause Home Alone. tak lupa kami memberikan oleh-oleh kami dari karnival. mereka terlihat senang, oh, aku bisa membayangkan, ibu pasti akan memfoto-foto oleholeh ini, lalu mempostingnya ke astatus dengan capstion sok terharu yang malah membuatku jijik.
kami membuka kotak hadiah yang ada di bawah pohon natal di tama bermain itu. tentu saja kami sangat antusias. selain gratis, isinya terkadang barang mahal.
dan, UWAAH! aku mendapatkan sarung tangan berwarna biru tua dengan simbol snowflake! ini cantik sekali! kado natal kali ini sangat memuaskan!
Aera mendapatkan penutup mata lucu bukan main yang bisa dijadikan kompres mata untuk menghilangkan kantung mata.
kami pun kembali menonton Home Alone--sampai akhirnya bunyi lonceng terdengar. aku buru-buru keluar, lalu melongo mendapati para gadis yang memakai pakaian seperti kurcaci-kurcaci santa, dengan keranjang di tangannya.
oh! aku tahu ini! setiap natal mereka juga selalu datang ke sini membawa kue-kua berbagai jenis yang lezat!
"silahkan ambil satu!" salah satu dari mereka tersenyum lebar sembari menyodorkan keranjang berisi kotak-kotak kecil itu.
Aera buru-buru keluar--tak mau ketinggalan. lalu kami pun mengambil satu kotak yang semuanya berwarna merah itu secara acak.
"ini, untuk orangtuamu," ia mengambilkan dua kotak lagi. "semua orang harus merasakan kebahagiaan saat natal, bukan?"
aku mengangguk-angguk mengerti sembari menerika kotak itu.
"bye! don't forget to spread love and happines for all people in this christmas night!" serunya serempak dengan teman-temannya sambil melambaikan tangan.
"terimakasih!" seruku dan Aera sebelum mereka pergi.
kami kembali unboxing. aku mendapatkan muffin dengan sprinkle hijau dan merah di atasnya, Aera mendapatkan chocochips berbentuk pohon natal, ibu dapat desert box tiramisu dengan kue kering berbentuk snowman di puncaknya, ayah mendapatkan pie mini berbentuk santa clause.
baru saja ingin melahap muffinku, tiba-tiba bunyi lonceng terdengar lagi. aku mendesah sebal, lalu beranjak lagi ke pintu. Aera ikut-ikut--berjaga-jaga jika itu sebuah hadiah kecil lagi.
santa claus jadi-jadian datang dengan senyum ramah serta kantung besar penuh dengan entah apa.
"what do you want for christmas, child?" tanyanya dengan senyum lebar.
aku mengangkat alis. "uhm, begini, aku tidak mau apa-apa untuk natal, maksudku sesuatu yang spesial. karena aku tahu, natal ini seharusnya lebih di 'perlihatkan' tentang kelahiran bayi Yesus, bukan senang-senang. "
santa claus itu terkekeh. "ini hanya hadiah kecil dan sederhana kok."
"oh." aku bergumam.
"kalau begitu, silahkan masukan tanganmu ke dalam kantung, dan ambillah satu kotak. silahkan buka saat kau sudah masuk ke dalam rumah balon!" ia tak henti-hentinya tersenyum, sampai-sampai aku memikirkan, apa bibirnya tidak pegal?
aku merogoh kantungnya, tanganku bergerak liar mengambil asal kotak natal ini.
akhirnya, aku mengeluarkan tanganku dengan satu kotak. Aera ikut mengambil satu kotak.
lalu kami masuk rumah balon sambil membuka kotak kami. aku mendapat kipas angin dengan topi natal karet yang terhubung dengan kipasnya di atasnya. lucu sekali!
Aera mendapatk sisir dengan gambar-gambar snowman, santa claus, dan lain-lain yang sejenisnya.
kami pun menghabiskan Home Alone serta hadiah kue dan cake yang dibeli ayah dan ibu tadi.
lalu pada malam harinya, kami beribadah. kita tidak boleh melupakan arti natal yang sebenarnya.
***
A/N
merry christmas and happy new year everyone!
like what the girl said, let us spread love and happines in this christmas day!
who's here thingking 2020 is to fast? ME TOO LOL TvT /sok inggris dulo/
uhm, i want to say sorry 'cause uhm, aku tidak up Fantasia minggu lalu karena magernya minta ampun.
oks aku tak pandai basa-basi. intinya ini chap spesial sekali karena ditulis pas niat sekali.
and, one again, merry christmas everybody! happy new year too!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro