FFTAB - 4
Geliat di dasar perut Reg bertambah buruk saat dia memasuki gymnasium. Hawa dingin menyambutnya, jelas seseorang telah mengatur ulang suhu saat Rixian mendapatkan waktu latihan mereka. Kebanyakan orang memilih pergi saat itu, meninggalkan tamu mereka sendirian. Reg sendiri belum pernah bergabung selama sesi latihan Rixian jadi dia terkesiap saat melihat Kazir terkapar di lantai sementara salah satu rekannya Roc, jika Reg dapat mengidentifikasi wajah kasarnya dengan tepat, masih meninju wajahnya.
"Apakah itu benar-benar perlu?" suara Rag berdering di antara gema pukulan yang menyakitkan.
Roc sepertinya tidak mendengarnya sama sekali, masih meninju rekannya sementara Kazir mencoba mendorong keluar dari bawahnya. Tiga yang lain menoleh ke arahnya saat itu. Mata Komandan Hal—sekarang Reg tahu bahwa begitulah mereka memanggil pemimpin mereka—menikamnya dengan tajam.
"Rixian tidak terkenal lembut," ucap Komandan Hal datar.
Reg berkedip, dia tidak ingin ikut campur dengan cara-cara mereka. Namun, melihat Kazir babak belur telah melonggarkan lidahnya.
"Maafkan aku," Reg menggelengkan kepalanya, "aku hanya sedikit terkejut, tindakan kekerasan seperti itu tidak biasa di antara manusia."
Komandan Hal mengangkat tangannya, memberi isyarat pada Roc untuk berhenti. Rixian itu segera berdiri, meninggalkan Kazir yang berjuang untuk bangkit dari lantai.
"Manusia lemah, bisa dimengerti."
Bahu Reg menegang pada kata-kata singkat itu. Dia tidak seharusnya peduli, atau masuk ke dalam umpan. Itu bukan tindakan yang cerdas. Terutama saat dia seharusnya menyelaraskan kedua ras, biarkan mereka saling mengenal, tapi penghinaan itu memanaskan darahnya.
"Kami jauh dari itu, tapi kami memilih cara lain untuk menyelesaikan masalah. Kami telah meninggalkan tinju dan kekerasan di belakang, itu terbukti kurang efektif."
Hal menyipitkan matanya jelas tidak mengharapkan itu darinya sementara Kazir memberinya senyum lenar saat dia berdiri dan menatap Komandannya.
"Nona Fletcher telah menjelaskan padaku, bagaimana manusia menarik mundur dari kehancuran. Planet asal mereka pernah sekarat karena perang besar di antara ras mereka sendiri, tapi mereka menyadari kesalahan itu dan mulai memperbaiki.
"Jarang sekali ada ras yang mampu melakukan hal-hal seperti itu, kebanyakan ras yang berhasil melintasi galaxy cenderung telah menghancurkan planet asal mereka. Berusaha untuk mencari rumah baru, kita salah satunya. Mungkin kita benar-benar bisa belajar dari mereka. Itu alasan kita dikirim."
"Atau mereka terlalu lemah untuk melakukan penaklukan," ucap Komandan.
Reg mengernyitkan dahinya. "Itu kata-kata yang berbahaya."
"Hanya mencoba menunjukkan kelemahan kalian, bukankah itu tujuan kalian membangun kerjasama dengan kami?"
"Kami memiliki pertahanan kami sendiri, telah diakui oleh dewan Intergalaksi bahwa kami mampu menahan serangan dan dengan itu menaikkan status planet kami. Ditambah kami memiliki hubungan baik dengan Varisian."
"Varisian hebat dengan teknologi mereka, tapi mereka bukan ras pejuang. Sejauh yang aku tahu, mereka lebih lemah dari manusia."
Reg berusaha untuk tidak marah tapi empat Rixian telah melemparkan lebih banyak penghinaan dan cemoohan sejak kedatangan mereka. Satu-satunya yang sepertinya peduli untuk mewujudkan kerjasama ini hanya Kazir.
"Bagaimana jika aku membuktikan Anda salah?" tantang Reg.
"Dan bagaimana kamu melakukannya?"
Menahan tatapan Komandan dengan mantap, Reg mengangguk memberi isyarat untuk masuk ke ring pertarungan.
"Kami manusia tidak lemah, kami hanya memilih untuk mundur dari kekerasan. Jangan menarik kesimpulan yang salah Komandan."
Kazir memelototinya saat itu, kekhawatiran membuat kulitnya seketika berubah menjadi hijau. Reg merasa bersalah tapi dia tidak bisa menahannya. Dia perlu mendapatkan rasa hormat dari empat yang lain jika dia ingin mereka menganggapnya serius. Terutama dengan berita yang akan dia sampaikan.
"Siapa yang kamu tantang?"
Reg memiringkan dagunya. "Tentu saja Anda, Komandan."
Jika Rixian itu terkejut, dia tidak menunjukkannya. Dia hanya memberi isyarat agar Reg melangkah ke dalam ring.
"Aku tidak akan menahan diri."
Regina mengangguk. "Itulah yang aku harapkan, siapa yang mengambil darah pertama adalah pemenangnya."
Komandan bahkan tidak memberinya jeda satu detik sebelum dia memulai serangannya. Tinjunya mengarah langsung ke rahangnya, Reg mundur ke samping, melemparkan kakinya di bawah Komandan. Sayang Rixian melompat tepat waktu.
Dengan fungsi biologis yang telah ditingkatkan, Reg memiliki ketahanan, kecepatan, dan kekuatan yang luar biasa. Tidak banyak yang tahu tentang itu, terutama karena dia tidak pernah terlibat pertarungan. Bukan berarti dia payah, ayahnya sendiri melatihnya. Hampir terobsesi untuk membuat putrinya menjadi mematikan. Jelas ayahnya berpikir, itu dibutuhkan untuk menjalin hubungan dengan alien. Mungkin dia benar.
Komandan menatapnya dengan penilaian baru setelah manuver pertama itu. Tidak memberi kesempatan pada Komandan untuk mengubah jalannya pertarungan, Reg terbang ke arahnya. Langkah kakinya ringan dan cepat, tinjunya melayang, menargetkan sisi kiri lawannya. komandan merunduk untuk menghindari itu di saat kaki kanan Reg naik ke selangkangannya.
Rixian yang dua kali ukurannya itu meringkuk kesakitan. Reg tidak akan memiliki stamina yang cukup untuk memenangkan pertarungan itu jika itu bertahan lebih lama bahkan dengan fungsi biologis yang ditingkatkan. Kemenangan Komandan akan jelas, karena itulah dia memilih pertarungan darah pertama.
Sebelum Komandan bisa bangkit, buku-buku jarinya yang terkepal terhubung dengan hidung komandan. Satu tempat rawan yang dia tahu akan berdarah. Merah menggores kulitnya sebelum Reg menarik diri mundur.
"Kamu kalah Komandan," ucap Reg dengan napas terengah-engah sementara lawannya hampir tidak berkeringat.
Komandan menegakkan tubuhnya, dan senyuman tulus untuk pertama kalinya menekuk sudut bibirnya.
"Sepertinya begitu, aku tidak akan pernah mengharapkan kekuatan sebanyak itu dari bingkai ramping itu."
"Varisian memiliki beberapa teknologi yang benar-benar berguna. Mungkin Rixian juga harus bekerja sama dengan mereka."
Komandan tersenyum lebih lebar. "Kami mungkin akan mempertimbangkannya. Jadi apa yang membawamu ke sini? Jelas ada yang ingin kamu sampaikan."
Senyum meninggalkan Reg saat itu juga. "Aku khawatir kita tidak memiliki lebih banyak waktu untuk saling belajar. Mereka mempersingkat waktu tinggal di Orion dan pendaratan kalian di Bumi dijadwalkan dua minggu dari sekarang."
"Sesuatu terjadi?" tanya Kazir, tapi Reg menggelengkan kepalanya dengan pasrah.
"Sayangnya aku tidak memiliki jawaban untuk itu. Perintah datang dari Duta Besar yang artinya juga datang dari pihak Rixian. Aku mengharapkan kerjasama dari kalian."
***
"
Aku tidak tahu kamu mampu pertarungan seperti itu," ucap Kazir.
Terlepas dari peringatan Jenderal Ajax, Reg mendapati dirinya kembali ke perpustakaan. Tempat dia menghabiskan lebih banyak waktu dengan Alien laki-lakinya.
Reg tertawa ringan, dalam pertarungan nyata manusia akan kalah melawan massa otot seperti Rixian. Dia bahkan tidak mungkin menjatuhkan Kazir. Namun, bukan itu intinya. Rixian menghargai kekuatan dan keberanian. Pertarungan yang dia tunjukkan hanya membuktikan bahwa dia memiliki kwalitas yang mereka hargai.
"Kamu tahu Komandan bisa saja memukuliku jika dia mau. Aku mungkin menang dalam pertarungan itu, tapi aku akan mati jika benar-benar melawan Rixian. Komandan benar untuk satu hal, kami mencari keamanan dari kalian, berharap bisa menjalin kerjasama dan mendapatkan beberapa tentara bayaran dari prajurit Rixian yang terlatih."
"Apakah ada ancaman terhadap Bumi?"
Suara Kazir terdengar tulus dan itu menarik perhatian Reg padanya. Dia mendongak dan bertemu dengan bola mata oker, warna kulit Kazir telah berubah menjadi biru yang dalam, kepedulian memancar dengan jelas.
"Ada ketakutan massa. Bumi adalah planet yang damai untuk sekarang tapi tidak semua orang setuju dengan hubungan Intergalaksi. Kami khawatir seseorang benar-benar melewati batas. Kami tidak ingin memulai perang yang merusak, aku takut itu tidak bisa dihindari."
Jari-jari Kazir menyisir untaian rambut Reg yang jatuh ke matanya, menyelipkan mereka di belakang telinga. "Aku akan mencoba yang berbaik untuk membuat kerjasama ini berhasil. Dan aku bersumpah untuk menjagamu."
Reg tidak tahu mengapa jantungnya tiba-tiba berlari. Mengapa dia merasakan panas merayap di pipinya. Mengapa telapak tangannya berkeringat saat Kazir membungkuk lebih rendah ke arahnya. Dia memejamkan mata dan saat bibir Kazir menyapu bibirnya. Dia melepaskan napas yang ia tahan dan balas menciumnya. Mungkin Alien tidak terlalu berbeda, mungkin tidak apa-apa untuk jatuh cinta pada anak laki-laki Alien ini.
***
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro