Apa kalian pernah mendengar neraka ada setelah bumi diciptakan? Lalu, bagaimana dengan surga yang katanya terdapat tujuh tingkatan? Bagaimana dengan langit yang konon katanya terdapat tujuh lapis?

Kami semua mengingat dengan jelas. Hari dimana manusia diciptakan pertama kali dan Lucifer ditunjuk sebagai malaikat penguasa bumi. Setelah itu, manusia pertama diangkat sebagai dewa dan kembali menjadi penghuni surga. Tidak berselang lama, Lucifer menyandang gelar fallen archangel atau jatuhnya malaikat sejak pengangkatan manusia pertama sebagai dewa bumi.

Sejak itu, penghuni surga dan penghuni neraka menjadi tidak akur dan tidak pernah berhenti berperang. Bahkan perang terakhir antar legion yang dipimpin Michael sang Orde of Angel dan Lucifer sang raja iblis pada akhirnya hanya menimbulkan masalah pada dunia manusia. Putusan surga dalam sidang suci kali ini adalah untuk menutup pintu gerbang dunia bawah dan menguncinya.

Para malaikat yang lain juga membahas tentang pengkhianatan yang kulakukan sebagai 'Tangan Kanan Tuhan' karena mencintai makhluk terkutuk —begitulah mereka menyebut iblis.

Percaya tidak percaya aku adalah salah satu malaikat dengan peringkat tertinggi di surga. Dan, ya benar, aku memang menjalin hubungan dengan Lucifer, sang raja iblis dari neraka.

"Apa kau tau akibat dari apa yang kau lakukan?"

"Kau yang akan menjadi pemimpin pasukan bala tentara penyerangan dunia bawah."

Aku tidak ingin dan tidak akan menyerang neraka, apapun yang terjadi!

"Malaikat besar sudah memutuskan akan menjatuhkanmu ke bumi kalau kau memilih untuk tetap berpihak pada makhluk fallen archangel itu!"

"Bahkan derajat mereka lebih rendah dari pada iblis yang terkutuk!"

Setelah sidang berakhir, mereka semua meninggalkanku sendiri untuk memulai persiapan penyerangan. Aku meraba perutku yang tidak terlihat membesar, tapi sebentar lagi makhuk yang ada di perutku akan segera lahir.

Aku mengepakkan sayap dan terbang ke taman Eden dimana kami biasa bertemu. Kulihat dia sudah menungguku sambil berdiri membelakangiku. Matanya lurus menatap ke depan. Wajahnya terlihat serius.

Aku menginjakkan kaki di taman itu dan dia segera menoleh ke arahku.

"Ada apa?" Tanyanya dengan suara bergetar. Dia mencengkeram erat pundakku.

Aku menundukkan kepala, tidak berani menatap matanya.

Dari jauh terdengar suara hentakan tombak. Aku mendongak dengan wajah ketakutan. "Apa yang harus kita lakukan? Hubungan kita sudah diketahui. Gerbang neraka sebentar lagi akan dikunci."

Dia mengeratkan cengkeramannya dengan wajah yang sama khawatirnya denganku.

Aku menggigit bibir kuat-kuat dan kaget ketika dia tiba-tiba menciumku.

Saat memejamkan mata aku sedikit tersentak. Merasakan bantal di kepalaku agak bergeser dan selimut yang menutupi tubuhku terjatuh ke bawah kasur. Mimpi?

Aku mencoba membuka kelopak mataku yang berat saat merasakan ada sesuatu yang menempel di bibirku. Apa?

Seorang laki-laki melayang diatasku, dan mencium bibirku dengan lembut.

Aku menggigit bibirnya. Dan saat aku berteriak, laki-laki itu melesat pergi ke luar jendela yang entah sejak kapan terbuka.

Mimpi? Bukan! Ini nyata!