Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

33. Semakin menjauh

"Di mana Nathan?" tanya Safira pada teman-teman Nathan ketika istirahat di sekolah. Sedari tadi ia belum melihat batang hidung lelaki itu muncul di depannya.

Teman-teman Nathan menggeleng. "Kita belum ketemu Nathan, kayaknya dia gak masuk hari ini," balas salah satu dari mereka.

Safira berdecak sebal lalu pergi dari sana. Membuat teman-teman Nathan saling bertukar pandang dalam kebingungan.

Gadis itu kini duduk di pinggir lapangan basket, ia bahkan tidak berhentinya menggerutu sejak tadi.

Tepukan pelan di bahunya membuat Safira menoleh dan ternyata ada Rafa di sana. "Lo ngapain di sini?" tanyanya. Safira menggeleng pelan.

Rafa menawari sebotol air mineral pada Safira dan langsung diambil oleh si gadis. Setelahnya ia berterima kasih.

Rafa duduk di samping Safira, lelaki itu menimun minumannya sambil mengibaskan tangan ke wajah. Keringat terlihat mengucur deras di dahi dan tubuhnya hingga kaus yang dikenakannya basah, sepertinya lelaki itu baru saja selesai bermain basket.

"Udah lama?" tanya Rafa. Safira kembali menggeleng.

Seketika suasana menjadi hening, keduanya hanya diam dengan pikiran yang berada di tempat lain.

Merasa canggung, Safira mencoba berinisiatif bertanya untuk mengalihkan kecanggungan. "Habis latihan basket?"

"Sebenernya lagi seleksi buat ketua basket yang baru, gue udah mau pensiun ini," kekeh Rafa.

Safira hanya mengangguk. "Lo lihat Nathan gak?" tanya gadis itu tiba-tiba.

Rafa mengerutkan kening. "Ngapain cari Nathan? Kalian balikan?" Rafa menyipitkan kedua mata seolah curiga lalu tergelak.

Safira berdecak, "Enggaklah! Cuma ada perlu aja sama dia."

"Tadi pagi gue lihat dia ada di ring, gak tahu kalau sekarang," balas Rafa santai.

Safira bangkit, ia pergi begitu saja setelah mendengar jawaban dari Rafa. Kini tujuannya adalah ring, salah satu ruangan yang jarang digunakan di sekolah.

Berlari dengan kencang, ia akhirnya sampai di sana. Membuka pintu dengan perlahan kemudian masuk.

Safira melangkah pelan dan dapat ia lihat Nathan benar-benar ada di sana. Seragam dan tasnya tergeletak di samping, kini Nathan hanya mengenakan kaus berwarna hitam yang pas di tubuhnya. Meninju samsak yang ada di depannya hingga samsak itu bergoyang-goyang.

Safira berdeham, membuat Nathan menghentikan aktivitasnya dan menoleh.

Lelaki itu langsung menghampiri setelah melihat ternyata ada Safira di sana, berjarak beberapa meter di belakangnya.

"Berhenti di situ!" kata Safira dan Nathan menurutinya.

Gadis itu menatap Nathan dengan tatapan marah dan kecewa(?). Nathan bingung melihat sorot mata Safira yang seolah terluka, ada apa sebenarnya?

"Kenapa kamu ngelakuin hal itu, Nath?" lirih Safira namun Nathan bisa mendengarnya dengan jelas karena ruangan itu membuat suaranya menggema.

Nathan yang tidak paham apa maksud Safira lalu bertanya pada gadis itu apa kesalahannya.

"Kemarin aku ke rumah sakit tempat Gema dirawat setelah kamu pergi dari rumah aku. Kenapa kamu berantem sama Gema? Kamu buat dia jadi babak belur, apa masalah kamu sebenernya?" sentaknya.

Nathan membelalakkan kedua matanya. Ia mendekat ke arah Safira dan berkata jika itu adalah sebuah kesalahpahaman.

Ia menghajar Gema karena lelaki itu yang memancingnya, Gema bilang jika ia mendekati Safira hanya untuk memanfaatkannya demi kepentingan Gema sendiri.

Nathan juga berkata jujur jika dirinya cemburu melihat Safira dekat dengan lelaki lain. Hatinya terasa dicabik-cabik.

Hati Safira tidak luluh dengan segala ucapan Nathan. "Cukup Nath! Jangan dekati aku dan Gema lagi. Ingat, kita sudah berakhir. Kamu tidak perlu pura-pura peduli lagi padaku!"

Safira berbalik lalu pergi dari sana setelahnya. Meninggalkan Nathan sendirian.

"Aakkhhh!" teriak Nathan setelah kepergian Safira. Ia menjambak rambutnya sendiri karena geram dan kembali melampiaskan kemarahannya pada  samsak yang tidak bersalah.

Langkah kaki kembali terdengar di telinga Nathan. Namun, lelaki itu tidak memedulikannya, ia tetap sibuk dengan samsaknya.

"Bego, harusnya lo kejar dia, Nath. Buktikan kalau lo emang bener dan Gema yang salah, bukannya malah marah-marah di sini," sinis lelaki yang baru datang.

"Diem, lo! Atau lo mau gantiin tugas samsak ini?" ancam Nathan.

"Gue cuma nasehatin lo aja. Sebenernya lo juga salah dari awal, kenapa milih buat percaya sama Gema daripada Safira. Lo gak sadar kalau Gema sedang mempermainkan kalian berdua." Si lelaki melangkah maju, mendekati Nathan.

"Berisik lo, Raf! Gue sumpel mulut lo, sini!" pekik Nathan. Ia hendak menghajar Rafa namun lelaki itu dapat menepisnya.

"Perjuangin Safira kalau lo bener-bener sayang sama dia. Udah cukup banyak gue bantuin lo, tapi kalau lo sendiri gak mau bertindak, lo bakal tetep kehilangan dia. Jangan biarkan Gema merebut Safira." Rafa menepuk bahu Nathan lalu melangkah pergi.

Nathan bergeming, memikirkan perkataan Rafa barusan. Dirinya benar-benar merasa bodoh sekarang.

Kenapa semuanya baru terungkap? Rencana Gema memang sangat rapi sehingga ia sendiri tertipu.

Jika saja saat itu Nathan lebih memilih menggunakan hatinya dan mempercayai Safira mungkin mereka saat ini masih berbahagia sebagai sepasang kekasih.

Karena Gema, kini ia dan Safira semakin menjauh, bagaikan dua orang asing yang tidak saling kenal.

"Gema sialan! Kalau lo bener-bener bikin Safira terluka, gue gak segan buat kudeta lo, lihat aja!" tekadnya.

Nathan menyambar tas dan seragamnya lalu pergi dari ruangan itu. Berniat melanjutkan acara membolosnya seperti tadi pagi.

To be continue ....


Aku comeback membawa sejuta kerinduan wkwk
gmna sma part ini? pendek? iya emang wkwk, klo kepanjangan nnti jenuh kelen bacanya

Btw ak tuh mau curhat gengs, jdi kmren ada yg koar2 ktnya kita sbg penulis tuh ga prlu ngemis2 vote sma pembaca, jdilah penulis yg elegan tnpa ngemis

Trus ak jdi mkir, apa slahnya penulis minta vote sma pembaca? mnrut ak vote and komen dri pembaca itu adl bntuk apresiasi mrka buat karya yg penulis buat

Lagipula vote and komen jg gratis kan? gak dipungut biaya, jdi apa slahnya? lagipula pembaca jg bisa menikmati karya para penulis dgn gratis

Klo mnrut kalian gmn? apakah pndapatku slah? btw ak ga prnah maksa kalian utk vote/komen cerita ak, ak hnya mengingatkan aja

Klo mnrut kalian karya ini bagus dan layak utk kalian vote, silakan dgn senang hati ak mnerima dan kalaupun kalian hanya jd siders pun ak ga mslah krna dri awal ak buat cerita ini hnya utk bersenang-senang walau ak gak naif klo ak jg pngen kalian mengapresiasi cerita ini

Dahlah segitu aja curhatannya, tkut kepanjngan 😂😂
Sekali lg, ak ga prnah mksa kalian buat voment, klo emg ga mau gpp, klo mau ak berterima ksih

12/08/2021

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro