Part 4
Di mulmed itu seragam AHS ya!
Cekidot....
******************
Gue berjalan menuju ruang kepala sekolah. Selama dikoridor banyak siswa siswi yang natap gue jijik dan sinis.
"Ih ada nerd woy.."
" Iya ewh.. jijik gue"
" Sekolah elit kek gini kok ada nerdnya ya"
"Jelek ewh..jijik"
"Bakal jadi bahan bullyan si Alexis dkk tuh si nerd"
'Cih lo pada belum tau aja kalau gue siapa. Kalau lo pada udah tau kicep semua lo.' Batin gue.
Gue tetap berjalan dengan kepala nunduk menatap sepatuku. Biar kelihatan kayak nerd beneran gitu hehe. Gue sampai di ruang kepala sekolah dan mengetuk pintu. Kenapa gue tahu dimana ruang kepsek? Karena gue yang design nih sekolah gitu.
"Masuk." Ucap seseorang didalam yang menginstupsikan buat gue masuk kedalam. Gue membuka pintu dan terkejut. Bagaimana tidak terkejut kalau gue lihat kepsek AHS itu om gue cuy. Om Azka itu adik dari bokap gue.
Gue langsung berhambur memeluknya. Gue lihat om Azka bingung kenapa gue memeluknya.
"Hai apa apaan kamu. Siapa kamu berani beraninya memeluk saya." Ucap om Azka dingin dan melepaskan pelukanku. Gue memanyunkan bibirku karena om Azka melepaskan pelukanku. Oh ayolah.. gue sangat kangen sama om Azka.
"Ih om Azka mah gitu, orang thea kangen juga."
"Thea? Loh kamu Athea keponakan om? Yaampun om kangen sama kamu princess." Om Azka memelukku dengan erat.
"Tadi aja kagak mau dipeluk."
"Tadi kan om nggak tahu kalau itu kamu princess." Ucap om Azka sambil mengusap rambutku.
"Yayaya."
"Tapi kenapa kamu kok dandan nerd gini sih sayang. Kamu malah kelihatan jelek loh." Ucap om Azka.
"Oh ini aku nggak mau punya fake friend om." Jawabku yang hanya diangguki om Azka sambil ber oh ria.
"Ya udah yuk om antar ke kelas kamu."
Gue berjalan mengikuti om Azka. Sekarang koridor sepi banget karena bel sudah berbunyi 10 menit yang lalu. Tiba tiba om Azka berhenti disebuah ruangan yang dipintunya bertuliskan "XI IPA 2" Om Azka masuk dan berbicara dengan guru yang sedang mrngajar dikelas. Tiba tiba om Azka menginstupsikan gue buat masuk kedalam.
Gue masuk kedalam dan mendapatkan banya tatapan jijik dan sinis dari siswa dan siswi dikelas ini. Mataku menjelajahi setiap siswa dan siswi dikelas ini. Ternyata Theo dan sahabat sahabatku berada di kelas ini.
"Perkenlkan namamu sekarang nak." Ucap sang guru yang hanya ku balas dengan anggukan kepala.
"Thea Vandra." Ucapku dingin dan singkat. Semua menatapku terkejut.
"Apakah ada yang ditanyakan?" tanya sang guru kepada murid dikelas ini. Semua murid hanya diam dan cuek kecuali Theo dan sahabatku.
"Yasudah kalau tidak ada. Saya Bu Rahayu guru Bahasa Indonesia serta wali kelas kamu. Kamu boleh duduk disamping Theo. Theo angkat tanganmu." Ujar sang guru dan Theo mengangkat tangannya. Gue berjalan menuju tempat disamping Theo yang bangkunya tepat didepan bangku Ona dan Tata. Masih ingatkan Ona dan Tata? Ya dia adalah sahabat sahabat gue.
"Untung lo sekelas sama gue The, jadi gue bisa sama jagain lo." Bisik Theo saat gue duduk di sampingnya.
"Yayaya." Ucap gue sambil memutar mata malas.
Pelajaranpun dimulai dengan keadaan hening dan tenang. Semua murid memerhatikan pelajaran yang disampaikan Bu Rahayu dengan baik.
Author POV
KRINGGG.. KRINGGG.... KRINGGG....
Bel istirahat berbunyi, semua siswa siswi berhamburan keluar kelas. Di kelas XI IPA 2, terdapat 6 orang siswa siswi, 3 orang siswa dan 3 orang siswi. 3 orang siswi tersebut adalah Thea, Ona, dan Tata. Sedangkan 3 cowok tersebut adalah Theo dan temannya, DAVE FRANCISCO NARENDRA dan ALFIAN REVALDI RAHARDIAN.
"Thea, Tata kekantin kuy." Ajak Ona yang diangguki oleh kedua sahabatnya itu.
Saat mereka berdiri dari duduknya, tiba tiba Theo bersuara.
"Eh kita ikut ya. Bolehkan?" Tanya Theo yang hanya diangguki oleh Thea dkk.
"Oh ya Thea lo belum kenalankan sama sahabat gue. Kenalan gih." Suruh Theo kepada Thea.
"Hai gue Alfian. Panggil Alfi aja." Tangan Alfi menjulur kepada.
"Thea." Jawab Thea dingin dan cuek sambil membalas jabatan tangan Alfin.
"Dave"
"Thea"
Pandangan Thea dan Dave terkunci satu sama lain.
"Mata itu... kayak mata... dia!" batin mereka berdua.
"Woy tatap tatapan aja terus." Suara Theo menyadarkan mereka berdua dan langsung memutuskan kontak mata mereka.
"Apasih, udah yuk kekantin." Ajak Thea dan langsung meninggalkan mereka semua. Ona dan Tata menyusul Thea dan diikuti oleh Theo dkk.
Sepanjang perjalanan siswa siswi menatap Thea jijik, sinis, iri, dll. Thea tidak memperdulikan itu semua dan berjalan dengan cuek cuek saja.
Athea POV
Sesampainya dikantin kita duduk dipojok katin. Tiba tiba gue keinget kalau gue belum ngasih tahu sama Adwin kalau gue udah ada di Indonesia.
"Eh guys gue ketoilet dulu ya." Tanpa menunggu jawaban mereka gue langsung nyelonong pergi gitu aja. Sebenarnya gue bukan mau ke toilet, tapi gue mau nyari Adwin buat surprise.
"Semua tempat udah gue cari. Tapi Adwin dimana sih. Hmmm.. aha Taman belakang." Gumam gue sambil berjalan kearah Taman belakang.
Sampai ditaman belakang sekolah gue disuguhkan oleh pemandangan yang begitu membuat gue sakit. Gue melihat Adwin sama seorang cewek sedang berpelukan. Apalagi yang bikin gue nyesek itu cewek adalah Viola Vellisia Siregar! Fake friend gue!
Author POV
Airmata sudah berjatuhan dikedua pipi Thea. Dia merasakan sesak luar biasa di hatinya. Thea berjalan mendekati mereka dan bersembunyi disemak semak belakang kursi yang diduduki oleh Adwin dan Viola.
"Sayang, kapan sih kamu putusin Athea?" Tanya Viola dengan nada yang dibuat seimut imutnya kepada Adwin.
"Iya sayang, nanti aku bakal putusin kok kalau dia sudah balik ke Indonesia. Aku kan emang nggak pernah sayang sama dia. Aku pacaran sama Thea itu cuma taruhan sama teman teman aku. Kalau aku bisa pacarin dia satu tahun, aku bakal dapet mobil keluaran terbaru. Tapi aku belum sempat mutusin dia." Jawab Adwin sambil mengusap rambut Viola.
DEG!
Hati Thea bagaikan tertusuk oleh ribuan belati. Sakit! Sangat sakit mendengar Adwin hanya menjadikannya barang taruhan.Adwin yang dia kira adalah pria yang begitu mencintainya. Adwin yang dia kira pria yang begitu menyayanginya. Adwin yang membuatnya tertawa ketika disampingnya. Adwin yang selalu menjadi malaikat penolongnya, tapi semua itu hanya palsu. Hanya fake. Hanya tipuan belaka.
Thea yang sudah tak kuasa menahan sakit lagi segera beranjak dari sana dan berjalan ke roftop. Selama diperjalanan Thea ditatap aneh oleh siswa siswi tapi dia tidak memperdulikannya.
"Cepet ke rooftop sekarang!" Ucap Thea kepada Theo melalui ikatan batin.
"Thea lo kenapa? Dada gue sakit banget ini." Jawab Theo yang berada disebrang sana. Memang mereka mempunyai ikatan batin yang kuat. Jika salah satu dari mereka terluka maka yang lainnya juga akan merasakan sakitnya.
"Bacot lu. Cepet!"
"Oke... Wait!"
Tbc
******************
Ceritanya absurd ya😂.
Maklum ya masih belajar😅.
Part terpanjang ini😉.
Makasih yang udah membaca ya.
Hargai penulis dengan vote😘.
Tunggu part selanjutnya ya!
Salam,
Nesa Valentina.
-1, Juli, 2017-
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro