Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 19

Cklek

Pintu kamar mandi terbuka menampilkan Thea yang sudah berpakaian seragam lengkap dengan riasan ala cupunya. Yap, setelah tiga hari ia berdiam diri dikamar rumah sakit, kini Thea telah sembuh dan boleh berangkat kesekolah.

Thea mematut dirinya didepan cermin. Ia merapikan sedikit riasannya dan seragamnya yang agak berantakan. Lalu ia mengambil kunci mobil dan tas punggungnya.

Ia keluar dari kamarnya dan memasuki lift untuk mencapai lantai satu.

Ting

Suara lift berbunyi menandakan Thea sudah sampai di lantai satu. Ia keluar lift dan melangkah menuju meja makan. Disana terlihat keluarganya sudah berkumpul untuk sarapan.

"Pagi semua." Sapa Thea dengan senyum manisnya.

"Pagi sweetheart." Jawab Mommy dan Daddy Thea.

"Pagi cewek cupu." Jawab Davin dan Theo bebarengan sambil menunjukkan cengirannya yang mendapatkan tatapan tajam dari Thea.

"Sudah sudah sebaiknya kita sarapan dulu. Nanti telat hlo." Lerai Mommy dengan nada lembut.

"Iya mom."

Mereka kini sarapan dengan tenang dan hening. Hanya suara dentingan sendoklah yang memecah keheningan di ruang makan tersebut.

"Mom Dad Thea berangkat dulu ya." Pamit Thea sambil mencium pipi Mommy, Daddy, Dave, dan Theo.

"Iya. Inget ya pokoknya hari ini terakhir kamu jadi nerd dan masalah kamu sama si Alexis Alexis itu harus udah kelar."

"Iya iya mom. Bereslah pokoknya." Jawab Thea sambil tersenyum penuh misteri.

"Nggak usah senyum kek gitu deh lo. Udah jelek tambah jelek tau." Ujar Theo yang telah menyelesaikan sarapannya sambil menjulurkan lidahnya meledek Thea.

"Orang cantik kok dibilang jelek. Mata lo perlu diperiksain deh." Ujar Thea dengan percaya dirinya.

"Cih."

"Udah deh gue berangkat dulu. Assalamualaikum."

****FNG****

Thea memarkirkan mobilnya diparkirkan khusus. Ia membuka pintu mobilnya dan mulai melangkah keluar. Keadaan masih sepi membuat ia tenang tenang saja.

Setelah ia sampai didepan pintu kelasnya, ia segera masuk kedalam. Didalam hanya terisi oleh satu siswa cowok yang sedang menunduk. Merasa seperti ada yang datang, cowok tersebut mengangkat kepalanya dan tatapannya langsung bersibubruk dengan Thea. Selama beberapa detik mereka saling bertatapan dengan tatapan yang sulit diartikan sebelum Thea lebih dulu tersadar dan langsung memalingkan wajahnya dengan salah tingkah. Melihat itu, Dave hanya tersenyum geli.

"Pagi Thea." Sapa Dave.

"Pagi juga Dave." Jawab Thea dengan canggung. Thea langsung saja berjalan kearah tempat duduknya dan langsung duduk disana. Ia berpura pura memainkan ponselnya karena sedari tadi ia merasa tengah diperhatikan.

Setelah beberapa saat keadaan kelas yang tadi hanya terisi oleh Thea dan Dave sekarang menjadi lebih ramai. Teman sekelas mereka sudah datang satu persatu hingga bel masukpun  berbunyi. Mereka belajar dengan tenang.

****FNG****

Kringg.... Kring..... Kring.....

Bel istirahat berbunyi membuat seluruh siswa AHS bersorak ria. Didalam benak mereka, mereka senang karena telah terlepas dari pelajaran pelajaran yang membosankan.

"Kantin kuy." Ajak Ona kepada teman temannya.

"Kuy lah."

Mereka mulai berjalan keluar kelas. Seperti biasa, saat dikoridor, mereka mendapat tatapan kagum dari siswa siswi AHS kecuali Thea. Thea hanya mendapatkan tatapan yang jijik dan merendahkan. Namun Thea tak peduli, toh sebentar lagi mungkin tatapan jijik itu akan menjadi tatapan kagum.

"Pada mau makan apa gue pesenin deh." Ujar Theo setelah mereka duduk dimeja tempat biasa mereka duduk jika dikantin. Davin dkk dan Angel dkk juga ada disana.

"Bakso sama jus jeruk aja semuanya biar gampang."

"Okedeh tunggu ya."

Theo pergi untuk memesan makanan. Tiba tibq Thea merasakan ada seseorang berbisik ditelingany.

"Eh The, lo diperhatiin dari tadi noh sama si Dave." Bisik Ona sambil mencuri pandang ke arah Dave.

"Masa sih?" Balas Thea sambil berbisik juga.

"Liat aja noh."

Thea mengarakan pandangannya kearah Dave. Sesaat tatapan mereka bertemu dan Dave langsung memalingkan wajahnya dengan salah tingkah. Benar benar lucu!

Setelah menunggu beberapa menit, makanan merekapun tiba. Mereka makan dengan diam. Tak lama...

Brak...

Tiba tiba Alexis datang sambil menggebrak meja mereka.

"Gotcha, bener dugaan gue dia bakal kesini. Lo masuk lubang buaya Alexis!" Batin Thea sambil tersenyum evil.

"LO TUH YA UDAH GUE PERINGATIN KAN DARI DULU NGGAK UDEK DEKET SAMA MEREKA! INGET DONG POSISI LO! LO TUH HANYA ORANG KAMPUNG YANG MUNGKIN BISA SEKOLAH DISINI CUMA GARA GARA DAPET BEASISWA!" Bentak Alexis sambil menunjuk nunjuk wajah Thea.

Suasana dikantin mendadak hening. Semua diam dan sibuk memperhatikan Alexis dan Thea.

"Terserah gue dong mau temenan sama siapa." Jawab Thea santai.

Alexis yang mendapatkan jawaban dari Thea dengan nada santainya itu semakin geram. "EH NERD LU TUH NGGAK TAHU DIRI BANGET SIH! NGACA DONG LO! LO TUH KAMPUNGAN NGGAK TAHU DIRI! MUNGKIN ORANG TUA LO JUGA KEK GINI YA KAMPUNGAN! NGGAK TAHU DIRI!-

Plak...

Satu tamparan tepat mengenai pipi Alexis. Semua yang ada dikantin terkejut, pasalnya dengan berania Thea yang notabennya si cewek cupu berani menampar Alexis.

"Loo-" geram Alexis.

"LO JELEK JELEKIN GUE GAPAPA! GUE DIEM! TAPI KALO LO JELEK JELEKIN ORANG TUA GUE, GUE NGGAK TERIMA!"

"EMANGKAN ORANG TUA LO KEK GITU. NGEDIDIK ANAK AJA NGGAK BENER APALAGI DIRINYA SENDIRI. DAN YANG PASTI KALO ANAKNYA KAMPUNGAN NGGAK TAHU DIRI KEK LO PASTI ORANG TUANYA JUGA KAMPUNGAN NGGAK TAHU DIRI!"

Habis sudah kesabaran Thea kini ia tersenyum evil. Ini saat yang tepat!

"Kampungan? Ngaca dong lo. Lo tuh yang kampungan. Kaya sih kaya tapi sikap lo yang kayak orang kampungan." Balas Thea sinis.

"DENGERIN YA! GUE ITU ANAK DARI ORANG KAYA. GUE BISA AJA KELUARIN LO DARI SEKOLAH INI! GUE BISA BIKIN HIDUP LO MENDERITA!"

"Oh ya? Mari kita lihat siapa yang akan bikin menderita. Lo atau gue yang akan bikin lo menderita."

Thea mulai melepaskan kacamatanya. Ia melepaskan tompel palsu yang ada dipipinya membuat semua yang dikantin terkejut kacuali teman temannya yang sudah tahu. Begitu saja wajah Thea sudah cantik mesti belum melepaskan kepangannya. Ia  menunduk melepaskan kepangannya dibantu oleh Ona dan Tata. Setelah kepangannya terlepas, ia mendongak dengan anggunnya.

"GUE! ATHEA XEVANDRA ALEXANDER! ANAK BUNGSU DARI KELUARGA ALEXANDER! GUE KEMBARANNYA ATHEO. LO UDAH SALAH CARI LAWAN ALEXIS! SELAMA INI GUE DIEM AJA LO BULLY! TAPI LO UDAH KELEWATAN. DAN OH YA TADI  LO BILANG MAU BIKIN GUE MENDERITA BUKAN? SEBELUM LO LAKUIN ITU SEMUA GUE AKAN LEBIH DULU BIKIN LO MENDERITA!"

Thea menelephon sekretarisnya, Riska.

"Riska, tolong putuskan kerjasama dengan Pratama Corp, Lexandrian Company, dan Mays Group. Sekarang juga!"

"See? Lo yang akan menderita Alexis."

"Ngg... nggak mungkin. Lo pasti boongkan?" Tanya Alexis dengan nada takutnya. Antek anteknya yang berada dibelakan kini memasang wajah memohon.

"The, tolong jangan bikin perusahaan bokap kita hancur. Gue minta maaf The." Ujar Fira dengan terisak sambil menundukkan kepalanya.

"Iya The gue juga minta maaf sama lo. Tolong jangan bikin kita perusahaan bokap hancur The. Gue mohon." Kini giliran Vallent yang meminta maaf. Ia tak sanggup jika harus menjadi gelandangan.

"Dan kalian semua gue keluarin dari sekolah ini. Tapi tenang aja, sekolah lain masih bisa nerima lo semua kok. Gue peringatin sama lo bertiga! Jangan pernah melihat orang tuh dari fisiknya orang yang fisiknya buruk belum tentu hatinya buruk dan sebaliknya orang fisiknya baik belum tentu hatinya baik."
Ujar Thea sebelum berjalan meninggalkan kantin.

****TBC****

Hai guys ketemu lagi sama gue.

Ini part sepesial buat hari yang sepesial juga ye🎉🎉🎉
Kenapa gue bilang hari ini hari spesial?
Karena hari ini hari dimana gue udah 14 tahun didunia ini yee🎉
Wishnya pokoknya gue pengen bisa nyelesaiin nih cerita secepatnya amin..
Thanks buat yang selama ini udah nungguin authornya update sampe berhari hari bakhan berbulan bulan❤
Oke deh ya tunggu part selanjutnya!

Blora, 9 Januari 2017 ❤

Nesa Valentina.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro