Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 13

Suara hentakan kaki terdengar ketika Thea melangkah dikoridor yang sepi. Koridor sekolah saat ini sepi karena memang hari masih terlalu pagi. Thea berjalan dengan muka yang amat sangat datar. Entah kenapa moodnya hari ini buruk sekali.

"Hai." Sapa seseorang yang kini berada dibelakang Thea sambil menepuk pelan pundak Thea. Thea yang merasa ada yang menyapanya langsung menengok kebelakang. Sekarang pandangannya terjatuh pada dua orang manusia berbeda jenis kelamin tersebut. Lalu pandangannya terjatuh pada tangan kedua orang dihadapannya kini yang saling menggenggam. Thea berfikir bahwa mereka adalah sepasang kekasih. Tapi siapa dia? Thea merasa dia tak pernah melihat kedua orang tersebut.

"Hai." Ucapan cewek yang ada dihadapannya tersebut membuat Thea membuyarkan lamunannya.

"Ha?"

"Hai kenalin nama gue Franda Maulika Raharja." Cewek tersebut mengulurkan tangannya sambil tersenyum lebar yang dibalas Thea dengan ragu ragu.

"Gue...Thea."

"Kenalin nama gue Angga Tearsiana Zaind." Cowok disebelah cewek tersebut mengulurkan tangannya yang dibalas oleh Thea dengan masih ragu ragu.

"Hmm.. gue.. Thea." Balas Thea.

"Oh ya gue anak baru. Lo bisa nggak tunjukin dimana ruang kepala sekolah?"

"Oh lo anak baru. Yaudah yuk gue anterin." Thea mulai melangkah dengan diikuti Franda dan Angga dibelakangnya. Sampai diruang kepala sekolah Thea mengetok pintu ruangan tersebut. Setelah mendapat izin untuk masuk Thea kedalam ruangan tersebut masih dengan Franda dan Angga mengikutinya dibelakangnya.

"Maaf pak ini ada siswa baru mau bertemu bapak."

"Oh ya. Kamu Franda Maulika Raharja dan kamu Angga Tearsiana Zaind kan?" Tanya pak kepala sekolah yang tak lain tak bukan adalah om Thea sendiri sambil menunjuk Franda dan Angga. Franda dan Angga hanya mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Pak kepala sekolah.

"Kelas kalian XI IPA 2. Thea tolong antarkan mereka karena mereka sekelas sama kamu."

"Iya pak. Saya permisi. Terima kasih."

"Ya." Thea, Franda, dan Angga keluar dari ruang kepsek dan berjalan dikoridor yang sangat sepi. Bukan karena ini masih terlalu pagi tapi bel masuk telah berbunyi 5 menit yang lalu.

"Kita sekarang temenan ya?" Tanya Franda terhadap Thea.

"Emang lo mau gitu temenan sama cewek cupu kek gue yang kata orang menjijikkan, jelek, si kutu buku, kampungan, miskin?" Tanya Thea balik.

"Kalau gue sih fisik itu nggak masalah yang penting teman kita itu tulus buat temenan sama kita. Jadi lo mau nggak?"

"Emm yy..ya deh."

"Real friend." Batin Thea tersenyum.

"Eh gue mau tanya deh lo berdua pacaran ya?" Tanya Thea dengan alis terangkat satu.

"Iya kita udah dua tahun pacaran. Alhamdulillah langgeng sih hehe." Jawab Franda dengan tangan bergelayut dilengan Angga.

"Gue aja udah kandas." Batin Thea yang tiba tiba kepikiran tentang Adwin.

Mereka kini telah sampai didepan kelas XI IPA 2. Thea mengetuk pintu dan terdengar suara menyuruhnya untuk masuk. Mereka masuk dan langsung menjadi pusat perhatian oleh teman sekelas Thea.

"Maaf bu saya tadi mengantar anak baru keruang kepala sekolah dan saya disuruh pak kepala sekolah untuk mengantar mereka kekelasnya." Ucap Thea sambil menunduk.

"Ya sudah silahkan duduk Thea." Thea berjalan kekursi dimana dia duduk biasanya. Saat melewati tempat duduk salah satu temannya, Bagas, dengan sengaja Bagas meluruskan kakinya kesamping membuat Thea tersandung dan jatuh mengenaskan dilantai. Thea hanya meringis menahan sakit di tubuhnya.Semua yang ada dikelas tertawa melihat Thea yang mengenaskan. Theo yang melihat iti bergegas berjalan kearah Thea dan membantunya berdiri.

BRAKKK..

Theo menggebrak meja Bagas dengan wajah memerah menahan emosi yang membuat semua yang ada dikelas tersebut terlonjak kaget. Mereka bungkam karena takut dengan Theo yang sedang marah. Suasana dikelas tersebut hening dan terasa mencekam. Hanya ada hembusan nafas Theo yang sangat cepat menandakan dia begitu emosi.

"MAKSUD LO APA NGEJULURIN KAKI LO SAAT THEA LEWAT? BIAR THEA JATUH TERUS MENJADI BAHAN TERTAWAAN GITU?" Teriak Theo yang diakhiri dengan tinjuan di rahang Bagas.

Bukhh

Bagas sekarang terjatuh dilantai dengan mulut yang berdarah akibat tonjokan Theo. Thea yang melihat itu langsung menenangkan Theo dengan mengusap punggung Theo lembut.

"Udah Theo gue nggak papa. Udah nanti malah jadi masalah." Bisik Thea tepat ditelinga Theo. Theo sedikit tenang karena bisikan Thea.

"Gue peringatin sama lo. Jangan pernah gangguin Thea lagi. Kalau lo masih gangguin Thea lagi gue yakin lo akan habis ditangan gue." Ancam Theo lalu pergi membawa Thea ke tempat duduknya. Suasana masih hening hingga sang guru bersuara.

"Ekhmm.. sudah sudah. Bagas kamu ke UKS dulu obatin luka kamu."

"Iya bu. Saya permisi."

"Oke anak anak. Kita kedatangan murid baru. Kalian silahkan perkenalkan diri kalian masing masing."

"Nama gue Franda Maulika Raharja. Semoga kita dapat berteman baik." Ucap Franda dengan senyum manisnya.

"Nama gue Angga Tearsiana Zaind." Ucap Angga singkat dengan senyum tipisnya.

"Dan perkenalkan nama saya bu Mur. Saya nengajar seni budaya. Oke sekarang kalian boleh duduk dibelakang Ona dan Tata. Ona, angkat tangan kamu." Perintah Bu Mur dan dibalas dengan angkatan tangan Ona. Franda dan Angga akhirnya segera duduk ditempat yang telah ditentukan oleh Bu Mur. Pelajaran lalu dimulai kembali dengan Bu Mur yang menjelaskan materinya.

TBC

*****FNG*****

Ini part special buat Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 72.

MERDEKA!

Voment ya guys.
Makin seru apa makin gaje nih cerita? Semoga sih makin seru hehe.
Oke tunggu gue di part selanjutnya eh salah maksud gue tunggu cerita di part selanjutnya wkwkwk.

Follow my ig : @nesavln9
Follback? Comment aja di ig!

Blora, 17 Agustus 2017
Nesa Valentina

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro