Part 10
Ketika Thea tiba dikantin dia mencari tempat duduk yang kosong. Dilihatnya semua tempat terisi kecuali tempat paling pojok kantin. Dia berjalan menuju tempat tersebut dan duduk disalah satu kursinya.
"Kok lo hosh..ninggalin... hosh.. kita... sih.. hosh hosh hosh.." Tanya Ona tiba tiba berdiri disebelah Thea dengan deru nafas tak beraturan setelah lari mengejar Thea tadi. Disampingnya terdapat Tata yang sedang mengatur nafasnya.
"Lo sih kek gitu. Sebel gue."
"Iya deh iya kita minta maaf." Ujar Tata dan Ona sambil duduk disebelah kanan dan kiri Thea.
"Pesen makanan gih!" Suruh Thea membuat Ona dan Tata cemberut.
"Biar gue aja yang pesen." Ujar Davin yang tiba tiba saja datang dengan Vino, Bian, Theo dkk dan Angel dkk dibelakangnya.
"Lo mau pesen apa?" Tanya Davin kepada Thea.
"Bakso sama Jus jeruk aja deh."
"Kalo lo Ta?"
"Samain semua aja deh kak biar nggak ribet." Jawab Tata yang diangguki oleh semua.
"Yaudah deh." Davin langsung memesan dan kembali duduk kekursi sebelah Angel. Mereka duduk melinkar dengan urutan Thea, Ona, Theo, Davin, Angel, Bian, Salsa, Vino, Nara, Dave, Alfi, Tata. Mereka berbincang bincang dan sesekali tertawa sampai pada akhirnya suara ibu kantin menghentikan tawa mereka.
"Ini mbak, mas baksonya. Permisi."
"Iy bu makasih."
Mereka menyantap makanan dengan sesekali bercanda.
Brakk....
"Uhuk uhuk uhuk." Suara gebrakan meja membuat Thea yang sedang mengunyah baksonya tersedak. Ona lalu langsung memberikan Thea minuman.
"HEH CUPU LO TUH NGGAK PANTES DUDUK BARENG MEREKA. LO TUH CUMA SAMPAH NGGAK BERGUNA. NGGAK USAH SOK SOKAN DEH LO TEMENAN SAMA MEREKA. UDAH MISKIN, JELEK, SOK LAGI. MINGGIR LO." Bentak seseorang yang tadi menggebrak meja dengan diikuti dua antek anteknya dibelakangnya. Thea yang dibentak seperti itu hanya diam dengan satu alis terangkat. Davin dan Theo yang sudah geram ingin membalas Alexis hanya bisa diam karena Thea memberikan tatapan tajam untuk mereka agar tidak ikut campur. Suasana kantin mendadak hening.
"Lo ngomong sama gue?" Tanya Thea santai yang membuat seisi kantin terkejut.
"Iyalah sama lo CUPU." Ucap Alexis geram sambil menekankan kata cupu.
"Sorry ya nama gue Thea bukan cupu. Dan satu lagi kenapa kalau gue berteman sama mereka? Ada urusan sama lo? Mereka aja nggak keberatan tuh temenan sama gue. Kok lo yang repot sih? Iri lo sama gue karena lo nggak bisa temenan sama mereka?" Thea berbicara sambil melihat wajah teman temannya. Ucapan Thea membuat Alexis geram dan
Srek...
Alexis menjambak rambut Thea. Thea hanya diam tanpa meringis sedikitpun.
"LO TUH YA UDAH MISKIN, JELEK, BELAGU LAGI NANTANGIN GUE! LO NGGAK TAU SIAPA GUE HAH? GUE ANAK DARI KELUARGA PRATAMA. ORANG TERKAYA NOMOR 13 DIDUNIA. GUE BISA AJA BUAT LO DIKELUARIN DARI SINI."
"Cih, baru juga keluarga pratama."
"LO TUH APA APAAN SIH LEX? PERGI DARI SINI SEKARANG JUGA!" Bentak Theo sambil melepaskan tangan Alexis yang tengah menjambak Thea.
"Ih sayang kamu kok gitu sih sama aku?" Ujar Alexis diimut imutkan sambil merangkul lengan Alexis.
"LEPAS TANGAN KOTOR LO ITU DARI TANGAN GUE! PERGI SEKARANG JUGA!" Bentak Tgeo lagi dan menghempaskan tangan Alexis kasar. Alexis pergi dwngan menghentak hentakkan kakinya kesal.
"Lo nggak papa kan The? Ada yang sakit? Mana mana yang sakit? Bilang mana yang sakit The. Ini? Atau ini? Ah apa ini? The jawab dong." Tanya Theo berturut turus dengan tangan menunjuk rambut, tangan Thea lalu mengacak rambutnya frustasi. Angel dkk, Dave, Alfi yang belum tahu siapa Thea hanya melihat Theo bingung.
"Apaan sih ih gue nggak papa kok. Udah gih kembali ke tempat lo." Usir Thea sambil melototi Theo dan Theo hanya menggaruk tengkuk lehernya yang bisa dipastikan tidak gatal.
Tbc
****************
Lama nggak update ya?
Haha authornya malas guys.
Segini aja ya nanti dilanjutin.
Thanks buat readers setiaku.
Vote + comment jangan lupa hehe.
Salam,
Nesa Valentina.
-21 Juli 2017-
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro