Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

11. Wadah

Yoshi terkejut. Cowok itu menatap Mashiho tidak percaya. "Hei, jangan asal bicara!"

"Tidak, aku punya bukti!" Mashiho kukuh dengan keyakinannya. "Tidak 'kah kau ingat sifat aneh kita belakangan ini? Dan juga, apa alasan Hestia serta Athena ada di sini? Jawabannya sudah pasti karena kita adalah wadah yang dimaksud!" jelasnya. "Aku mendadak suka biji-bijian, berarti aku wadah dari Demeter Dewi Pertanian. Yoshi... Kau tidak suka dengan orang ketiga dalam hubungan percintaan, kurasa kau jadi wadah Hera."

"W-wadah Hera?" Junghwan membeo. "Maksudmu Hera Ratu Para Dewa? Pasangannya Zeus?" gumannya, kemudian matanya beralih menatap satu persatu temannya: mencoba untuk menganalisis.

Hyunsuk mendadak kerap emosian, sepertinya Ares Sang Dewa Perang dan Nafsu Haus Darah yang memasukinya. Emosinya jadi tidak terkontrol dan cenderung suka dengan kekerasan. Junghwan ingat dengan apa yang dikatakan Hyusuk saat Jihoon dihajar si ganas di kantin: "Argh!!! Hajar dia, Jihoon!" Kalimat yang tidak panjang, tapi cukup masuk akal jika disambungkan dengan perihal Hyunsuk sebagai wadah dari Ares.

Mashiho menunjuk Hyunsuk, memberikan sebuah pernyataan. "Hyunsuk jadi wadah Ares!"

Jaehyuk mendadak bisa mengotak-atik sesuatu untuk dibenarkan, sepertinya Hephaestus Sang Dewa Pandai Besi yang memasukinya. Dan, ya... walaupun pandai besi, Hephaestus juga seorang pencipta alias pengrajin---dan pastinya bisa memperbaiki juga, makanya Jaehyuk bisa membenarkan komputernya seorang diri. Setidaknya begitulah analisis Junghwan.

"Jaehyuk wadah Haphaestus!"

Kalau Asahi, sejak tadi pagi cowok itu berkata jika dirinya merasa tampan dan saat di kelas kerjaannya hanya berkaca dan berkaca saja, sudah sangat jelas jika Aphrodite Dewi Kecantikan dan Cinta yang memasukinya.

"Asahi wadah Aphrodite!"

Hm... sejauh ini analisis Junghwan tidak meleset.

Beralih ke yang lain, Yedam pagi ini curhat soal keinginan untuk minum anggur dan dirinya juga cenderung sangat bersemangat soal pesta. Tidak diragukan lagi, Dionysus Sang Dewa Anggur, Mabuk, dan Pesta ada dalam dirinya.

"Yedam wadah Dionysus!"

Haruto menampakan sebuah bakat unik. Mendadak Haruto tahu soal pengobatan, padahal setahu Junghwan cowok itu sama sekali tidak paham soal itu. Jelas sekali, Apollo dewa dengan berbagai bidang yang salah satunya merupakan Penyembuhan ada dalam diri Haruto.

"Haruto wadah Apollo!"

Dan yang paling jelas sekali, tentu saja Jihoon. Pagi ini di kantin cowok itu mengeluarkan sebuah kekuatan dewa: petir, yang merupakan kekuatan dari Zeus Penguasa Langit. Tidak salah lagi, Junghwan sangat yakin dengan hal itu.

Serta tak luput pula, Jeongwoo sebagai wadah pertama yang memperkenalkan diri dengan Athena yang mengambil kesadarannya.

"Jihoon... sudah sangat jelas jadi wadah dari Zeus!"

Yes! Analisis Junghwan benar semua!

Tapi, itu belum semua dari dewa-dewi utama Olympus. Masih ada Poseidon, Hermes, dan juga Artemis yang belum diketahui siapa wadahnya. Dan juga masih ada Junkyu, Doyoung, serta Junghwan sendiri yang belum diketahui merupakan wadah dari dewa-dewi mana. Junkyu sama sekali tidak menunjukan perubahan apa-apa. Sifatnya sama saja seperti di hari sebelumnya, begitu juga dengan Doyoung dan Junghwan.

"Itu belum semua dewa-dewi. Apa mereka ada yang menggunakan wadah di tempat lain?" tanya Junghwan.


Jisoo alias Hestia yang sejak tadi turut memperhatikan, dengan senang hati memberikan sebuah pencerahan. "Oh... Mereka semua ada di sini. Kalian tahu? Susah menyatukan orang yang saling tidak kenal satu sama lain, dan beruntungnya kalian dengan jumlah dua belas orang selalu bersama: sebab kalian berteman. Jadi itu lumayan memudahkan."

"Ya, memudahkan..." sambung Jeongwoo dalam mode Athena yang berkata dengan nada mengejek. "Bagian tersulitnya adalah membuat kalian percaya dan mau melakukan sesuatu untuk kami."

"Tentu saja!" seru Hyunsuk berapi-api. "Kalian pikir hal semacam ini dapat dengan mudah dipercaya?! Memangnya kami---khususnya aku, orang yang bisa dibodohi dengan mudah?!"

Yoshi menggeleng pelan. Hyunsuk dalam keadaan emosian (dalam kasus ini merupakan emosinya Ares) benar-benar terlihat merepotkan, sangat jauh dari sosok Hyunsuk yang Yoshi tahu sebelumnya. "Tenang, kawan. Mari kita selesaikan ini semua dengan kepala dingin."

Jisoo tersenyum sejenak---dewi yang suka sekali tebar pesona tanpa menyadari pesonanya menyilaukan mata makhluk lain. "Poseidon ada dalam diri Junkyu. Hermes ada dalam diri Doyoung. Lalu Artemis ada pada Junghwan," katanya. "Efek samping dari dijadikan wadah ini membuat kepribadian, tingkah laku, dan beberapa hal lain dari diri kalian jadi berubah dari yang sebelumnya. Sifat para dewa-dewi terkadang berontak dan bercampur dengan sifat asli kalian, membuat kalian bisa melakukan hal-hal yang tadinya sama sekali bukan keahlian ataupun kesukaan kalian."

"Efek sampingnya---apa itu berbahaya?" tanya Mashiho.

"Ya, apa itu berbahaya? Salah satu dari kami kehilangan beberapa ingatan pentingnya karena menjadi wadah." Yoshi menunjuk Jihoon. "Apa yang lain juga akan kehilangan ingatan seperti itu juga? Jika 'iya', dimohon kepada Ratu Hera untuk segera keluar dari dalam tubuhku, karena aku tidak mau kehilangan ingatan penting dalam hidupku--..."

"Tenang, Anak Muda," sela Jeongwoo. "Akan aku jelaskan secara singkat, karena waktuku tidak banyak. Pertama: Zeus punya kekuatan yang sangat besar, dia raja, dan dia tidak bisa mengendalikan kekuatannya saat masuk ke dalam diri pemuda malang itu hingga menyebabkan ingatan dalam dirinnya menjadi hilang. Kedua: hal itu tidak akan terjadi pada wadah yang lainnya, karena kekuatan kami tidak sebesar milik Zeus--..."

"Permisi, aku mulai paham sedikit," Junkyu menyela. Dia berdeham sejenak. "Aku pernah baca yang seperti ini---kalau tidak salah. Apa kami jadi demigod?"

Hah... Jeongwoo menghela napas. "Ketiga: aku tegaskan kalian hanyalah wadah, bukan demigod karena kalian semua sama sekali bukanlah anak dewa. Secara teknis para dewa-dewi hanya memanfaatkan tubuh kalian, dan menempati ruang kesadaran kalian agar selalu tetap bisa memantau keadaan luar."

"Wow, memanfaatkan? Terdengar jahat sekali," komentar Asahi yang diangguki oleh Jaehyuk.

"Keempat: seharusnya para dewa-dewi punya waktu setahun untuk mengatasi masalah Erebos, tapi karena butuh penyesuaian yang sangat lama dalam tubuh manusia kalian, kami hanya punya waktu selama 2 minggu untuk mengakhiri semua tindakan Erebos---dan itu dimulai sejak tepat Zeus berhasil masuk dengan sempurna ke dalam tubuh wadahnya: dan itu baru terjadi tadi pagi."

Jaehyuk menyerngit. "Kalau lama, kenapa tidak pakai tubuh buatan saja? Kupikir itu akan lebih cepat."

Hah... Jeongwoo kembali menghela napas. "Aku mohon, Hephaestus, jangan mengacau. Karyamu dibuat sangat lama, dan harus dilakukan penyesuaian juga saat menjadi wadah. Waktunya bisa dua kali lipat lebih lama dari memakai wadah manusia."

"Hephaestus?" Jaehyuk semakin menyerngit "Aku sadar sepenuhnya--..."

"Intinya!" Potong Jeongwoo. "Yang Kelima: dalam kurun waktu 2 minggu ini hanya kalian semua yang kami harapkan untuk menyelamatkan para dewa-dewi dari kepunaha. Aku, Athena... dengan segala tingginya harga diriku memohon agar kalian mau membantu kami, sebab jika tidak---" mendadak kalimat terhenti. Jeongwoo terdiam cukup lama dengan pandangan kosong, dan kemudian berkedip dengan cepat. "Astaga, kenapa aku ada di sini?"

Ya ampun. Kenapa lagi dengan Jeongwoo? []


A/N:
Bagi yang suka Treasure genre werewolf bisa baca cerita aku yang judulnya Wolves, atau yang suka drama kriminal bisa baca Ocean's Twelve.

Dan kalau suka genre mitologi Yunani (tapi bukan Treasure) bisa baca cerita aku yang G-Academy.

Terimakasih, silakan tinggalkan jejak. Vote dan komen bagi yang baik hati. Sampai jumpa di part selanjutnya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro