Princess and The Guard
Request by : @lnara94
Plotnya sedikit kuubah, mian ya.. tapi semoga suka^^
Happy reading~
Hope you like it!^^
===
AUTHOR POV
Saveny White, adalah seorang putri yang berasal dari kerajaan White di EXO Planet. Ia memiliki kulit yang putih, rambut coklat kemerahan panjang, mata yang besar, dan ia begitu dicintai oleh keluarga dan saudara serta rakyatnya.
Dan ia telah hilang selama kurang lebih 2 bulan. Kabarnya, ia diculik oleh pengawal dari kerajaan Black dari EXO Planet. Kerajaan Black sebenarnya tidak menyerang begitu saja tanpa alasan, tetapi mereka mencium kekuatan Saveny yang begitu kuat dan mengajaknya untuk bergabung. Dan sampai saat ini ia belum juga ditemukan.
"Pengawal!"Raja White berkata dengan suara yang membahana.
Para pengawalpun segera berjalan mendekati kursi tahta sang Raja dan Ratu.
"Ya, Paduka."bungkuk mereka.
"Hari ini adalah hari terakhir kalian untuk mencari putri. Tolong carilah dengan benar! Saya tidak mau hari ini terbuang dengan sangat sia-sia."kata sang Raja dengan tegas.
Para keduabelas pengawal menegakkan badan mereka. "Siap, Paduka."mereka berkata sebelum menghilang dengan kekuatan mereka masing-masing.
Sang Raja pun menghela nafas lelah, "Aku lelah jika ia terus menerus tak bisa ditemukan begini."katanya kepada sang Ratu.
Sang Ratu menghembuskan nafas, "Kita pasti bisa menemukannya. Aku yakin satu diantara mereka akan menemukannya. Aku yakin."
===
"Apa kau yakin ia akan ada di sini, Sehun?"tanya Luhan dengan wajah lelah.
"Kali ini aku yakin. Ia pasti akan ada di planet bumi."jawab Sehun dengan gertakan gigi.
"Baiklah. Ayo kita cari."lalu merekapun menghilang.
===
SAVENY POV
Aku berlari tanpa arah. Lagi.
Rasanya aku akan mati jika ia menemuiku di sini. Ayo cepatlah kaki.. Aku harus bergegas.
Lalu tanpa disangka aku mendengar suara langkah kaki yang lebar dan berlari mendekatiku.
Oh tidak.
Ia lalu menangkap tanganku dengan mudahnya. Aku melawannya dengan kekuatanku. Tapi hasilnya nihil. Ia terlalu kuat untukku.
Kekuatan makhluk di kerajaan Black memang kuat dan mengerikan.
"Ayolah Saveny.. Kau bisa ikut di dunia gelap yang kuat dan abadi. Tak akan ada yang bisa melawanmu. Dan aku yakin, kekuatanmu yang belum terlatih akan semakin kuat jika kau ikut dengan kami."
"TIDAK! Aku tidak akan berpihak pada kegelapan! Tidak akan!"kataku dengan menantang.
Ia lalu mengeluarkan senyum liciknya sebelum menghilang dan muncul lagi tepat di belakangku. Menyadari hal tersebut, aku segera menghindar dan mengeluarkan kekuatan apiku yang belum terlatih.
Oh astaga. Coba aku menuruti perintah orangtuaku untuk melatihnya. Mungkin tidak akan sesulit ini.
"Cih, kau masih lemah Saveny.. Kau tak akan bisa melawanku."ia menunjukan smirk mengerikannya.
"Setidaknya aku mempertahankan diriku untuk tak masuk ke dunia gelapmu!"aku teriak sebelum mengeluarkan kekuatan es dan mengarahkan pada tubuhnya.
Dengan segera ia menangkisnya dengan kekuatan apinya. Dan seketika, kekuatan es-ku pun berubah menjadi air yang sudah mencari.
Ia tertawa dengan jahat, "Sudah kubilang. Kau tak bisa melawanku, White Princess."
Aku menggeram sebelum menghilang dan muncul tepat di depannya, menghajar wajahnya dengan pukulan kuat dari tanganku.
Hebatnya, ia terjatuh dengan memegangi pipinya yang baru kuhajar.
"Ternyata aku lebih senang memakai kekuatan fisik."kataku dengan senyuman miring.
Ia tersenyum licik sebelum bangkit dan menyerangku dengan kekuatan gelapnya. Kekuatan yang paling kuat di antara semua kekuatan di dunia gelap.
Akupun mencoba untuk menghindar. Tetapi aku tak bisa. Kekuatannya terlalu kuat dan cepat, sehingga mengenai tubuhku dengan begitu keras. Akupun terjatuh dengan posisi yang tak enak dipandang.
Iapun tersenyum miring sebelum berjalan mendekat ke arahku. Sambil mengeluarkan kekuatan penghisap(kekuatan yang bisa menghisap kekuatan milik orang lain), ia berjalan dan berjalan mendekat ke arahku.
"Karena kau tidak mau ikut denganku, baiklah. Aku tidak akan memaksa. Tapi akan kuambil kekuatanmu."ia berkata dengan jahatnya.
Aku meringis kesakitan akibat serangannya tadi.
Saat ia nyaris menyerangku dengan kekuatan penghisapnya, akupun hanya bisa pasrah dan memejamkan mata.
Kutunggu selama beberapa detik.
Tetapi ia tidak menyerang sama sekali.
Dan saat kubuka mataku, aku mendapati salah satu pengawal kerajaanku tengah menahanya dengan kekuatan anginnya. Sehingga sang pengawal Black itupun berputar-putar di udara.
"Tuan Putri, apa kau baik-baik saja?"sang pengawal bertanya kepadaku.
Aku mengangguk sebelum ia membantu mengangkatku berdiri.
"Tolong duduk di sini Putri.. Sepertinya perutmu terluka. Aku akan melawan pengawal sial itu dahulu."katanya sebelum menghilang dari hadapanku dan muncul kembali tepat di depan sang pengawal kegelapan.
Kulihat ia menyerang sang pengawal dengan mudah menggunakan kekuatan yang bahkan tidak kuketahui.
Astaga, aku baru tahu ada pengawal kami yang begitu kuat.
Pertarungan tidak berlangsung begitu sengit. Karena sang pengawal gelap pun sudah lemah sejak pengawal White datang, jadilah ia kalah dalam pertempuran. Ia berakhir terjatuh di tanah dengan suara 'Bruk' yang keras. Wajahnya lebam dan ia banyak mengeluarkan darah.
Iapun menghilang lalu muncul tepat di depanku lagi.
"Ayo kita kembali, Tuan Putri.."senyumnya dengan lembut.
"T-Tunggu!"kataku lalu menarik tangannya, "Siapa namamu?"
"Aku? Oh Se Hun."
===
AUTHOR POV
"Sehun, apa kau yakin ini benar-benar jalan keluar dari bumi?"tanya Saveny ke arah Sehun.
"Entahlah Tuan Putri.. Saat menjelang malam begini sialnya kita tidak bisa menggunakan kekuatan teleport. Jadi kita harus bisa menemukan jalan sendiri."jelas Sehun kepadanya.
Saveny hanya menghela nafas.
"Hari sudah gelap. Itu berarti semua kekuatan di dunia ini akan semakin berkurang dan berkurang. Apa kita harus istirahat dahulu?"tanya Saveny.
Sehun mengangguk, "Kurasa itu pilihan yang bagus, Tuan Putri."
Saveny pun tersenyum. Lalu mereka berjalan ke hutan, dan semakin mereka berjalan, semakin mereka jauh dari terang.
"Oh sial.. Ini benar-benar gelap. Kita harus menemukan tempat untuk beristirahat sebelum pukul 12 malam."kata Saveny dengan cemas.
"Aku akan menemukannya, Tuan Putri. Jangan khawatir."Sehun tersenyum.
Sesaat Saveny tertegun dengan senyuman Sehun yang menawan.
"A-Aku bisa membuat cahaya. Tapi sedikit."kata Saveny dengan malu-malu.
Sehun terlihat tertawa, "Tidak apa, Putri Saveny. Setidaknya masih ada sedikit penerangan."
Saveny pun mengangguk sebelum mengeluarkan cahaya di tangannya.
"Whoa! Itu benar-benar terang, dan kau bilang ini sedikit, Tuan Putri?"
"Tolong panggil aku Saveny saja. Tidak perlu memakai Tuan Putri."katanya dengan senyum.
Sehun tertegun lalu tersenyum, sebelum mengatakan, "Baiklah Pu- Maksudku Saveny."
"Nah. Begitu lebih baik."
Perjalanan untuk menemukan tempat beristirahat dipenuhi dengan obrolan satu sama lain. Bahkan mereka terkadang tertawa jika mereka melakukan hal bodoh.
Dsn semakin lama pula, cahaya di tangan Saveny semakin memudar.
"Itu dia!"tunjuk Saveny ke salah satu rumah➖nyaris terlihat seperti gubuk➖kecil.
Merekapun berjalan mendekat, dan dengan pasti Sehun mengetuk pintunya.
"Halo? Apa ada orang di rumah?"tanyanya.
Sekali lagi ia ketuk.
Nihil.
Ia ketuk lagi.
Hasilnya masih sama. Nihil.
"Tidak ada orang."kata Sehun.
"Rumah kosong ya? Coba kau buka."kata Saveny dengan ragu-ragu.
"Baik Tua- Maksudku, Saveny."
Ia pun membuka pintunya dan ternyata pintunya tak terkunci sama sekali.
Dan di dalamnya menampakan perabotan rumah yang sudah tua dan berdebu, menandakan rumah ini sudah lama tak dihuni. Setidaknya masih ada meja makan kecil dengan 4 kursi, tempat tidur yang sudah nyaris hancur, lemari kecil, meja kecil di samping tempat tidur, dapur mini, dan kamar mandi.
"Rumahnya sudah tua. Tapi kalau dibereskan sedikit akan terlihat lebih rapih."kata Sehun sebelum masuk ke dalam.
Merekapun merapikan rumah tersebut seadanya menggunakan kekuatan mereka yang masih ada.
Setelah kurang lebih setengah jam, merekapun selesai. Mengapa begitu cepat? Tentu saja karena mereka menggunakan kekuatan mereka.
"Akhirnya selesai. Untung saja ya lampunya masih hidup."kata Saveny sebelum mengusap keringat yang turun dari kepalanya.
"Betul."kata Sehun dengan senyuman di bibirnya.
Merekapun menghabiskan malam dengan mengobrol satu sama lain, memandang langit malam, bahkan berlari-larian di dalam rumah yang nyaris roboh tersebut.
===
"Saveny.. Ayo bangun."tepuk Sehun di pundaknya dengan lembut.
Saveny pun membuka matanya dan mendapatkan pengawal tampan tersebut tengah tersenyum ke arahnya.
Begitu ia ingat ia sedang berada di mana, wajahnya langsung memerah. Sungguh deh, kemarin adalah salah satu hari terbaiknya di sepanjang sejarah hidupnya. Bisa menghabiskan waktu bersama Sehun.. rasanya seperti mimpi.
Ia benar-benar menikmati waktunya bersama Sehun.
"Ah.. Iya."jawabnya sebelum mengusap matanya dan menguap kecil.
"Masih mengantuk ya?"Sehun tertawa kecil.
Saveny hanya mengangguk. "Aku bersiap-siap dulu sebelum kita teleport, okay?"
"Baiklah."
===
Tepuk tangan memenuhi gedung tinggi tempat di mana anggota kerajaan merayakan kepulangan Saveny.
"Selamat datang kembali, sayang."kata sang Ratu lalu memeluk anaknya tersebut.
Saveny tersenyum, "Terimakasih ma.."
"Selamat datang kembali, Save.."kata sang Raja lalu memeluk mereka berdua.
Tepuk tanganpun semakin menjadi ketika mereka melihat momen tersebut.
Saveny membalas pelukan keduanya lalu tersenyum hangat, "Terimakasih.."
"Kau boleh menyampaikan apa yang kau ingin sampaikan kepada mereka, sayang."kata sang Ratu dengan senyuman manisnya.
Saveny menarik nafas sedalam-dalamnya sebelum berkata, "Halo semuanya.."ia tersenyum malu.
"Terimakasih bagi semua yang sudah bisa menyempatkan waktu untuk merayakan kepulanganku pada sore hari ini."katanya lalu ia berdeham sebelum melanjutkan,
"Dan maaf untuk kabar yang tidak mengenakan mengenai saya yang hilang beberapa waktu yang lalu."
"Saya ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada para pihak keluarga, anggota kerajaan, dan yang terakhir adalah para pengawal."ia tersenyum sebelum melihat ke arah Sehun yang tengah memandanginya dengan senyum lebar.
"Kalian telah bekerja keras. Terimakasih banyak."katanya lalu membungkukan badan lalu tersenyum.
Seisi ruanganpun langsung bertepuk tangan dengan riuh. Suasana pun kembali hangat.
"Save, pada kesempatan ini, aku akan memberikanmu kebebasan untuk memilih siapa orang yang kau sukai-"
"Aku sudah memilih pa.."katanya dengan senyum malu-malu.
"Siapa itu?"
Saveny melangkah ke arah mic sekali lagi sebelum berdeham untuk mengambil perhatian mereka.
"Pada kesempatan ini.. Saya ingin menyampaikan sesuatu pada seseorang yang spesial. Ia telah menemukan saya tepat di saat saya benar-benar membutuhkannya. Ia telah menemani saya. Bahkan ia mau tertawa bersama dan berlari-larian bersama saya."ia tertawa kecil.
Ia terlihat menarik nafas sejenak sebelum berkata, "Aku menyukaimu, Oh Se Hun."
===
"Aku tak menyangka kau akan memilihku."kata Sehun dengan canggung.
Kini mereka berdua sedang berjalan beriringan di taman di dalam istana.
Saveny tertawa kecil, "Aku tidak memilihmu. Kau yang membuatku memilihmu."
Sehun hanya tersenyum malu.
"Tapi aku hanya seorang pengawal. Sedangkan kau seorang putri kerajaan."
"Kau anak dari pengawal. Kau hanya menggantikan pekerjaan orangtuamu dalam satu periode kan? Dan memangnya apa masalahnya kalau kau pengawal? Kita ini sederajat."katanya dengan senyuman manis.
Sehun meliriknya, "Sederajat? Kita ini-"
"Sama-sama manusia."potong Saveny dengan senyum lebar. "Tidak ada manusia yang sempurna. Apa salahnya kalau aku memilih seorang pengawal ketimbang seorang pangeran berkuda putih?"
Sehun terdiam cukup lama.
"Kau baca dongeng ya?"
"Eh?"
"Pangeran berkuda putih. Itu istilah penggambaran lelaki sempurna ala dongeng."kata Sehun, nyaris tertawa.
Tanpa terasa wajah Saveny berubah menjadi merah.
"K-Kau juga tahu! Berarti kau juga baca!"bantahnya.
"Kalau aku memang baca."senyum Sehun. "Dan oh ya, terinakasih atas pengakuanmu."
"Pengakuan apa?"tanya Saveny dengan bingung.
"Tentang kau menyukaiku."
"Oh."
"Aku juga menyukaimu."
[THE END]
===
A/N : Mianhae kalau rada aneh yaㅠㅠ
Dan ini gak sepenuhnya sama dengan apa yang kamu minta hehe.
Kalau suka komen ya, kalau gak suka juga komen aja;-p
Gamsahamnida for requesting~
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro