Chapter 5
AUTHOR POV
Chanyeol tersenyum-senyum saat mengingat-ingat momennya tadi dengan idolanya sendiri, Eunyoung.
Ia bahkan tak bisa berkonsentrasi sedikitpun saat mengendari mobilnya. Luhan menegurnya berkali-kali tapi tetap saja ia tak bisa fokus.
Tapi pikiran Chanyeol terhenti ketika ia tiba-tiba ingat peran Luhan hyung adalah sebagai pacar Eunyoung di musik video summer tersebut.
Sudah seberapa dekat mereka? Chanyeol bertanya dalam hati.
===
EUNYOUNG POV
"Junseong apa kau ada masalah?"tanyaku ketika Junseong sudah tiba di lokasi shooting.
Ia menggeleng, "Tidak. Ada apa kau tanya begitu?"
Aku mengangkat bahu, "Tak ada apa-apa. Hanya saja, kau tidak biasanya telat menjemputku."
"Oh.. Hanya saja tadi ada kecelakaan di jalan tol jadi jalanan sedikit terhambat. Tapi syukurlah, aku sudah di sini. Maaf ya kalau aku lama jemputnya."ia tersenyum lembut padaku. Bagiku, Junseong adalah kakakku, ia begitu perhatian dan benar-benar memperlakukanku layaknya adiknya sendiri. Kedekatanku dan Jinhoo bahkan tak terkalahkan dengan kedekatanku dengan Junseong. Dan Jinhoo.. Bagiku ia adalah appa ku. Karena ia begitu bawel dan terkadang mengatur-aturku.
Dengan senyuman lebar aku melangkah masuk ke dalam mobil dan Junseong siap mengantarku pulang.
===
Pembuatan musik video untuk hari ini cukup berjalan baik dan lancar.
Hanya tinggal beberapa hari lagi lalu semuanya selesai. Tinggalah proses pengeditan yang pastinya akan dilakukan oleh sang editor.
Aku menjabat tangan Luhan dengan santai. Ini sudah merupakan ritual kami ketika kami sudah selesai shooting tiap harinya.
"Kau belum dijemput?"tanya Luhan saat sedang merapikan barang-barangnya.
"Belum. Mungkin Junseong sedang ada sedikit urusan. Belakangan ini ia memang sedikit sibuk dengan urusan kuliahnya."
Luhan mengangguk-angguk, "Kupikir ia sudah kerja. Memangnya, ia umur berapa?"
"Uhm.. Kurasa sekitar 25."
Luhan mengangguk-angguk lagi, "Kalian akrab ya."ia tersenyum samar.
Aku menengok ke arahnya, nada bicaranya seperti... iri? Ah, mungkin hanya perasaanku saja. Ia kan hanya berbicara seperti biasa.
Setelah menukar pakaianku, akupun seperti biasa duduk di depan pantai, tapi kali ini bersama Luhan. Luhan menunggu Chanyeol. Sedangkan aku menunggu Junseong.
"Eunyoung."
"Hmm?"aku menengok ke arahnya.
"Kau-"
"Hai! Maaf sedikit terlambat, hyung."tiba-tiba suara berat muncul saat kami sedang berbicara.
Aku menengok ke sumber suara. Chanyeol.
Ia sudah datang. Dan tampilannya hari ini..
Ia memakai kaos hitam santai dengan print-an tengkorak di atasnya, jeans tiga per empat, topi, serta sepatu kets. Penampilannya simpel tapi.. ia terlihat tampan dan menawan.
T-Tunggu.. Apa aku bilang?! Tampan dan menawan?!
Apa aku gila?! Aku menggeleng-geleng. Eunyoung, kau baru bertemu dengannya 3 kali, jangan bertindak gila seperti ini!
Tiba-tiba ia tersenyum ke arahku, "Kau belum dijemput lagi, Eunyoung?"
Degupan di jantungku meningkat saat ia menatap lurus ke arah mataku. Ia menambah senyum manisnya, membuat jantungku semakin berdentam tak keruan.
Aku tak pernah merasakan degupan sehebat ini. Aku tak pernah merasakan walaupun setiap saat Luhan tersenyum kepadaku. Tapi setiap kali Chanyeol tersenyum.. Aku tak bisa menahan degupan di dadaku.
"A-I.. Iya belum nih. Mungkin ia ada urusan.."aku gelagapan.
Ya Tuhan.. Tolonglah redakan jantungku yang berdentam dengan hebatnya setiap kali melihat dirinya!
Ia mengangguk-angguk. "Mau ditunggu? Kan bahaya kalau yeoja menunggu sendirian. Apalagi ini sudah mulai gelap. Kau pasti tak masalah, ya kan Luhan hyung?"Chanyeol memberiku senyuman menawan. Ah astaga...
Luhan tersenyum lalu mengangguk.
Oh tidak! Lebih baik kau cepat pulang daripada harus melihat aku meledak di depan kalian!
"T-Tidak perlu. L-Lagipula ia sudah hampir sampai."kataku, mencoba beralasan.
"Tidak apa. Kami tunggu saja ya."
Setelah lama berdebat mengenai tunggu-menunggu, akhirnya aku kalah. Luhan dan Chanyeol akan menungguku sampai Junseong tiba.
Saat kami bertiga sedang bercakap-cakap, tiba-tiba lewatlah dua orang yeoja yang memakai seragam sekolah, melintasi kami.
Mereka melihat ke arah kami. Lalu kulihat mata mereka membulat. Mereka terlihat mengambil sesuatu dari dalam tas mereka sebelum berjalan ke arah kami bertiga.
"Oppa! Eonnie! Boleh kami minta tanda tangan kalian?!"kata salah satu yeoja tersebut dengan suara yang cukup keras.
Aku melihat ke arah Luhan dan Chanyeol yang sedang menahan tawa.
Aku mengangguk ke arah mereka berdua lalu mengambil bulpen dari tangan salah satu yeoja tersebut dan menandatangi yang rupanya buku sejarah mereka.
Aku tertawa kecil.
"Ini."kataku pada mereka.
Terlihat Luhan dan Chanyeol juga memberi mereka tanda tangan.
"Gamsahamnida oppa, eonnie!!"kata keduanya dengan kompak.
"Cheonmaneyo."kataku yang diikuti oleh Luhan dan Chanyeol.
Awalnya kupikir mereka berdua akan melanjutkan perjalanan pulang mereka, tapi aku salah. Mereka malah memandangi kami, tidak, tepatnya aku dan Chanyeol.
Posisi duduk kami yaitu; Luhan, aku, Chanyeol. Sehingga terlihat jelas mereka sedang memperhatikan siapa.
"Ehm.. Eunyoung eonnie dan Chanyeol oppa terlihat lucu jika bersama."kata-kata yang keluar dari mulut mereka memhuatku membeku di tempat. Begitu juga dengan Chanyeol dan Luhan.
"A-Ah.. Kami hanya teman, ne?"aku bertanya ke arah Luhan dan Chanyeol.
Mereka mengangguk dengan gelagapan.
"Mungkin saja suatu saat nanti kalian bisa berpasangan."kata salah satu dari mereka, membuatku diam di tempat layaknya patung.
===
A/N : Vomment pls♥
Saranghae~~
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro