─────── •⬚̷⃕͜⸙༘۪۪۪۫۫۫🍶⸙⃔͜⬚̷ • ───────

Margarita Blankenheim

─────── •⬚̷⃕͜⸙༘۪۪۪۫۫۫🍶⸙⃔͜⬚̷ • ───────

Lokasi : Elphegort

Margarita Blankenheim dikenal sebagai dalang di balik tragedi 'Epidemik Elphegort' yang menewaskan hampir seluruh kota di Elphegort.

Dia hanya menggunakan sebuah mahakarya berupa zat yang diberi nama "Gift" yang dia berikan kepada semua orang yang dikenalnya.

"Gift" adalah cairan istimewa karena hanya Margarita saja yang bisa membuatnya. Dengan apa? Darahnya sendiri.

Saking baiknya, dia merelakan darahnya demi merancang "Gift" agar semua orang bisa beristirahat. Sungguh wanita yang baik, bukan?

Margarita memang wanita dermawan lagi baik hati. Sehingga ringan tangan memberikan mahakaryanya dengan ikhlas. Kalian mau punya teman seperti dia?

Di balik kisahnya, sebenarnya Margarita bukan Margarita.

Eh?

Jangan bingung dulu!

Putar kembali ke ribuan hari yang lalu, lebih tepatnya hampir dua dekade yang lalu.

─────── •⬚̷⃕͜⸙༘۪۪۪۫۫۫🍶⸙⃔͜⬚̷ • ───────

Cuaca saat itu sedang dipenuhi petir dan badai. Di saat itu juga, Nyonya Felix sedang melahirkan putri pertama mereka. Namun, sayang, dia meninggal bersama bayinya.

Dokter Felix tentu saja berduka. Layaknya lirik lagu :

Dan kini aku sendirian,
Menatap dirimu hanya bayangan ...

Di tengah ratapan itu, mereka (Dokter Felix dan bidan) heran ketika menyadari kedatangan seorang wanita bertudung yang membawa kucing di pundaknya.

Dia hanya masuk ke kamar Nyonya Felix dan ...

Terdengar jeritan bayi.

Dokter Felix bergegas masuk dan melihat bayinya meraung, tanda masih bernapas.

Ketika hendak meminta penjelasan, wanita aneh itu menghilang.

Kini, Dokter Felix bersyukur dan menamai putrinya Margarita Felix.

─────── •⬚̷⃕͜⸙༘۪۪۪۫۫۫🍶⸙⃔͜⬚̷ • ───────

Karena menjadi satu-satunya yang dimiliki Dokter Felix, ia sangat memanjakan putrinya. Selain itu juga, Margarita terbilang anak yang cerdas mewarisi kepandaian sang Ayah.

Namun, kekurangannya hanya satu. Dia tidak bisa tidur atau merasa lelah.

Margarita hanya akan duduk diam, menghabiskan malam. Menatap langit-langit, mencoba untuk tidur. Tetapi, semua nihil.

Ayahnya pun tidak tahu harus berbuat apa. Tapi, beliau tetap menyayangi putrinya.

─────── •⬚̷⃕͜⸙༘۪۪۪۫۫۫🍶⸙⃔͜⬚̷ • ───────

Suatu ketika, Dokter Felix kedatangan sahabatnya yang kebetulan memiliki putra sebaya dengan Margarita, namanya Kaspar Blankenheim. Ia ingin menjodohkan Kaspar dengan Margarita.

Dokter Felix serta merta setuju, melihat betapa akrabnya kedua anak itu bermain.

─────── •⬚̷⃕͜⸙༘۪۪۪۫۫۫🍶⸙⃔͜⬚̷ • ───────

Tahun demi tahun berlalu, kini Margarita lulus dan mendapat izin untuk meneliti berbagai jenis cairan, dia juga menikahi Kaspar.

Namanya sekarang menjadi Margarita Blankenheim.

─────── •⬚̷⃕͜⸙༘۪۪۪۫۫۫🍶⸙⃔͜⬚̷ • ───────

Saat malam pertama pernikahan, Kaspar menuntun Margarita ke sebuah kamar yang hanya memiliki satu ranjang.

Margarita awalnya bingung. Tapi, Kaspar bilang supaya ia bisa tidur lebih tenang, karena sang istri mungkin akan beraktivitas selagi Kaspar tidur dan pastinya itu menganggu.

Margarita pun ditinggalkan. Tidak pernah disentuh lagi.

─────── •⬚̷⃕͜⸙༘۪۪۪۫۫۫🍶⸙⃔͜⬚̷ • ───────

Margarita kerab mendengar suara wanita lain di kamar suaminya.

"Siapa dia?" tanya seorang wanita ketika melihat Margarita.

Kaspar selalu saja menjawab dengan enteng. "Oh, abaikan saja."

Lalu, mereka menghabiskan malam bersama. Mengabaikan Margarita.

─────── •⬚̷⃕͜⸙༘۪۪۪۫۫۫🍶⸙⃔͜⬚̷ • ───────

Terus saja berulang, setiap hari.

Dengan sabar, Margarita terus menanti.

Namun, dia tetap saja hidup terkunci.

Hanya jadi pajangan layaknya boneka, tapi bukan boneka santet.

Margarita menyadari, kalau Kaspar tidak mencintai.

Melainkan demi harta dan derajat.

─────── •⬚̷⃕͜⸙༘۪۪۪۫۫۫🍶⸙⃔͜⬚̷ • ───────

Margarita mulai menyibukan dirinya dalam meneliti ramuan. Dia tahu kalau Kaspar mengalami insomnia. Maka, sebagai istri yang baik, dia akan membantu suaminya pulih.

Dia menamai obat tidur itu "Gift" karena dia hanya memberikan, bukan menjual maupun memasarkan mahakaryanya.

Setelah selesai dengan ramuan "Gift" itu, Margarita mencampurnya dengan selai roti biar nikmat dimakan. Lalu dia hidangkan kepada suami dan selingkuhannya.

Margarita adalah istri yang baik. Ketika suaminya tidak bisa tidur, maka dia tidurkan hingga tidak bangun lagi.

─────── •⬚̷⃕͜⸙༘۪۪۪۫۫۫🍶⸙⃔͜⬚̷ • ───────

Kematian Kaspar sempat menggemparkan Elphegort karena penyebabnya tidak diketahui. Apalagi dia mati dalam keadaan sednag berselingkuh seperti itu. Tapi, Margarita hanya tutup mulut dan mengurus pemakaman suaminya.

Dia lalu pulang ke rumah ayahnya, Dokter Felix. Margarita tidak menceritakan apa pun dan hanya mengurus rumah sang ayah.

Setiap hari, Margarita menghidangkan makanan untuk ayahnya. Hidangan spesial dengan topping "Gift" untuk ayah tercinta.

Hari demi hari, ayahnya pun jatuh sakit dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit. (orang sakit kok disuruh lari?)

Semakin hari, semakin parah keadaan Dokter Felix. Dia pun meninggal.

─────── •⬚̷⃕͜⸙༘۪۪۪۫۫۫🍶⸙⃔͜⬚̷ • ───────

Karena kesepian, Margarita pun menghabiskan waktu menyumbangkan harta serta membantu orang-orang yang mengurus panti asuhan.

Dia memberikan "Gift" kepada semua orang yang dia sayangi, tak terkecuali anak-anak panti yang imut.

Namun, seluruh penduduk panti jatuh sakit dan akhirnya terlelap dalam jangka waktu lama.

─────── •⬚̷⃕͜⸙༘۪۪۪۫۫۫🍶⸙⃔͜⬚̷ • ───────

Margarita kembali merancang "Gift" dalam kamarnya.

Untuk siapa? Dirinya sendiri.

Dia adalah Putri Pembawa Tidur.

Menidurkan siapa saja yang tidak bisa beristirahat.

Maupun mereka yang memang lebih baik beristirahat.

Kini, semua orang sudah mendapatkan "Gift" dan bisa beristirahat dengan tenang.

Maka, sang Putri Pembawa Tidur pun kini menjadi Putri Tidur.

─────── •⬚̷⃕͜⸙༘۪۪۪۫۫۫🍶⸙⃔͜⬚̷ • ───────

─────── •⬚̷⃕͜⸙༘۪۪۪۫۫۫🍶⸙⃔͜⬚̷ • ───────

Kisah selanjutnya : Envy