Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Spring 🌸

Musim semi.

Musim dimana bunga-bunga bermekaran. Membawa harapan baru bagi setiap makhluk hidup dengan keindahannya. Jalanan yang ditumbuhi pohon sakura kini dipenuhi warna merah muda yang serasi dengan birunya langit.

Berbanding terbalik dengan keadaan Kumiko saat ini. Gadis itu baru saja kembali dari misi yang diberikan oleh Oyakata-sama (yang ternyata cukup berat karena adanya iblis bulan bawah yang tiba-tiba nongol). Dengan langkah gontai dan kepala yang terasa berat, gadis berumur dua puluh satu tahun itu berjalan menuju kediamannya.

Perjalanan menuju kediaman miliknya terasa sangat lama, seperti beradab-abad. Entah karena rasa kantuk yang teramat sangat dalam tubuh Kumiko, atau karena salahnya sendiri yang terlalu meladeni setiap orang yang menanyakan keadaannya. Apapun itu Kumiko berharap untuk segera sampai.

"Akhirnya," batin Kumiko senang saat melihat bangunan berarsitektur kuno dengan dua pohon wisteria di depan pagar. Segera dia memasuki wilayah bangunan itu, yang tidak lain adalah kediaman si pilar hantu.

Sesampainya di dalam, Kumiko langsung menuju kamarnya. Meletakan tas dan nichirin nya di dalam lemari, kemudian melangkah menuju jendela.

Dibukanya daun jendela itu. Angin segar langsung menyerbu masuk ke dalam kamar gadis itu. Rasanya nyaman kala angin itu membelai lembut permukaan wajahnya.

Akibatnya Kumiko merasa mengantuk. Gadis itu memposisikan tubuhnya di dekat jendela yang terbuka lalu tanpa sadar dia terlelap ke alam mimpi.

∆∆∆

Dok Dok dok

Suara gebrakan pintu terdengar dari pintu depan kediaman pilar hantu yang sunyi.

"Oi! Kumiko! Buka pintunya!" Teriak sang oknum pengebrak pintu. Terlihat dari nada suaranya yang kasar dapat dipastikan jika itu adalah si manusia barbar yang tsundere. Shinazugawa Sanemi.

Hening, tidak ada jawaban sama sekali dari si pemilik rumah. Sanemi pun makin menggila dalam mengebrak pintu yang rasanya akan rusak dalam waktu dekat.

"Oi! Kumiko! Kalau tidak cepat, akan kudobrak pintunya!" Ancam Sanemi. Dia mulai mengambil ancang-ancang.

"Satu!"

"Dua!"

"Tiga!"

Brakkk

Pintu depan kediaman Kumiko kini sudah tidak berada di tempatnya lagi. Sanemi menegakan tubuhnya kemudian menjelajahi kediaman itu lebih dalam.

Tidak ada orang sama sekali. Padahal biasanya gadis berambut putih itu berada di dalam kamar dan berkencan dengan futon kesayangannya.

Sanemi yakin, Kumiko ada di kediamannya. Pria itu sudah bertanya pada rekan-rekannya akan keberadaan Kumiko tadi sebelum dia menuju kemari.

"Cih, kemana gadis sialan itu?!" Sambil menghentak-hentakan kakinya, Sanemi mencari Kumiko disekeliling bangunan tersebut.

Oh ayolah, hari ini mereka mendapat misi gabungan dan sekarang salah satu dari mereka tidak diketahui keberadaannya. Ingin rasanya Sanemi memukul Kumiko jika mereka bertemu nanti.

Tunggu sebentar, Kumiko memang memiliki hawa keberadaan yang tipis bukan?

Segera Sanemi kembali ke kamar Kumiko. Mata ungu yang dihiasi bulu mata lentik milik pria itu mengamati dengan teliti setiap jengkal ruangan itu.

"Ketemu kau!" Sanemi berjalan mendekati jendela yang terbuka lebar. Jika diperhatikan dengan seksama akan terlihat Kumiko yang tengah tertidur sambil menyenderkan tubuhnya pada dinding dekat jendela.

Tangan Sanemi hendak memukul kepala gadis itu, namun gerakannya terhenti saat menatap wajah damai Kumiko.

'Kalau dilihat seperti ini dia cantik,' batin Sanemi menatap lekat wajah putih Kumiko. Begitu tentram dengan senyum kecil yang menghiasi wajah cantiknya.

Tanpa sadar, Sanemi menggerakkan tangannya menuju wajah Kumiko. Mengelus pelan pipi gadis itu yang sedikit chubby.

Mata Sanemi kini tertuju pada bibir merah muda Kumiko. Sekali lagi, Sanemi membiarkan insting menggerakkan tubuhnya. Pria itu mencondongkan tubuhnya, membuat wajah mereka berdekatan.

"Apa yang akan kau lakukan?"

Tiba-tiba Kumiko membuka suaranya sambil menatap tak Sanemi. Sanemi terkejut sontak mengambil langkah mundur.

"Aku mencoba membangunkanmu! Kita ada misi, bodoh!" Balas Sanemi berteriak.

"Dengan mencoba mencium ku?"

Hening beberapa saat sebelum Sanemi berteriak.

"Tak sudi aku melakukan hal itu, pada gadis tukang tidur sepertimu!!"

"Kau yakin? Lalu yang tadi itu apa?" Kumiko bertanya dengan wajah datar yang sedikit dimiringkan. Wajah yang menurut Sanemi menyebalkan.

"ARGH LUPAKAN YANG TADI! AYO, ADA MISI YANG HARUS KITA SELESAIKAN!" Sanemi kehabisan kata-kata, diapun beranjak keluar sambil menghentak-hentakan kakinya sebal. Wajahnya memerah malu.

Sedangkan Kumiko dibelakangnya hanya terkekeh pelan.

"Dasar tsundere."

End

Musim semi (3/4)

648 kata

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro