Riddle day 4
Malam itu terasa dingin karena kabut sudah turun sejak sore. Suatu hal yang umum di Kota Noir. Aku sendiri sudah bersiap tidur ketika terdengar suara seseorang merintih minta tolong.
Terdorong oleh rasa penasaran, aku melongok keluar jendela untuk mencari tahu. Seorang polisi yang baru saja terbangun terlihat keluar dari kantornya.
Karena suara rintihan itu tak kunjung hilang, aku akhirnya memutuskan untuk mengikuti polisi tadi. Beberapa warga lain yang ingin tahu juga tampak keluar dari rumah mereka.
Dari kejauhan tampaklah kerumunan orang. Dan betapa terkejutnya aku ketika melihat seorang wanita cantik sedang menangis dengan kedua tangan bersimbah darah.
"Apa yang terjadi?" tanyaku pada orang-orang di sekitar. Namun, mereka hanya mengangkat bahu. Tak ada yang tahu siapa wanita itu ataupun apa yang terjadi dengannya.
Sesaat kemudian, polisi tadi membubarkan kerumunan karena perempuan itu tampak tidak nyaman dengan keberadaan orang-orang.
Aku akhirnya kembali ke penginapan dan memutuskan untuk terlelap.
Keesokan paginya, seisi kota dihebohkan oleh penemuan sang polisi yang tewas mengenaskan. Desas-desus mulai terdengar di seluruh kota bahwa ada makhluk berusia ribuan tahun sedang mencari mangsa agar bisa mengubah wujudnya.
Karena cerita-cerita itu semua hanyalah desas-desus tanpa ada yang pernah melihat sosok sebenarnya, aku akhirnya memutuskan untuk mencari tahu.
Malam itu, aku kembali ke tempat wanita misterius kemarin lalu bersembunyi di balik tembok.
Tak lama kemudian, muncullah seekor rubah. Namun, yang membuatku terkejut setengah mati adalah ekornya ada sembilan!
Dengan napas tertahan, aku melihatnya berubah menjadi seorang wanita cantik.
Ternyata yang menjadi pembicaraan orang-orang adalah siluman rubah berekor sembilan alias gumiho. Ia berusia ribuan tahun dan bisa berubah menjadi manusia jika memakan hati manusia.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro