Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Vampir

Desas-desus itu mulai santer terdengar. Sebuah rumor yang beredar tak jelas itu kini mulai menghantui penduduk desa.

Katanya, sebuah kastil kosong di sebelah barat daya dikuasai oleh sesosok makhluk. Konon, makhluk itu akan muncul kala matahari terbenam. Mencari mangsa untuk dihisap darahnya. Penduduk desa percaya itu adalah vampir.

Namun, rumor hanyalah rumor jika tidak ada bukti. Maka dari itu aku dan Yohana akan mendatangi kastil itu untuk mastikan benar-tidaknya ada vampir di sana.

"Alex, apakah ini sudah cukup?" Yohana lalu meletakkan ransel besal di sebelah kakiku.

"Aku rasa cukup," kataku sambil memeriksa kembali barang bawaan kami. Bawang putih, tombak kayu, salib, panah, dan korek semua sudah lengkap.

"Katanya kau tidak percaya vampir? Kenapa malah membawa semua penangkalnya?"

"Aku hanya penasaran, apakah vampir memang takut bawang putih dan segala macam barang ini."

Lalu aku melempar panahan ke Yohana sambil berseru, "Jaga-jaga jika dia berubah menjadi kelelawar dan menghisap darahmu."

Wanita berambut panjang itu hanya tertawa saat kulemparkan lelucon murahan.

Perjalanan kami pun di mulai, melewati jalan setapak yang diapit oleh rimbunnya pepohonan. Aku merasa udara di sini makin dingin, padahal jaket yang kukenakan cukup tebal, tapi angin malam mampu menembusnya.

"Alex."

Aku menoleh saat Yohana memanggil. Namun, betapa terkejutnya aku tiba-tiba Yohana menerjangku hingga kami sama-sama terjatuh ke tanah.

"Apa yang kau lakukan!" bentakku.

"Aku ... aku, tergigit saat ingin menemuimu! Tolong bunuh aku!" Sautnya tak kala beringas sambil menampakkan dua taring dalam mulutnya.

Aku tak habis pikir, vampir yang kuanggap hanya mitos kini benar-benar ada, dan mengambil sosok kekasihku. Aku tak bisa melakukan apa-apa, dadaku sesak, pikiranku pening menerima kenyataan ini.

"Aku tak bisa membunuhmu! Aku mencintaimu Yohana!"

"Aku bukan lagi Yohana! Cepet bunuh aku!"

"Kalau begitu ubah saja aku! Biar kita bisa selalu bersama!"

Mungkin itu pilihan terakhir yang terbaik, jujur aku tak bisa hidup tanpa Yohana. "Kau dan aku akan tetap bersama, Yohana."

Walaupun harus berubah wujud.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro