Dering telepon kantorku berdering nyaring, aku yang kala itu tengah lembur mengangkat panggilan sambil menggerutu. Ah, ini pasti keluarga Park lagi.

Tidak berlama-lama, langsung saja kuangkat. Dari sambungan itu, aku dengar suara perempuan tua sedang menangis tersedu-sedu.

Dihiasi suara jangkrik dan embusan angin malam, suara Nyonya Park semakin memilukan.

"Nyonya Park? Apa yang terjadi?" tanyaku sedikit mendesak.

"Putriku ... Putriku Park Eun Jong, dia di rumah sakit!"

Aku terkejut setengah mati mendengar pernyataan itu. Kenapa tengah malam begini aku harus mendengar kabar tidak mengenakan.

"Lee Ji Soo, aku mohon dengan sangat, tolong segera lakukan ritual itu, agar makhluk itu tidak menggangu lagi!" ucap Nyonya Park menggebu-gebu.

"Baiklah, Nyonya Park. Seperti ini sudah sangat gawat, besok saya dan senior saya akan melakukan ritual itu."

Sambungan pun terputus. Aku langsung mengerutkan dahi sambil memeras rambut panjangku. Memelintirnya hingga jariku memerah. Ini kasus yang sulit untuk pemburu hantu pemula sepertiku. Senior Jae tidak akan banyak membantu, karena aku terikat utang padanya. Dasar pria itu, aku harus berjanji untuk menyelesaikan beberapa tugasnya agar utangku lunas.

Ya sudahlah, besok akan kuminta saja dia mengecek rumah dan aku yang melakukan ritualnya.

Tapi, dilihat dari pola tingkah perilaku dari makhluk yang dieluhkan Nyonya Park, mirip dengan  Munshin.

Makhluk yang biasa ada di setiap rumah. Kenapa Munshin itu sebenarnya? Kenapa dia tiba-tiba beraksi seperti itu. Tiba-tiba mengagetkan penghuni rumah dari balik pintu, menggerakkan barang-barang, dan juga malah melukai keluarga Park.

Kalau begitu ritual Cheukshin harus segera dilakukan, agar Munshin mengusik kediaman Park lagi.

Namun, kalau tidak berhasil bagaimana?