Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Creepypasta Diary.

Hari ini adalah akhir pekan. Hari yang seharusnya menjadi hari libur dan hari santai bagi semua Makhluk.

Namun tidak bagi beberapa Makhluk Creepypasta yang masih harus bekerja memenuhi misi dari Slenderman.

Banyak yang berkeluh kesah, banyak juga yang hanya diam dan menjalaninya.

Beda lagi yang sedang renggang dan menganggur. Terkadang malah mereka menginginkan pekerjaan atau hal untuk di lakukan walau hanya sekedar membunuh seorang manusia.

Bloody Painter

Helen Otis adalah nama aslinya.
Kini di hari Sabtu yang cerah ini, dia sedang berada di halaman belakang Mansion untuk mencari inspirasi.

"Pup..." Panggil Helen pada sahabatnya yang duduk di sebelahnya itu. Sementara itu Puppeter sang sahabat hanya menoleh dan berdeham.

"Aku bosan...." Tantu saja Pup tercengang, pertama kali dalam hidupnya seorang Bloody Painter merasa bosan.

"Kalau begitu kenapa kau tidak mencari inspirasi di kota? Aku akan menemanimu!" Helen terlihat mempertimbangkan saran sahabatnya tersebut.

"Mmm baiklah. Aku juga mau membeli beberapa kanvas dan kuas baru." Tutur Helen sambil bangkit dari duduknya.

Pemuda berusia 29 tahun itu memasuki Mansion dan meninggalkan sahabatnya dengan sebuah kanvas yang masih kosong di halaman belakang Slenderman Mansion.

Sementara itu Pup hanya bisa menggelengkan kepalanya dan membereskan Kanvas milik sahabatnya.
"Kalau rusak, pasti aku yang di suruh ganti." Dengus Pup kesal.

Jeff The Killer

Jeff baru saja keluar dari kamar mandi. Rambutnya yang basah menjuntai menutupi setengah matanya.

Tubuhnya yang berotot dapat terekspos jelas di balik kaos hitam berlengan pendek itu. Di lehernya pun terdapat sebuah handuk putih.

"Hei Jeff." Panggil seorang pemuda yang terlihat lebih tinggi dari Jeff.

"Wut?" Tanya Jeff sambil berjalan menuju kamarnya. Pemuda yang menyapanya hanya mendengus dan menghampiri Jeff.

"Kau di panggil sama Slenderman. Kau habis mandi ya? Kutumu udah hilang belom? Potong rambut gih.." Apa-apaan ini? Baru saja dia keluar dari kamar mandi dan pemuda bersurai coklat gelap ini sudah mengganggunya.

"Aish.. Apa pedulimu sih kalau kutu ku hilang atau tidak? Lagi pula aku gak punya kutu, dasar mata bolong!" Ketus Jeff sambil membuka pintu kamarnya.

"Hanya bertanya Jeff jangan ketus. Lagi pula kenapa kau pake kamar mandi yang itu? Bukannya di kamarmu ada kamar mandi..." Tanya pemuda tanpa mata itu sambil mengambil sebuah ginjal segar dari sebuah toples yang ia bawa tadi.

"Kamar mandiku rusak, ok. Showernya patah sama Ben semalem.." Jeff menjeda kalimatnya sedikit.

"Dan lagi kenapa kau jadi Kepo sih? Ketularan Nina ya?" Lanjutnya sambil membanting pintu kamarnya yang berwarna hitam dengan tulisan 'F#CK YOU' berwarna putih tempampang jelas di permukaannya.

Pemuda itu hanya bisa menghela nafas dan pergi, jujur ia agak kesal ketika nama pacarnya di bawa-bawa. Namun Peduli Zalgo. Dia lebih baik makan siang, perutnya sudah sangat kelaparan dan menuntut minta di isi.

Slenderman

Kini sosok legendaris yang bernama Slenderman ini mulai merilekskan tubuhnya yang lelah.

Meskipun hari ini adalah Weekend Slenderman tidak bisa bersantai barang sehari.

Selalu saja ada masalah yang harus ia selesaikan, entah masalah teritorial, masalah Underworld dengan Zalgo, Toby yang mengacau, dan lain semacamnya.

Slenderman mulai Rileks, namun entah mengapa sepertinya hari ini bukan lah harinya untuk beristirahat.

Jeff datang dan menendang pintu dengan kuat. Pintu pun terbuka dan menampilkan sosok pemuda bersurai hitam gosong.

"Pernahkah orang tua anda mengajari anda tata kerama, Jeffrey?" Tanya Slenderman yang mencoba bersabar.

"Tentu pernah, namun aku saja yang tidak mendengar." Tutur Jeff yang di selingi kekehan.

Slenderman hanya menghela nafas. "Saya memiliki pekerjaan untuk anda." Tutur Slenderman sambil memberikan sebuah foto.

"Dia adalah penyusup yang lihai. Dia melarikan diri setelah ketahuan oleh Killing Kate semalam. Bawa dia kemari." Perintah Slenderman pada Jeff sambil bersandar pada sandaran kursinya.

"Bukan masalah besar, tapi... Mau di apakan? Kenapa tidak di bunuh saja langsung?" Tanya Jeff sambil memasukan foto tersebut kedalam kantung Hoodie putihnya.

"Tentu saja untuk menginterogasinya bodoh!" Sambar seorang gadis belia yang memasuki Slenderman's Office.

"Ck.. Aku tidak bodoh! Baiklah. Ku bawa dia kemari." Jeff kembali menjeda perkataannya.

"Namun jangan salahkan aku kalau orang itu datang kesini dalam keadaan tidak utuh ataupun sekarat! Hahaha!" Lanjut Jeff sambil membanting pintu di belakangnya.

Slenderman hanya menghela nafas, dan menatap gadis belia yang berada di hadapannya.

"Ya, ada apa Darling? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Slenderman ramah.
Gadis itu tersenyum.

"Aku mau meminta izin, bolehkah aku dan Sally dan Lazari ke tempat Tuan Splendorman? Pleaseee....." Tanya gadis itu sambil memohon dengan Puppy Eyesnya.

Slenderman hanya mengangguk dan kembali mencoba rileks.
"Terima kasih Slendy!! Aku tidak akan kembali dengan tangan kosong!" Pekik Gadis itu sambil keluar dari Slenderman's Office dan menutup pintu di belakangnya.

"Anak-anak...." Ujar Slenderman sambil bersandar.

Smile Dog

Seperti biasa Smile sedang 'Spread The Word' dengan laptop lamanya. Jangan salah. Walaupun dia seekor anjing, ia tetap bisa mengetik Keyboard laptop dengan lancar.

Tak sengaja tiba-tiba laptopnya malah membuka situs Cleverbot dengan sendirinya.

You shouldn't have done that

'Cih, Ben.' pikirnya kesal.

Tidak lama kemudian pesan-pesan aneh pun muncul. Bukan pesan ben yang mengatakan hal seperti: You've Meet a Terrible Fate, haven't you? Atau You Shouldn't have done that atau apapun itu.

Melainkan percakapan. Percakapan antara Ben dan Sonic. 'Apa lagi yang mereka lakukan dalam Laptop ku?' kini Smile benar-benar ingin menendang bokong kedua temannya itu.

Mari adakan sebuah perlombaan!

Siapa takut?!

Yang sampai duluan ke North akan jadi pemenangnya!

Dan yang kalah akan memenuhi segala yang di inginkan si pemenang!

Ok!

"Kalian berdua keluar lah dari Laptopku!!" Kesal Smile.

Tak lama Ben dan Sonic sampai di belakang Smile.

"JADILAH WASIT(NIGGA)!!!" Ucap mereka kompak, lalu mereka berdua saling berpandangan sebentar dan membuang muka. Itu sukses mengundang tawa Smile.

"Baiklah sebelum itu, bagaimana caranya aku jadi wasit?" Tanya Smile bingung.

Muncul ide cemerlang di kepala Ben ketika melihat Virus sedang duduk sambil menikmati nutellanya tidak jauh dari mereka.

"Virus!! Aku butuh bantuanmu!" Pekik Ben sambil menari Virus beserta Nutellanya.

"Apa?!" Tanya Virus dingin. Smile pun memberitahukan apa yang ingin mereka lakukan.

"Mmm aku mau, tapi bayar aku dengan setoples Nutella!" Tawar Virus sambil kembali memakan selai berharga mahal itu.

"Iya nanti yang kalah beliin Virus Nutella juga sebagai hukuman tambahan!" Tutur Ben dengan percaya diri.

'Percaya banget kau akan menang, hihihi, kau tidak akan bisa menang dariku Nigga...' batin Sonic.

"Baiklah, berikan aku waktu untuk berganti baju, di utara sana kan dingin!" Virus pun melenggang pergi. "Nanti kalau aku sudah di sana, ku hubungkan kameraku dengan Laptopmu Smile Dog!" Peki Virus dari jauh.

Ben pun mulai beranjak. "Mau kemana kau Nigga?! Menyerah?" Ejek Sonic sambil tertawa.

"Mau ganti baju!" Peki Ben dengan keras.
Beberapa menit kemudian, Ben kembali dengan pakaian ala Link, kaos putih berlengan panjang, kaos hijau luaran, celana panjang putih, sepatu kulit coklat, topi Elfnya memiliki bulu-bulu hangat di sekitarnya, dan sebuah mantel berbahan wool yang sangat lembut, tak lupa bulu-bulunya.

Smile pun membawa laptopnya ke luar Mansion dan membuat garis Start.
Sonic dan Ben pun mengikuti Smile dan menunggu sambungan dari Virus.

Cukup lama hingga benar-benar terkoneksi dengan Virus. "Koneksi disini buruk. Aku membawa kameraku."

"3..." Smile mulai menghitung, Ben dan Sonic mulai memasuki Garis Start.

"2.." Sonic mulai mengambil ancang-ancang untuk lari sementara Ben hanya diam sambil terkekeh dan tersenyum lebar. Tanpa di ketahui Sonic, Ben mulai membuka portalnya.

"1." Sonic sudah berlari menjauh. Meninggalkan Ben yang masih tertawa. Bahkan kini pemuda berusia 29 tahun itu mulai tertawa terpingkal-pingkal dengan sebuah portal berwarna Neon di hadapannya.

Smile hanya diam menatapnya.

Sementara itu di sisi Sonic, ia mulai mencapai Utara, memang sangat dingin, untung tadi sempat mengambil syal miliknya.

Setibanya sonic di tempat yang di janjikan adalah finish, ia tercengang mendapati Ben yang tengah menyeruput teh bersama Virus yang sedang meminum segelas coklat hangat.

"Bagaimana bisa?! Kau pasti curang ya Ben!!" Pekik Sonic yang masih syok.
Ben hanya tertawa, ia bahkan hampir menyemburkan tehnya.

"Kau terbang, aku berteleport." Ujarnya dengan wajah penuh kemenangan.

Sonic hanya bisa menghela nafas. Ia akan menghajar Ben nanti, tapi dia mau ikut minum. Kakinya mulai membeku.

(Saat Makan Malam)

Malam ini keadaan ruang makan sepi. Hanya terdapat sebagian kecil member Creepypasta.

Jeff baru mengikat Victim karena ia baru kembali sekitar 5 menit yang lalu.

Virus, Ben dan Sonic masih belum kembali.
Begitu juga Sally, Lazari dan—

*Nova: HOE!!! LU MANJANG-MANJANGIN DURASI!!! Liat udah 1345 words!!

Ngitung yang bener.... 12345! Bukan 1345

Nova: AjsjahsHSNSJENAJSBJSHAUNAAJ ASJJSJNSNUSHSHS AJSHWHEBYZBSJANS

Gabrial: *nyeret tirai* *

Entah bagaimana, Suara pintu diketuk dari luar pun terdengar.
Slenderman menyuruh Toby yang hampir menghabiskan 12 Waffle untuk membukannya.

Ketika pintu besar terbuka, nampaklah sosok Splendorman dengan dua gadis kecil dan seorang gadis belia.

Toby tersenyum dan mengantar mereka ke ruang makan.

"Slendy!!" Pekik Splendorman senang lalu duduk di sebelah saudaranya yang sering murung ini.

Sementara itu si gadis bersurai [H/C] itu duduk di tengah-tengah antara Sally dan Lazari.

Tak lama sebuah portal juga terbuka menampilkan Ben yang sudah menanggalkan mantelnya, Sonic E.X.E yang terlihat sengsara, dan Virus yang sedang menikmati Nutellanya.

Jeff juga sudah datang. Suasana ruang makan kembali hidup dengan datangnya beberapa Member.

Amnesia E.X.E, Nathan, RA, Jane, Will, L.Jack, L.Jill, dan yang lainnya pun menyusul duduk di bangkunya masing-masing.

Begitulah keseharian mereka hari ini.
Mungkin mereka memang Monster, mereka pembunuh, Makhluk aneh, Freaks, Gila, jahat, Psychopath, namun mereka adalah keluarga besar. Yang akan saling menolong satu sama lain ketika ada yang membutuhkan.

Tertanda
GodMonster999

----------

ps: 1521 Words...
Cutie
Red
Aku selesai...😊

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro