Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

25

"Pilih saja manapun yang kau suka."

Raja Scarletton mengatakan itu kepada Vladimir, tepat ketika ia sampai di sebuah ruangan tertutup yang cukup luas. Vladimir hanya melirik Raja Scarletton sekilas, sedikit tak percaya dengan yang terjadi barusan.

Barusan, Raja Scarletton mengatakan bahwa enam belas orang yang ada di ruangan ini adalah anaknya. Namun, sesaat kemudian, perkataannya tidak mengindikasikan seperti itu. Vladimir boleh memilih apapun yang ada di dalam ruangan, seolah di dalam ruangan itu hanya ada barang-barang yang tak lagi terpakai oleh Sang Raja Kilau.

Raja Lakeswara mungkin memang tidak memperlakukannya seperti emas dan permata, tetapi di depan para bangsawan dan petinggi lain, Vladimir tidak pernah diperlakukan seperti barang tak berharga yang bebas untuk dipilih.

Vladimir secara tidak sadar membandingkannya dengan orang terburuk yang pernah diketahuinya seumur hidupnya. Ia tidak membenarkan tindakan siapapun, karena keduanya sama-sama tidak waras.

"Apakah mereka semua Pemegang Ilusi?" tanya Vladimir sambil memperhatikan satu persatu orang yang ada di dalam ruangan.

Ada beberapa anak remaja, tetapi ruangan itu didominasi oleh anak-anak dan anak bayi. Mereka semua memiliki mata merah dan kini seluruh mata merah itu berfokus menatap ke arahnya dengan penasaran.

Hanya ada seorang gadis bermata merah yang menatap Vladimir dengan tatapan tajam.

Vladimir sampai kebingungan dalam hatinya. Memangnya, apa yang salah dengan pertanyaannya, sampai-sampai membuat gadis itu tampak marah?

"Tenang saja! Lihat mata merah mereka? Setiap ada yang lahir, aku sendiri yang mengeliminasi mereka yang bukan pemegang Ilusi. Kau tidak akan menemukan Pangeran dan Putri yang tidak memiliki kekuatan ilusi."

Vladimir bersusah payah menjaga ekspresinya agar tetap normal.

Barusan, Raja Scarletton mengaku di depan semua anak-anaknya bahwa lahir dengan mata merah mereka telah menyelamatkan hidup mereka, bahwa mereka tidak akan berumur panjang jika tidak memiliki kekuatan ilusi, bahwa sudah pernah ada anak kandungnya yang lahir tanpa kekuatan ilusi dan berakhir dibunuh.

Di sana, Vladimir sadar bahwa Kerajaan Ilusi juga tidak seindah yang diceritakan di dongeng.

Vladimir tak sengaja melirik kembali ke gadis bermata merah tadi. Putri itu kini beralih menatap Raja Scarletton dengan tatapan datar tanpa ekspresi. Ekspresi putri dan pangeran lain di ruangan itu juga sama datarnya, tetapi Vladimir merasakan sesuatu yang asing pada putri itu, entah apa.

"Apakah saya harus memilih sekarang?" Vladimir bertanya.

"Ah, kalau kau ingin memiliki spesifikasi dan syarat khusus, kita bisa membahasnya lebih dulu. Kau tidak perlu memilih sekarang," jawab sang Raja Scarletton.

Mana mungkin Vladimir bisa langsung menentukan siapa yang akan dibawanya kembali ke Kerajaan Kilau. Bagaimanapun juga, siapapun yang ia pilih nantinya akan menjadi mitra yang akan membantunya membalaskan dendam kepada Raja Lakeswara.

Tentu, Vladimir juga akan memberikan balasan yang setimpal, jika mitranya memang membutuhkan itu.

"Kalau begitu, aku akan kembali ke singgasanaku. Seperti yang Anda ketahui, aku harus senantiasa memeriksa gerbang masuk untuk memantau keadaan di luar Negeri Ilusi." Raja Scarletton tersenyum tipis, kemudian mengalihkan pandangannya kembali ke putra dan putrinya. "Kalian akan dipanggil lagi setelah tamu terhormat kita menentukan pilihannya. Oh ya, ini adalah Pangeran dari Kerajaan Kilau. Kalian mungkin akan sering berpapasan dengannya di Istana Utama."

Tepat setelah Raja Scarletton mengatakan demikian, pintu ruangan itu terbuka dengan sendirinya, Raja Scarletton keluar dari ruangan itu. Namun, tidak ada satupun dari pangeran dan putri Kerajaan Ilusi yang benar-benar berdiri hingga Raja Kilau meninggalkan ruangan.

Vladimir tidak tahu apakah budaya menerima tamu di Kerajaan Ilusi memang seburuk itu atau hanya perasaannya. Biasanya tamu terhormat akan diperkenalkan di awal, sebelum mereka memulai pembahasan penting. Namun, Raja Scarletton bahkan tak memperkenalkan namanya secara penuh. Dan kini bahkan meninggalkannya sendirian di antara banyaknya 'barang-barang' yang harus dipilihnya.

Tepat setelah punggung Sang Raja tidak lagi tampak, Vladimir bisa melihat putri yang menatapnya tajam tadi langsung buru-buru keluar dari ruangan, seolah gadis itu bisa kehabisan napas jika berada di satu ruangan yang sama dengannya.

Secara otomatis, perhatian Vladimir dan lima belas orang lainnya pun tertuju padanya. Gadis itu meninggalkan ruangan secara cepat dan terburu-buru, seperti kabur dari sesuatu. Vladimir secara tidak sadar berspekulasi bahwa putri itu mungkin tidak ingin dipilih untuk meninggalkan Kerajaan Ilusi.

Salah seorang Pangeran Ilusi beranjak dari duduknya, membuat perhatian Vladimir teralihkan padanya. "Saya harap Pangeran Kilau yang terhormat tidak tersinggung dengan tindakan adik saya barusan. Saya bisa pastikan untuk memberikannya hukuman jika saya bertemu dengannya lagi. Itu akan menjadi pelajaran yang berharga untuknya."

Vladimir memperhatikan Pangeran Ilusi yang berbicara barusan. Kedua matanya berwarna merah dan tampaknya dia adalah keturunan Raja Scarletton yang paling tua.

"Saya bisa memahami keadaan Kerajaan Ilusi yang memang tidak biasanya menerima orang luar. Anda tidak perlu menghukumnya," jawab Vladimir.

"Begitu. Dia harus tahu betapa rendah hatinya Anda." Pangeran Ilusi itu tertawa kecil. "Perkenalkan, nama saya Brick IX Sharveen Del Lusionne. Sebuah kehormatan bisa bertemu dengan Anda, Pangeran Mahkota Kerajaan Kilau, Vladimir Helios De Luminios."

"Sebuah kehormatan juga bisa disambut dengan hangat di Negeri ini."

Vladimir berusaha untuk tidak menunjukkan keterkejutannya. Sejak ia menginjakkan kakinya di Negeri Ilusi, tidak pernah sekalipun dirinya bercerita tentang dirinya yang berstatus pangeran mahkota. Mungkin Vladimir terlalu berpikir lurus, mengira bahwa Kerajaan Ilusi terlalu terisolasi dan tidak mengetahui apapun tentang dunia luar, ternyata ia salah.

Vladimir memeriksa keadaan di sekitar ruangan itu. Sudah ada beberapa pangeran dan putri yang juga meninggalkan ruangan, terutama mereka yang masih balita. Vladimir tidak mungkin memilih balita dan anak-anak yang tidak bisa mengerti tujuan dan keinginannya, jadi dia akan memilih pangeran atau putri yang umurnya lebih remaja.

Tak diduga, tiba-tiba saja salah satu Pangeran Ilusi lainnya berdiri. Vladimir memperkirakan usianya mungkin sedikit lebih muda dibandingkan Pangeran Brick. Berbeda dengan pangeran dan putri Ilusi yang kebanyakan ia lihat, pangeran ini memiliki dua warna mata yang berbeda: merah dan hitam.

"Ah, Pangeran mahkota," sapa Pangeran Brick dengan senyuman tipis.

"Perkenalkan, saya Crimson VII Agra-Natta Sharveen Del Lusionne." Pangeran Crimson mengabaikan sapaan Pangeran Brick, bahkan tidak menengok ke arahnya sedikitpun. "Selamat datang di Negeri Ilusi, semoga dengan kedatangan Anda di Negeri ini, harapan dan keinginan Anda dapat segera terkabul."

"Terima kasih. Saya Vladimir Helios De Luminous." Vladimir menempatkan tangan kanan pada bahu kirinya. "Sebuah kehormatan bisa disambut dengan hangat di negeri ini."

Jika warna mata mengindikasikan adanya kekuatan, itu artinya pangeran ini dalam posisi yang kurang menguntungkan. Ia memiliki kekuatan ilusi, tetapi tidak sekuat saudara-saudarinya yang lain dan posisi Pangeran Mahkota dengan jumlah saudara-saudari di istana mungkin bisa membahayakan untuknya.

Vladimir mungkin juga tidak bisa memilihnya, karena bagaimanapun juga akan sulit baginya untuk menjalankan misi balas dendamnya. Bukan bermaksud meremehkannya, tetapi Vladimir benar-benar membutuhkan seorang pemegang Ilusi yang kuat untuk mengombinasikan kekuatan ilusi dan kekuatan kilaunya untuk menghadapi Raja Lakeswara dan juga musuh mereka.

"Izinkan saya membawa Anda berkeliling di Istana Ilusi. Anda membutuhkan seseorang untuk mendampingi Anda selama berada di Negeri Ilusi" Pangeran Crimson menawarkan diri lebih dulu.

Vladimir bisa langsung melihat raut wajah Pangeran Brick yang berubah dingin. Selanjutnya, di waktu yang sama, Pangeran Brick langsung izin undur diri. Pangeran itu tampaknya tidak terlalu bisa mengendalikan ekspresi wajahnya, karena Vladimir bisa langsung merasakan kejengkelannya yang dalam.

"Mari, Yang Mulia Vladimir." Pangeran Crimson mendahului perjalanan, memandu Vladimir melewati Negeri Ilusi yang ternyata lebih buruk dibandingkan dugaannya.

.

.

.

Negeri Ilusi tidak pernah menghadapi malam hari. Matahari yang hangat senantiasa menyinari Negeri Ilusi. Sesekali hujan yang melimpah akan memberkati Negeri Ilusi. Tidak ada badai dan cuaca buruk, tidak ada bencana alam. Negeri Ilusi hidup dalam kenyamanan dan kesempurnaan, menjelaskan alasan mereka bisa bertahan di dalam ilusi, mengabaikan huru-hara di realita.

Menjadikan Pangeran Crimson sebagai pemandunya selama berada di Kerajaan Ilusi adalah keputusan yang tepat. Pangeran Crimson benar-benar menjelaskan dengan baik tentang tempat yang berbahaya dan tempat yang aman.

Kolam yang menyerap energi kehidupan sedikit demi sedikit, labirin bunga yang bisa mengantarkan siapapun yang masuk pada ilusi panjang, pohon kering yang dapat membuat zat cair di tubuh menguap hanya dengan berdiri di dekatnya, penjara bawah tanah yang tidak memiliki cahaya ... ternyata ada banyak tempat yang berbahaya di Kerajaan Ilusi.

Bagaimanapun utopia yang eksis di kerajaan ini, Kerajaan Ilusi pun adalah sebuah kerajaan yang berdiri cukup lama dan mengorbankan banyak jiwa. Kerajaan Ilusi bisa tetap berdiri dan bersembunyi dari realita dengan mengandalkan energi ilusi yang dihasilkan oleh semua pemegang ilusi.

Semula, Vladimir tidak mengerti mengapa Pangeran Crimson menceritakan rahasia besar Kerajaan Ilusi kepadanya, karena jika ternyata dia memiliki niat buruk untuk membinasakan seluruh hal tentang ilusi, kemenangan sudah ada dalam genggaman tangannya. Pangeran Crimson hanya menjelaskan bahwa Vladimir tidak akan bisa masuk ke Kerajaan Ilusi, jika memiliki pemikiran buruk itu.

Itu ..., hanya menjelaskan alasan mengapa Raja Lakeswara tidak pernah bisa menembus Negeri Ilusi. Ia punya niat yang buruk terhadap Kerajaan Ilusi.

Bahkan jika tiba-tiba Vladimir berubah pikiran untuk menghancurkan Kerajaan Ilusi, ia akan terpengaruh dalam ilusi panjang dengan energi kuat di dekatnya. Dan di titik itu, Vladimir mungkin tidak akan bisa membedakan ilusi dan kenyataan. Bahkan jika ia bisa membedakannya, tidak akan ada jalan keluar jika pemegang ilusi tidak mengizinkannya keluar. 

Yang paling parah, jika ia terlalu terpengaruh dalam dunia ilusi itu, seluruh ingatan tentang dirinya yang berasal dari realita, Kerajaan Kilau, dan seluruh ingatannya tentang statusnya sebagai pangeran juga bisa terhapus.

Itu adalah risiko yang membahayakan. Untungnya, Vladimir sama sekali tidak memiliki niat buruk itu. Dia tidak akan mencampuri urusan kerajaan lain, di saat kerajaannya sendiri juga sedang ada di ambang kehancuran.

Pangeran Crimson bercerita bahwa semula tujuan raja terdahulu 'menyembunyikan' Kerajaan Ilusi dikarenakan ada banyak kerajaan yang mencoba melakukan penyerangan dan penculikan untuk memanfaatkan kekuatan ilusi. Bagaimanapun juga, mengacaukan kenyataan dan mengelabuhi pemikiran seseorang adalah hal termudah untuk mendapatkan apapun yang diinginkan.

Dengan alasan itulah, Kerajaan Ilusi memutuskan untuk bersembunyi selamanya.

Namun, terlalu lama berisolasi dan pergantian kepemimpinan, ambisi mereka mulai berubah. Mereka saling berjuang merebut takhta dan tidak akan segan-segan membunuh saudara sedarahnya setelah memastikan bahwa energi ilusi yang baru cukup untuk menyembunyikan Kerajaan Ilusi dari realita.

Kerajaan Ilusi juga memiliki masalahnya sendiri.

Ada pula tradisi kerajaan yang tidak dapat diganggu gugat akibat isolasi, sehingga selama berada di tempat itu, Vladimir mungkin akan menyadari betapa tertinggalnya Kerajaan Ilusi jika dibandingkan dengan salah satu kerajaan kecil di realita.

"Jika boleh memberikan saran, pilihlah seorang putri," cetus Pangeran Crimson.

"Mengapa?" tanya Vladimir.

"Menghindari kemungkinan terburuk. Terakhir, ketika ada kerajaan yang membawa seorang Pangeran Ilusi keluar dari tempat ini, mereka diburu oleh seseorang yang ingin memastikan seluruh pangeran terbunuh. Pangeran Ilusi dan perwakilan kerajaan itu terbunuh sebelum misi mereka sukses," jelas Pangeran Crimson.

Vladimir terdiam cukup lama. Ada sebuah nama dalam pikirannya yang membuatnya sedikit ragu, tetapi pada akhirnya dia tetap bertanya, "Pangeran Brick?"

Pangeran Crimson mengangguk sekali, mengonfirmasi kecurigaan Vladimir.

"Apa dia membunuh saudaranya yang lain?" tanya Vladimir.

Itu bukan sekadar tebakan. Vladimir bisa merasakan hal yang aneh sejak ia masuk ke dalam ruangan yang penuh dengan anak-anak ilusi. Pangeran yang berusia remaja hanya ada Pangeran Crimson dan Pangeran Brick, sementara putri yang berusia remaja hanya ada empat putri. Sisanya adalah anak-anak yang usianya masih sangat belia.

Vladimir tidak akan melupakan persembahan yang diminta Raja Scarletton; dua puluh lima gadis. Vladimir juga tidak akan lupa tentang persembahan yang diinginkan Raja Scarletton ketika ibunya datang di Kerajaan Ilusi—adiknya yang bahkan masih belum lahir.

Hanya dari informasi itu saja, Vladimir tahu bahwa Raja Scarletton memiliki peran bak ratu lebah. Menyedihkan. Andai saja orang luar tahu tentang Raja Ilusi yang selalu mereka agung-agungkan itu.

"Putri mana yang harus kubawa?" tanya Vladimir.

Mungkin terdengar agak konyol, karena Vladimir langsung mempercayakan keputusannya pada pendapat Pangeran Crimson. Andai Pangeran Crimson punya niatan yang burukpun, sejauh ini semua penjelasan Pangeran Crimson memang masuk akal dan dapat diterima.

Pangeran Crimson diam agak lama, tampaknya memang sudah memiliki jawaban. Namun, kebebasan untuk memilih tetap ada di tangan Sang Pangeran Kilau. 

"Sepertinya akan lebih baik jika Anda memilihnya sendiri," jawab Pangeran Crimson. "Siapapun yang Anda putuskan, dia yang akan menjadi rekan Anda dalam menuntaskan keinginan Anda."

Karena itulah, Vladimir memutuskan untuk mencari rekan yang memiliki pandangan hidup dan jalan pikiran sepertinya. Ada empat kandidat, dan seharusnya itu tidak akan terlalu sulit.

***TBC***

Minggu, 31 Maret 2024

Cindyana's Note

1900 kata.

HUHUHUHU MAAFIN AKU! Harusnya di tanggal ini aku udah namatin Ethereal ya :(

Tenang, ini sudah hampir mencapai puncaknya! Doakan aku jangan terlalu bacot di next chapter huhuhuhu

SEE YOU SOON!

Big love,
Prythalize / Cindyana

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro