
Prologue
"Some old wounds never truly heal, and bleed again at the slightest word."
― George R.R. Martin, A Game of Thrones
***
Amelie tersenyum melihatnya, sebuah senyuman tipis yang bahkan tidak sampai ke matanya, sekedar senyuman untuk menenangkan detak jantungnya yang tidak beraturan melihat pria itu.
"Mereka bilang kau istriku."
"Ya." Jawab Amelie singkat melihat Nathan yang terlihat bingung dan tidak mengerti. Bagaimana mungkin semua memori indah juga sedih yang mereka lalui bersama hilang begitu saja?
"Berapa lama kita menikah?"
"Tiga tahun."
"Kenapa aku tidak pernah mengingatmu?" Sebuah kerutan di wajah Nathan terbentuk ketika melihat Amelie. Benturan di kepalanya menghapus semua memori tentang mereka, kecelakaan mobil itu kembali merubah hubungan mereka.
"Karena itu tidak penting lagi, Nathan."
***
Amelie menyandarkan badannya di pintu dan menarik nafas dalam-dalam ketika ia keluar dari kamar rawat Nathan. Savannah menarik lengannya dan mengajaknya menjauh dari ruangan itu. "Aku mendengar apa yang kau katakan kepadanya. Apa kalian akan tetap bercerai? Bahkan setelah ... Setelah apa yang terjadi?"
"Dia melupakanku."
"Aku tahu. Tidak bisakah kau berusaha untuknya? Dia sudah berusaha untukmu selama tiga tahun terakhir. Dia selalu mengusahakan yang terbaik untukmu, Amelie. Dia akan semakin terluka bila kau memutuskan untuk tetap menceraikannya."
"Dia tidak akan tersakiti untuk sesuatu yang tidak ia ketahui, Anna." Kau tidak akan tersakiti oleh sesuatu yang tidak kau ketahui. Nathan melupakannya. Mungkin dia juga lupa dengan ideologi yang kini Amelie pelajari darinya.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro