Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

3: A Guy

WARNING: OC, OOC, TYPO ALERT, KATA-KATA KASAR, BAHASA NGGAK BAKU, NGGAK FORMAL, AND DONE.

HAPPY READING^_^

---
---
---

Dua hari setelah kejadian itu....

Mereka semua tetap menetap di atap itu. Kejadian yang lalu itu perlahan mulai mereka lupakan, karena yang harus mereka lakukan sekarang adalah menyelamatkan diri sendiri. Futakuchi sendiri mencoba menegarkan dirinya atas kematian temannya, begitupun Oikawa yang masih tidak terima dengan kenyataan pahit ini.

"Semuanya ayo makan dulu! Kita tidak bisa murung terus seperti ini" kata Semi.

"Benar! Benar! Kita harus cari tempat perlindungan! Oleh karena itu, kita butuh banyak energi" timpa Iwaizumi.

Mereka semua nurut saja. Makanan yang mereka miliki begitu banyak dan cukup untuk seminggu lebih.

______________________________________

Di waktu yang sama...

Tsukishima, Yamaguchi, Tanaka, Kenma, dan Suzumeda tidak sengaja berpencar dengan yang lain karena bangunan yang runtuh membuat mereka terpisah.

"Apa kalian baik-baik saja?!" teriak Suga dari balik reruntuhan.

"Suzumeda!!!! Apa kau baik-baik saja?!" teriak Bokuto.

"Tenang saja, Suga-san!! Kami baik-baik saja!!" balas Tanaka. Tiba-tiba Tsukishima tersadar akan sesuatu, begitupun Kenma.

"Kuroo!! Kita akan bertemu lagi nanti di depan stasiun dekat rumah sakit!!" teriak Kenma.

"Eh?!"

"Kenapa, Kenma?!"

"Teriakan kita memicu para zombie!" jawab Tsukishima. Dan ternyata memang benar apa kata Tsukishima. Beberapa zombie mulai mendekati mereka.

"Baiklah!!" teriak Kuroo.

Tak lama mereka berlima segera pergi, begitupun yang dibalik sana. Kata Kenma, stasiun itu agak jauh. Jadi mereka semua bersusah payah untuk melewati zombie-zombie yang berlalu lalang.

Kenma pov

Kami berlima berjalan dengan langkah pelan, sebenarnya kami ingin berlari tetapi takut langkah kami didengar oleh mereka. Iya mereka. Zombie.

Tidak kusangka zombie itu benar-benar nyata, kukira itu cuma ada di film atau game.

Saat ini kami beristirahat sebentar di dekat salah satu toko kecil yang kebetulan terbuka. Dan itu adalah toko obat.

"Apa kita perlu mengambil beberapa obat untuk keperluan nanti?" tanya Tsukishima.

"Hm..tapi kita periksa dulu ada zombie atau tidak?" kataku sedikit ragu. Semua mengangguk.

"Suzumeda-san kan? Lebih baik kau tunggu di sini bersama Yamaguchi" kata Tsukishima.

"Tunggu, aku bisa-" ucapan Yamaguchi terpotong karena kami bertiga sudah masuk.

Aku menjatuhkan kursi untuk menimbulkan suara. Yap, zombie ini benar-benar bereaksi terhadap suara saja.

1 detik

3 detik

5 detik

10 detik

Tidak ada respon apapun. Tanaka menendang kursi itu agak keras. Dan tidak ada respon sama sekali.

"Apa ada orang?" tanya Tanaka setelah menendang kursi. Lagi-lagi tidak ada respon.

"Sepertinya aman" aku mengangguk. Tsukishima memanggil mereka berdua dan menutup pintu. Ruangannya tidak begitu besar dan gelap. Tentu saja, kan semua listrik dipadamkan. Bukan, lebih tepatnya ke terpadamkan.

Untung saja cahaya dari jendela sedikit membantu kami untuk memilih beberapa obat yang mungkin kami perlukan dan masih bagus.

Tiba-tiba....

"Arghh!!!!!!" kami semua menuju sumber suara tersebut dan tenyata Yamaguchi.

"Yamaguchi, ada apa?!" tanya Tanaka khawatir.

"Lepas! Lepas!!" terlihat Yamaguchi menendang sesuatu dan itu adalah... zombie. Melihat itu, Tanaka langsung memecahkan kepala zombie itu dengan ujung sapu yang tergeletak.

"A-a-a-ah.... Tsu-Tsukk-i-i" kata Yamaguchi terbata-bata. Tubuhnya bergetar hebat.

"Tenang saja, dia sudah mati"

Ada yang aneh. Aku membalikkan badan Yamaguchi.

Kami berempat sontak kaget melihat tangan Yamaguchi yang berlumuran darah.

"A-a-a-aku ti-ti-tidak mau me-menjadi me-re-k-ka..."

"Megane! Kita harus bertindak!!" kataku. Tsukishima mengangguk.

(Anggap aja mereka langsung bertindak seperti di atas) (Author bingung ngatur kata-katanya //plak)

Tsukishima menahan Yamaguchi dengan sekuat tenaga, begitupun aku yang menahan lengannya. Tanaka dan Suzumeda tampak mencari sesuatu.

Tak lama, Tanaka datang dengan sebuah pisau besar dan bersiap mengayunkannya ke lengan Yamaguchi. Tsukishima menghalangi pandangan Yamaguchi ke arah lengan kirinya.

"Ja-jangan" lirih Yamaguchi.

"Semua akan baik-baik saja!! Percayalah!!"

"Tunggu sebentar!!" teriak Suzumeda. Dia membawa sebuah suntikan berisi cairan.

"I-ini obat bius u-untuk menghilangkan rasa sa-sakitnya" dia langsung menyuntikan ke tangan Yamaguchi. Lalu dia menjauh dan kembali mencari sesuatu. Aku ikut menutup mata dan pada akhirnya......

Lengannya berhasil terpotong.

Yamaguchi masih dengan napas terengah-engah. Aku melempar lengannya yang terpotong dan disusuli tusukan pisau dari Tanaka.

"A-a-apa y-y-a-ang te-ter-jadi pa-da le-lenga-nku?" tanya Yamaguchi masih bergetar.

"Lihat aku!! Sekarang apa kau merasakan sakit?!" tanya Tsukishima mengabaikan pertanyaan Yamaguchi.

"Ti-tidak... ap-apa ya-yang--"

"Tidak apa-apa, sekarang sudah baik-baik saja!! Kau tidak akan berubah menjadi makhluk itu!!" ujar Tsukishima menenangkannya.

Suzumeda kembali datang dengan beberapa gulungan perban.

Aku dan Tanaka segera membantunya. Sedangkan Tsukishima masih terus menenangkan Yamaguchi yang terlihat syok.

Kenma pov end

Skip

Yamaguchi memegangi lengan kirinya yang terbalut perban dan hanya sampai siku sekarang ini.

"Yamaguchi, bagaimana keadaanmu sekarang?"

"Ti-tidak terla-lu baik"

"Maafkan aku, andai saja aku tidak menyarankan kita untuk masuk ke dalam" kata Tsukishima penuh penyesalan.

"Tidak apa-apa, Tsukki"

"Obat bius nya pasti akan habis, tapi tenang saja. Kami sudah mengobati lenganmu, jadi rasa sakitnya akan berkurang" jelas Kenma.

"Sepertinya kita terlalu ribut"

"Eh?"

Dak.......Dak.........Dak.........

Suara itu berasal dari pintu dan terdengar suara ribut dari luar. Tanaka dan Tsukishima segera mengecek melalui kaca jendela.

Ternyata di luar sudah berkumpul para zombie yang haus akan darah. Suara gedoran pintu terdengar makin keras.

"Kita lewat pintu belakang itu saja!!"

Mereka berlima segera lewat pintu belakang untuk keluar. Untung saja tidak ada zombie satupun di sana, jadi mereka dengan cepat pergi dari tempat itu menuju stasiun.
______________________________________

"Izinkan aku membawa gadis ini" kata seseorang dengan jas putihnya.

"Ti-tidak akan kami biarkan!!" teriak daichi.

Seorang professor tampak menggendong seorang gadis berambut kuning yang dalam keadaan pingsan.

Flashback on

Daichi pov

Kami terpisah dengan beberapa anggota kami. Kami sepakat untuk bertemu di stasiun secepat mungkin. Kami juga mengambil makanan di market-market di sepanjang jalan tadi.

Saat ini kami tengah berlari menuju stasiun itu.

"KYAAA!!!!!" teriak Yachi.

"Ada apa?!" tanyaku lalu menghadap belakang.

Terlihat ada sebuah zombie yang mendorong Yachi sehingga terlempar dari rombongan.

"Hitoka-chan!" teriak Shimizu. Belum sempat Shimizu mendatangi Yachi, tiba-tiba datang seorang professor(?).

"Ah!" professor itu dengan santai menutup hidung dan mulut Yachi dengan sapu tangan. Terlihat Yachi langsung pingsan. Apakah itu racun?! pikirku.

"Siapa kau?! Apa yang kau lakukan?!" tanya Suga.

"Maaf atas kedatanganku yang tiba-tiba, aku ingin meminjam gadis ini sebentar" kata professor sopan sambil menggendong Yachi.

"Kenapa?!"

"Kalian tidak perlu tahu alasannya"

"Oh iya, aku mau mengetes kalian dulu" kata professor itu.

"Lawan mereka" lanjutnya sambil melirik beberapa zombie yang ada dibelakangnya.

Zombie tersebut mengikuti apa kata professor itu. Mereka menyerang kami. Kami menghantam semua zombie-zombie itu dengan senjata yang ada.

"Wahh...Kalian sudah terbiasa menghajar mereka ya sekarang" kata professor itu kagum. (bodo amat pak)

Sementara professor itu hanya tersenyum sambil memainkan rambut Yachi. Tsk! Berani sekali dia menyentuh kouhai-ku!

Flashback off

Daichi pov end

"Kembalikan dia!!"

"Aduh, aduh, maaf aku harus pergi... Sampai jumpa" kata professor itu kemudian berlari menjauh.

"Tahan mereka" kata professor itu sebelum pergi tadi kepada zombie-zombie yang berdatangan.

Jumlah mereka 2 kali lipat dari yang tadi sehingga membuat kami semua susah payah menghabisinya.

"Hitoka-chan!!!"
______________________________________

"Kurasa di sini aman" kata Kenma.

"A-apa kau yakin?" tanya Yamaguchi ragu. Kenma menenangkannya.

"Tenang saja, aku dan Tsukishima sudah memeriksanya sampai ke bawah-bawah" ujar Tanaka.

"Kita istirahat sebentar di sini, setelah itu kita lanjutkan lagi sampai ke stasiun" jelas Kenma.

"Suzumeda-san? Apa kau baik-baik saja?" tanya Tsukishima.

"Tidak apa-apa, aku hanya tidak terbiasa lari cepat begini" jawab Suzumeda menstabilkan napasnya.

Rupanya mereka mengambil jalan lain karena jalan yang akan mereka lewati hampir dipenuhi zombie yang berlalu lalang.

Saat ini mereka beristirahat di salah satu gudang senjata dan tentu saja dipenuhi bermacam-macam senjata.

"Kita tidak tahu mereka sudah sampai atau belum, karena jalan yang mereka lalui lebih jauh daripada kita" jelas Kenma.

"Begitu ya"

Tiba-tiba pintu gudang terbuka. Mereka berlima segera bersembunyi di balik salah satu rak berisi senjata.

Terdengar beberapa langkah orang yang masuk dan pintu kembali tertutup. Mereka yang baru datang terdengar berbisik-bisik.

"Siapa mereka?" bisik Kenma.

"Entahlah" Tsukishima mengintip lewat sela-sela rak. Matanya langsung membulat ketika melihatnya.

"Itu mereka! Kapten dan yang lain!" kata Tsukishima lalu keluar dari tempat persembunyian diikuti yang lain.

"Suga-san!!" teriak Tanaka.

Yang dipanggil auto kaget lah. Lagi siaga kalau ada zombie tiba-tiba, malah dikagetin.

"Ta-tanaka?!"

"Ryu!!!!"

"Suzumeda!!" teriak Bokuto.

"Kenma!!" teriak Yaku.

"Jangan teriak-teriak!!"

"Kalian beristirahat di sini juga ya?" tanya Kuroo.

"Iya"

"Kami sudah memeriksa semuanya, tidak ada zombie satupun, jadi tenang saja" jelas Tsukishima membuat semuanya (baca: yang baru datang) menghela napas lega.

"Eh?! Yamaguchi?!! Apa yang terjadi pada lenganmu??!!" tanya Suga. Ia mendatangi Yamaguchi dengan perasaan panik dan khawatir.

"Ah!! Ini...." Yamaguchi menjelaskan apa yang terjadi, tidak lupa dibantu yang lain karena Yamaguchi tidak terlalu tahu apa yang terjadi saat dipotong.

"Be-begitu ya"

"Apa sekarang masih sakit?!"

"Ti-tidak juga"

"Syukurlah kalian semua selamat" kata Suga memeluk kouhai-kouhai tercintanya, begitupun yang lain.

"Omong-omong, Yachi-san mana?"

Mereka semua terdiam sambil menundukkan kepala.

"Dia..." kali ini giliran mereka lagi yang menjelaskan.

"Apa?!"

"Maksud Suga-san, professor itu bisa memerintah zombie sesukanya dan menculik Yachi-san?!!" tanya Tanaka.

Sugawara hanya mengangguk.

"Kemungkinan professor itu yang menciptakan virus ini" kata Kenma dan Tsukishima hampir bersamaan.

"Bisa jadi"

"Sekarang, apa yang akan kita lakukan?" tanya Bokuto.

"Bertahan hiduplah, dasar bodo" jawab Kuroo.

"Mungkin sebaiknya kita tinggal di sini dulu, selagi aman" ujar Daichi.

"Untuk makanan, tadi kami tadi ambil beberapa saat di jalan" kata Akaashi memegang beberapa kantong plastik.

"Kalau begitu, kita ikuti saja kata Sawamura" perkataan Kuroo disetujui dengan anggukan yang lain.

---
---

Malam telah tiba

Mereka semua bergilir jaga malam untuk menjaga dan terhindar dari makhluk itu.

Saat ini yang mendapat giliran pertama adalah Daichi, Kuroo, Tsukishima, Sugawara, dan Fukunaga.

"Kapten, ada apa?" tanya Tsukishima.

"Tidak, aku hanya kepikiran sesuatu"

"Apa ini tentang Yachi-san?"

Daichi hanya mengangguk pelan.

"Entah kenapa, perasaanku juga tidak enak" kata Suga.

"Percayalah bahwa manajer kalian akan baik-baik saja" kata Kuroo memegangi pundak Daichi.

"Kau benar"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Masih lanjut kok😂😂 (gampar aja authornya)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di lain tempat...

Tampak seorang pemuda dengan cepatnya berlari. Tatapannya kosong dan dingin. Ditambah jubah selutut yang sudah robek-robek dan bercak darah di sekitarnya.

Pikirannya kacau ke sana sini. Dibalik wajahnya yang datar itu, tersirat rasa khawatir yang besar.

Akhirnya dia sampai di tujuannya, Tokyo. Perjalanan dari Miyagi ke Tokyo memakan waktu banyak karena ia tidak menggunakan kendaraan apapun.

Dengan santainya, ia lewati zombie-zombie yang berlalu lalang tanpa ada rasa takut. Melainkan para zombie yang 'takut' pada pemuda itu.

Terus berjalan pelan dengan rasa khawatir akan takut kehilangan sesuatu.

"Di mana kalian?!"

"Kuharap kalian semua selamat"

Yap, dia adalah.....

______________________________________
---
---
---

TBC

Uy...

Pa kabar?

Lama gak up kan?

Iya kan?





Gaplok aja authornya




Aku ikhlas kok:)

Siapakah pemuda itu?
Apakah dia jodoh author yg sedang tersesat? (Tendou mau dikemanain?!)

(Somebody please gaplok nih author)

Kalau kalian menemukan kesalahan, segera komen ya

See yu gaes😜😜 #kabur

11-Juni-2018

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro