Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

1: Escape


WARNING: OC, OOC, TYPO ALERT, KATA-KATA KASAR, BAHASA NGGAK BAKU, NGGAK FORMAL, AND DONE.

HAPPY READING^_^

---
---
---

Mereka berjalan sana sini mencari makanan. Makanan tersebut bisa dibilang jiwa manusia. Mereka berjalan tanpa akal dan yang dipikirkan cuma apa yang mereka cari.

Kulit mereka pucat dan benar-benar lemah. Jalan mereka seperti orang pemalas dan benar-benar lambat. Bola mata mereka hanya putih dan mereka terus membuka mulutnya. Darah dari atas sampai bawah menjadi ciri khas mereka.

Entahlah siapa penyebar virus tersebut. Pastikan bahwa mereka tidak akan menangkapmu.
Karena mereka adalah

ZOMBIE

---
---
---

Sekelompok orang tengah berlari menghindari serangan makhluk tersebut. Mencari tempat untuk bersembunyi dan memastikan diri selamat terlebih dulu. Saat ini, mereka semua tengah berada di Tokyo, di mana virus itu mulai disebarkan.

"Sial! Sialan!!" kata Yamamoto.

"Benar-benar mengerikan di luar sana" kata Daichi dengan napas terengah-engah. Sama halnya dengan yang lain.

"Sudah kemarin sejak virus mengerikan ini menyebar. Kita bahkan tidak tahu apakah sudah menyebar ke seluruh Jepang" kata Suga.

"Bagaimana Tanaka? Apakah kau bisa menghubungi seseorang?" tanya Nishinoya.

"Sudah tidak ada sinyal lagi. Sial!!" kata Tanaka hampir melempar hp nya sebelum dihentikan Suga.

"Padahal kemarin kita sempat tersambung dengan Hinata kan?" tanya Bokuto.

"Iya, kita bahkan tidak tahu keadaan keluarga kita di sana" kata Daichi mengepalkan tangannya.

Flashback On

Saat virus zombie mulai menyebar, mereka semua tetap berkumpul di satu tempat.

"Tanaka, coba telepon seseorang"

"Aku akan menelpon Hinata!"

---
---

"Moshi-moshi!! Tanaka-san!!" teriak Hinata dari seberang sana.

"Hinata, apa kau baik-baik saja?! Virus itu belum menyebar ke sana kan?!" kata Tanaka yang nggak kalah keras.

"Tanaka! pelan-pelan, mereka bisa mendengarmu tahu!" kata Suga.

"Ma-maaf"

"Tanaka-san!! Apa kau bisa mendengarku?!"

"Hinata! Kita semua mendengarmu tahu! Apa yang terjadi di sana?!"

"Moshi-moshi?! Sial, sinyalnya jelek sekali!! Cih!!"

"Sialan! Sinyalnya sudah rusak ya?!"

Dari seberana sana terdengar suara yang sangat ribut.

"Pokoknya siapa saja yang mendengar ini, tolong kirimkan bantuan. Ada makhluk aneh yang tiba-tiba menyerang, mereka seperti Zombie!!!"

"Sudah menyebar sampai sana?!"

"Gimana kita bisa kirim bantuan jika kita saja membutuhkan bantuan di sini?!"

"HOY!! MENJAUH DARI SANA!!!!"

"Eh?!"

"Kyaaaa!!!! ka-kau...?!" terdengar suara cewek yang berteriak.

"Apa yang terjadi?!"

"A-a-aku..?!" masih terdengar suara cewek. Tak lama terdengar suara orang yang memukul.

"Cepat lari!!" kali ini yang bersuara adalah Hinata.

"Go-gomennasai..... Gara-gara aku, kau te-ter-gi-git" kata cewek itu terbata-bata.

"Sudah, cepat pergi!!! Sebelum aku menjadi mereka dan mengejarmu!!!!"

"GOMENNASAAII!!!!!!!!"

Semua yang ada di situ, terdiam terpaku mendengar pernyataan tersebut. Hinata sudah menjadi salah satu dari mereka. Yachi yang mendengarnya menangis, Shimizu nencoba menenangkannya, sementara yang lain mencoba menahannya. Tapi, telepon tersebut masih bersambung.

"Sialan! Tanaka-san, kapten, atau siapa saja di seberang sana yang mendengar..."

Semua langsung kembali terdiam.

"Semoga kalian tetap selamat dan aman. Jaga diri kalian baik-baik"

Semuanya semakin tidak bisa menahan tangisannya, bahkan Nekoma dan Fukurodani berusaha keras menahan tapi tetap saja tidak bisa.

"AKKHHHHHH!!!!!!.... DOR!!" dan telepon terputus.

Sebelum terputus, suara tembakan itu mengagetkan semua yang ada di sana.

"Miyagi sudah kena"

"Shoyo.... Dia nggak mungkin kan? Menjadi salah satu dari mereka?!" tanya Kenma sedikit bergetar.

"Sepertinya, dia sudah terinfeksi lalu menembak dirinya sendiri" kata Takeda.

"Darimana dia mendapatkan pistol?!"

"Mungkin saja, milik polisi"

Semua hanya bisa menggigit bibirnya mendengar hal itu.

Tiba-tiba, ponsel Kageyama berdering. Dengan cepat Kageyama angkat sebelum kedengaran para zombie.

"Oikawa-san?!"

"Tobio-chan, tolong kami!!!"

"Kirimkan bantuan ke sini cepat!!!---Oikawa, awas!!!!"

"Huwahhh!!!!! Arigatou, Iwa-chan!!!"

"Cepat, kita harus keluar!! Kageyama, kau dengar? Tolong kirimkan bantuan segera ke Miyagi!! Ada makhluk aneh tiba-tiba menyerang sekolah kami!!!"

"Iwaizumi-san, kami mendengarmu! Keadaan kami juga sangat gawat, jadi kami tidak bisa mengirimkanmu bantuan"

"Sial!! Semua lari keluar!! Cepaatt!!!!!!" sepertinya Iwaizumi dan Oikawa tidak mendengarkan.

Tak lama, telepon pun terputus. Karasuno, Nekoma, serta Fukurodani tetap tidak bisa menerima kenyataan hal tersebut.

Flashback Off

"Kenapa hal seperti ini bisa terjadi?!"

"Ini seperti di film-film"

"Bedanya ini nyata tau!!" kata Yaku.

Sekarang beberapa dari mereka sudah menghilang, atau lebih tepatnya menjadi salah satu dari mereka.
Nekoma tersisa Kuroo, Kenma, Yamamoto, Yaku, Lev, dan Fukunaga.

Fukurodani tinggal Bokuto, Akaashi, Konoha, Shirofuku, dan Kaori.

Sedangkan Karasuno tersisa Daichi, Suga, Tanaka, Nishinoya, Kageyama, Tsukishima, Yamaguchi, Shimizu, dan Yachi.

Cuma mereka saja, bahkan pelatih mereka tidak ada yang selamat.

"Tidak ada cara lain selain bertarung melawan mereka dan mencari pertolongan!" Kata Yamamoto mengepalkan tangannya.

"Jangan berpikir bodoh, tidak ada yang selamat lagi tahu!! Bahkan polisi saja tidak ada!!" kata Tanaka marah.

"Jadi, bagaimana caranya? Kita sudah kehabisan makanan, apa kita akan tetap berdiam di sini sampai ada yang menolong?" kata Akaashi tetap tenang.

"Kita saja tidak tahu, apakah mereka tahu kalau masih ada yang hidup" lanjut Kenma.

"Cih! Pokoknya sebisa mungkin kita harus lolos dari mereka semua. Cari senjata yang bisa digunakan" titah Kuroo. Semua mengangguk.

______________________________________

Miyagi, Saat penyerangan dimulai. Lokasi Aoba Johsai

"Kenapa di saat begini telepon malah terputus?! Padahal sudah tersambung dengan Tobio-chan!!" kata Oikawa tetap berlari bersama Iwaizumi.

"Sepertinya keadaan di Tokyo juga sama ya?!" kata Iwaizumi.

"Sama-sama gawat!!" lanjut Oikawa.

Tak lama mereka bertemu dengan Hanamaki dan Kunimi.

"Kalian?! Baik-baik saja kan?!" tanya Iwaizumi.

"Iya.. tapi Matsukawa....." Hanamaki tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Ia tidak bisa membendung air matanya.

"Kindaichi juga..."

"Apa Matsun dan Kindaichi sudah..... menjadi....."

"Pokoknya sekarang kita lari dari sekolah dulu!! cari pertolongan!!" kata Iwaizumi. Tiba-tiba ada zombie di belakang Hanamaki.

"Awas!!!" teriak Iwaizumi menendang zombie itu hingga terpental jauh, tapi sayangnya itu tidak cukup membuatnya mati.

"Ayo!!" kata Oikawa.

Mereka berempat pergi dari sekolah sejauh mungkin. Tapi yang mereka lihat adalah...

"Percuma saja!! Keadaan di kota lebih parah!! Kita pergi ke tempat lain saja!"
______________________________________

Waktu yang sama. Shiratorizawa.

"Pergi pergi pergi kalian semua!!!!" teriak Tendou sambil melempari barang yang ada.

"Semi-san, kita harus segera keluar dari gedung!" kata Shirabu.

"Ya!"

"Tunggu-tunggu!! Kalian ingin meninggalkanku dengan makhluk ini?!" kata Tendou terus melempar sesuatu yang ada di dekatnya.

"Kau juga harus ikut tau!!" Semi menarik kerah baju Tendou dari belakang.

"Ntar-- aku bisa jalan sendiri!"

Mereka pun keluar dari gedung.

"Di sana ada bus! pertama, kita harus melindungi diri sendiri dulu" kata Semi menunjuk bus.

"Minna!!!! Cepat masuk ke dalam bus!" teriak Shirabu. Sayangnya tidak ada yang menghiraukan, semua murid dan guru tidak berhenti berteriak minta tolong.

Tiba-tiba ada zombie dari bawah bus memegang kaki Shirabu.

"Wuahh!!!"

Dakk!!!!

Tendou menendang tangan zombie itu dan menarik Shirabu. Langsung ditekannya tombol untuk menutup pintu bus.

"Kau tidak apa-apa, Shirabu?!" tanya Semi khawatir.

"Ti-tidak apa-apa! Tendou-san, terima kasih untuk tadi"

"Yah, yang penting kau selamat" kata Tendou

"Kalau kita di sini terus, mereka bisa menerobos lewat kaca" sambungnya.

"Maaf!! aku tidak memikirkan hal itu!" kata Semi.

"Sekarang, kalian duduk dan pegangan erat-erat" kata Tendou sambil berjalan ke arah bangku supir.

"Oy, Satori, jangan bilang kau..!"

"Ya, aku bisa menyetir busnya kok"

"Haaa??!!! Sejak kapan?!!"

"Sejak kelas dulu~"

"Ta-tapi kuncinya?!"

Tahu-tahu ada sesuatu menggantung di tangan Tendou.

"Aku sudah mengambilnya sejak tadi"

"Sekarang!! Pegangan!! Aku nggak bisa menjamin kenyamanan kalian tahu!"

"Sudahlah, cepat bawa! Yang penting kita selamat dulu!!"

Tendou langsung menyalakan mesinnya dan langsung tancap gas keluar sekolah.
______________________________________

Waktu yang sama juga. Date Kogyo

"Nametsu, cepat!!!" kata Futakuchi menarik tangan managernya.

"Aone jaga di belakang!"

Aone hanya mengangguk. Mereka menuju gudang di lantai 2, lalu mengunci pintunya.

"Hosh, hosh, hosh...... Apaan makhluk itu?!" kata Futakuchi menstabilkan pernapasannya. Begitupun, Aone dan Nametsu.

"Mereka seperti zombie yang ada di film-film itu!"

Tiba-tiba, pintu di gedor dengan paksa dengan zombie. Rupanya sedari tadi mereka berkumpul di depan gudang dan menerobos masuk bersama. Padahal tubuh mereka sangat lemah.

"Sialan!!!" kata Futakuchi mengambil tongkat baseball dari salah satu rak di gudang.

"Terima ini!!" Baru satu zombie yang dia pukul, dengan mudahnya terpental hingga menabrak zombie lain.

"Kalian, pergilah" kata Aone

"Heh?! lewat mana?!" tanya Nametsu.

Aone hanya menunjuk jendela. Nametsu segera membuka jendelanya.

"Bagaimana caranya?!"

"Kalian berdua, turunlah. Biar aku yang menahan" kata Aone mengambil tongkat baseball juga.

"Jangan bilang begitu!! Kita ini harus terus bersama!! Kita bertiga pasti selamat!!" kata Futakuchi terus memukul.

Aone hanya tersenyum tipis. Dia melempar tongkat baseballnya ke zombie yang membuat mereka terjatuh semua.

'Kesempatan' batinnya.

Aone menarik Nametsu dan Futakuchi ke jendela.

"Aone!!?? Apa yang kau la---??!"

"Berjanjilah kalau kalian berdua harus selamat dan pergi dari sini" kata Aone mengangkat keduanya.

"Tu-tung--!!"

Belum selesai Futakuchi ngomong, Aone melempar mereka berdua. Di saat sebelum melempar.

"Maaf dan Sayonara" kata Aone.

"Huwaahhh!!!!!" teriak mereka berdua dan terlempar agak jauh dari gedung sekolah.

Futakuchi menangkap Nametsu dan meraih salah satu ranting pohon. Tapi sayangnya, ranting tersebut tidak mampu menahan mereka berdua. Mereka berdua terjatuh dengan Futakuchi yang di bawah melindungi Nametsu.

"AONE!!!!!" teriak Futakuchi. Sayangnya, Aone sudah menutup jendelanya dan di jendela tersebut terdapat banyak darah.

"Tidak mungkin kan, Aone?!" kata Futakuchi tersenyum hampa. Dia hampir menangis.

"Ah! Nametsu, kau tidak apa-apa?!" tanya Futakuchi yang melihat Nametsu merintih kesakitan.

"Ka-kakiku.." kaki Nametsu tergores salah satu ranting pohon tadi. Sepertinya lukanya cukup dalam.

Futakuchi mengeluarkan sapu tangannya. Dia juga mengambil beberapa daun untuk menutupi luka tersebut.

"Ittai"

"Tahanlah dulu dengan ini. Pertama, kita harus cari pertolongan dulu" kata Futakuchi.

Tes tes

"Ggghhhhhhhh" Futakuchi menggigit bibir bawahnya.

Air mata Futakuchi mengalir begitu saja. Dia mencoba menahan tangisannya, tapi tetap saja tidak bisa.

"Futakuchi" lirih Nametsu.

"Dia sudah mengorbankan nyawanya untuk kita. Kita harus tetap selamat dan pergi dari sini demi membalas kebaikannya" kata Nametsu sambil menyeka air mata Futakuchi.

"Kau benar!"

"Kau bisa berdiri?" tanya Futakuchi membantu Nametsu.

"Iya"

"Ah---" Nametsu hampir terjatuh karena tidak bisa menstabilkan keseimbangannya. Untung saja Futakuchi segera menangkapnya.

"Naiklah" kata Futakuchi menyuruh Nametsu naik ke punggungnya.

"Ti-tidak usah" tolak Nametsu.

"Cepatlah, sebelum mereka datang"

Nametsu hanya menuruti perintah sang kapten. Futakuchi menggendongnya dengan satu tangan, sedangkan satu tangannya lagi memegang tongkat baseball.

"Pegangan yang erat. Kita harus segera pergi sebelum mereka menemukan kita"

"Ba-baik"
______________________________________

----
----
----
TBC

Minna!! Terima kasih mau baca cerita ini!!!

Maaf kalau ada typo atau kesalahan nama/tempat

Maaf juga kalau ceritanya rada nggak nyambung, soalnya saya masih baru:)

UPDATE CERITA TAK MENENTU

Kasih saran/kritikan di komen ya..

Jangan lupa klik bintang di bawah biar greget /(0_0)b

Arigatou Minna~~~

Mata nee.....

11-Mei-2018

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro