Dia yang kokoh, dia yang tangguh, dia yang gagah menerjang musuh-musuhnya kini pasrah di tangan taruna bermata merah di bawah bulan darah.

Dia tertimbun tanah, menanti ada yang menariknya keluar. Mana yang duluan akan terjadi? Tubuhnya yang digerogoti dekomposer hingga tinggal tulang atau kedatangan rekannya?

***

Nyawanya seakan berbaur bersama angin malam. Hatinya dibom kenyataan bahwa musuh yang selama ini ia buru telah lenyap, termasuk pemimpinnya. Bukannya senang, ia jutsru kehilangan arah.

Mengapa bukan aku? batinnya. Kaki-kaki laba-laba itu harus dia yang mencabutnya satu per satu hingga tak mampu lagi bergerak.

Apa aku tak cukup kuat?

Taruna itu takut dendamnya tak berkesudahan karena bukan tangannya sendiri yang dikotori darah tiga belas laba-laba. Selagi kemarahannya tidak tersalurkan melalui rantai yang akan menyeret mereka ke neraka, ia akan tetap sama. Dendam mengepungnya seumur hidup.

***

Satu kaki patah. Satu lagi menyusul. Si kepala sadar, agaknya satu per satu kaki-kakinya akan patah dan lepas. Mereka yang bergerak bersamanya sejak awal, kini pergi menghadap Pemilik Semesta.

Si ketua melangkah dengan bagian-bagian yang mulai hilang dari dirinya. Datangnya anggota baru tak dapat mengisi bagian yang kosong. Orang baru punya bagian lain yang berbeda dari sebelumnya.

Cepat atau lambat, kaki-kaki akan pergi dan berganti, meninggalkan kepalanya yang semakin kosong kian hari.

Memang WB-ku udah parah banget ya, 200+ words makan waktu sehari :"

Lagi gak bisa nulis estetik malah maksain-

Ok gapapa, aku excited karena sekarang 1 September. Pengen banget bikin ff HxH, kebetulan aku lagi hype HxH, sayang banget aku kena WB :(

Wkwk gak ngerti sy nulis apaan ini