03; messages
"Bisakah aku mengatakannya? Atau mending aku pendam?"
***
(NAME) menghempaskan tubuhnya di atas kasur. Dia masih memikirkan ucapan Eri dan Miyano di sekolah, tentang perasaan dan sejenisnya. Jujur, (Name) masih sangat bingung tentang itu. Entah mengapa.
Ponsel (Name) bergetar kencang, pertanda ada yang mengirimnya pesan, lantas gadis itu melihat si pengirim pesan.
Kei
Aku menyuruhmu untuk membuka jendela kamar bukan??
Aku baru memasukki kamarku tahu
(Name)
Tunggu
(Name) membuka jendela kamarnya. Tampak jendela kamar Tsukishima yang terbuka lebar, dan di dalam kamar, Tsukishima sedang memasukkan beberapa barang ke dalam tas.
"Apa yang sedang kau lakukan?" tanya (Name).
"Barang-barang untuk menginap," balas Tsukishima. Dia merisleting tasnya. "Menyingkir, aku akan melompat."
(Name) menuruti ucapan Tsukishima. Dan sesuai ucapan lelaki itu, dia melompat ke ambang jendela kamar (Name), lantas melangkah masuk.
"Jendela kamarmu?"
"Aku akan meminta nii-chan untuk menutupinya," jawab Tsukishima. "Oh, aku sudah dapat izin dari ibu-mu."
(Name) memutarkan bola matanya. "Jadi? Kau mau melakukan apa?"
"Sleepover, kenapa? Salah?"
"Kau memutuskan seenaknya, Kei," desah (Name). "Kita mau melakukan apa? Marathon movie? Aku baru membeli beberapa kaset film baru dari toko."
Tsukishima menaruh ranselnya. Dia berjalan ke rak kaset. "Hm, sepertinya bagus. Aku akan memilih film, apakah di bawah ada cemilan?"
"Aku akan membuatkannya, sebentar." (Name) menyambar ponselnya. Dia berjalan menuju dapur, sembari membuka ponselnya.
Sesampainya di dapur, gadis itu memasukkan satu kantong popcorn instant ke dalam microwave dan menyalakannya.
Lalu perhatiannya terpaku kepada layar ponselnya.
Unknown Number
Hi (Name)-chan
Ini Sugawara
(Name)
Aku tak mempercayai ini
Kirimkan fotomu
Unknown Number
(Name)
Gomen, senpai
Aku tadi sedikit kasar
Suga-senpai
Tak apa
Aku paham kalau kau sedang waspada
Belum tidur?
(Name)
Aku mau marathon movie dengan Kei
Suga-senpai
Jangan kemalaman ya
Jaga pola tidurmu
(Name)
Tapi sesekali kan tak apa, senpai
Suga-senpai
Ya sudah
Aku kembali belajar dulu ya
(Name)
Iya
Semangat senpai!!
Setelah mematikan ponselnya. (Name) mematikan microwave setelah popcorn tersebut telah matang. Dia menuangkannya ke dalam sebuah mangkuk. Tak lupa, sebotol besar soda dan dua buah gelas.
Gadis itu berjalan menuju kamar.
"Aku kembali, Kei," ucap (Name).
"Tepat waktu, aku baru mau memutarkan film-nya," ucap Tsukishima.
(Name) meletakkan mangkuk popcorn dan soda tersebut di depan kasur, diantara dua buah bean bag. Dia mengambil kotak DVD yang terletak di lantai.
"IT?" gumam (Name). "Kau serius, Kei?"
Tsukishima duduk di bean bag berwarna krim, sedang (Name) duduk di bean bag putih. "Oya, oya, kau ketakutan 'kah, (Name)?"
"T-t-ti-tidak kok!" balas (Name).
Tsukishima mendengus. "Sok kuat."
"Kei, baka!" seru (Name).
Tsukishima terkikih. "Kalau kau ketakutan, kau boleh memegang tanganku loh, (Name)."
(Name) melipat tangannya di depan dada. "Masa bodo!"
Film lalu dimulai. Lampu kamar (Name) dibiarkan mati, hanya cahaya layar televisi yang menjadi sumber penerangan.
Di layar televisi, saat kaki George diputuskan oleh Pennywise, (Name) meringis kesakitan. Dia menutup matanya karena darah yang mengucur bebas di layar.
"Kh, kh, baru permulaan saja sudah ketakutan," Tsukishima berkomentar.
"Berisik!" ucap (Name). Dia berusaha konsentrasi untuk menonton, hanya dia ketakutan melihat adegan-adegan di film tersebut.
Setelah akhirnya film itu selesai, barulah (Name) dapat menghelakan napas lega.
"Ne, berikutnya jangan horror ya?" pinta (Name).
Tsukishima melihat ke arah (Name). "Sudah ketakutan?"
"Iya, aku menyerah. OK?" desah (Name). "Aku mau ke toilet."
Tsukishima mengangguk. Dia sedang asik mencari-cari kaset, kala mendengar suara getaran lembut dari arah bean bag. Awalnya dia cuek. Lalu suara getaran itu muncul lagi, lagi, lagi, dan lagi.
"Cih, ponsel (Name), ya?" ucap Tsukishima. Dia melihat notifikasi dari layar.
Tsukishima menatap nanar layar ponsel. "Oh iya, aku datang kemari bukannya untuk berbicara tentang ini?"
Suga-senpai
(Name)-chan
Apakah aku bisa berbicara denganmu sebentar?
»--•--«
Sekembalinya (Name) dari toilet, dia melihat Tsukishima telah memutarkan sebuah anime movie dengan judul Koe no Katachi.
"Tumben sekali kau memutarkan film tentang percintaan, Kei," ucap (Name).
"Memangnya tak boleh?" ucap Tsukishima.
(Name) mengibaskan tangannya. "Aku hanya sedikit kaget saja." (Name) duduk di bean bag-nya, lalu dia sadar ponselnya tak di sana.
"Mencari ini?"
(Name) menoleh ke arah Tsukishima yang sedang memegang ponsel milik gadis. "Kembalikan, Kei!"
"Kau jawab dulu pertanyaanku," ucap Tsukishima.
"Hmph, ya sudah," (Name) melipatkan tangannya di depan dada.
"Pertama..."
"Tunggu, pertanyaannya ada beraㅡ"
"Ehem!"
(Name) kembali diam.
"Pertama," ucap Tsukishima. "Apakah kau benar-benar menyukai Suga-san?"
Wajah (Name) memerah, bahkan Tsukishima saja kaget melihat sembura tmerah itu.
"Sebenarnya... suka yang dimaksud ini apa?" tanya (Name). "Kata mereka, rasa suka yang kurasakan kepada Suga-senpai mungkin bukan seperti rasa sukaku kepada stroberi."
Artinya dia belum yakin, benak Tsukishima.
"Kedua," ucap Tsukishima. "Apakah kau tau siapa yang disukai oleh Suga-san?"
(Name) menggeleng. "Sama sekali tidak."
Tsukishima menghelakan napas lega. Dia menyodorkan ponsel (Name), lalu mengacak rambut gadis itu. "Ya sudah, ayo kita serius menonton."
"Iya," gumam (Name).
***
SUGAWARA memutarkan pensilnya, sembari menulisi jawaban dari sebuah persoalan Matematika. Dia sesekali melihat layar ponselnya, (Name) sama sekali tak membalas pesan miliknya.
"Kenapa malah gelisah?" gumam Sugawara. "Fokus, fokus. Jika x sama dengan 3, maka..."
Bzz, bzz.
Sugawara meletakkan pensilnya, melihat ke layar ponselnya.
Daichi
Sugawara
Kau sudah selesai mengerjakan PR?
Sugawara menghelakan napasnya. Dia mengetik pesan balasan kepada Daichi.
Sugawara
Belum
Daichi
Kau kenapa?
Bad mood?
Sugawara sengaja meninggalkannya. Dia melanjuti PR-nya. "Jadi bila y sama dengan 4, maka..."
Bzz, bzz.
Sugawara melihat layar ponselnya.
(Name)-chan
Kenapa senpai?
Dengan semangat, Sugawara langsung menulis balasannya.
Sugawara
Begini...
Kau ada waktu luang 'kan?
Apakah besok kita bisa berbicara sebentar?
(Name)-chan
Tentang apa?
Sugawara berpikir keras. Dia harus memberikan balasan yang bagus supaya tidak terjadi hal-hal yang buruk.
Sugawara
Sudahlah
Besok di belakang gymnasium ya
.
.
.
tbc.
.
.
.
a.n;
Happy new years my favorite readers <333
Semoga pada tahun ini author makin sering update dan jarang ngaret
Ini gimana ya kelanjutannya?? Penasaran?? Jangan lupa di vote dan comment ya!!
-Mochii
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro