The Beginning of the End
Kau telah berada di dalam novel yang berulang kali kau kutuk.
Meski dalam mimpimu yang paling gila sekalipun, tidak pernah ada dalam benakmu kau akan berada sedekat ini dengan [OC], meski posisimu hanyalah seorang [....]. Kau telah bertekad untuk mengubah takdir. Kau tidak akan membiarkan nasib buruk beruntun menimpa [OC].
Setelah mencari informasi dari berbagai sumber yang dapat kau percaya, kau dapat memastikan bahwa saat ini [OC] belum bertemu dengan orang yang akan membawanya pada kehancuran.
Namun waktumu tidak banyak. Kau harus melakukan sesuatu agar alur buruk itu berubah menjadi lebih baik. Namun di sisi lain kau juga takut apabila perubahan alur ini akan memicu datangnya alur yang lebih buruk lagi.
*
For Axel, Nicholas, Adrian, Zac, Alex
[OC] baru saja kembali dari medan perang dengan membawa satu lagi kemenangan bagi Kaios. Ia memasuki [mansion/istana] yang mereka tinggali di ibukota kerajaan itu, diikuti para ksatria yang telah bersumpah setia padanya dan Kaios.
Maid : Kau berdiri di depan pintu [mansion/istana], menyambut [OC] bersama puluhan maid lain. Semua maid menundukkan wajahnya saat pangeran berjalan masuk. Hanya kau yang berani mencuri pandang dan tak disangka kau justru bertemu pandang dengan sang Pangeran.
Sang pangeran yang lelah pun kembali ke kamarnya.
"[Name] ..." panggil [OC].
Knight : Kau berjalan tidak jauh dari [OC]. Merasa sangat puas bisa berperang bersama [OC]. [OC] menghentikan langkahnya sebelum ia memasuki [istana/mansion], "kerja bagus, sekarang beristirahatlah. Kau juga termasuk, [Name]," kata [OC].
For Eleanor
Pagi itu, kau sedang melakukan tugas rutinnya -- mengawal Eleanor kemanapun sang Putri pergi -- saat seorang maid menyampaikan pesan dari Permaisuri untuk sang Putri.
"Yang Mulia Putri," kata maid itu, membungkukkan tubuhnya di hadapan Eleanor, "Permaisuri memanggil anda. Anda diharapkan datang ke istana Permaisuri."
Eleanor tampak ragu. Ia hanya menoleh ke arah [Name] tanpa mengatakan apapun dengan wajah yang seolah bertanya 'apa yang harus kulakukan?'
For Zachary
Princess of a Fallen Kingdom
Zac dan pasukannya tengah bersiaga di perbatasan [kingdom] -- negeri kecil yang menjadi target penaklukan berikutnya.
Mereka berniat menyerang di tengah malam, saat bulan mati.
Zac memantau dari jarak yang cukup aman, memastikan tidak ada faktor lain yang mungkin akan menghambat penyerangan ini. Pasukannya telah bersiaga di antara pepohonan. Beberapa telah menyusup ke dalam [kingdom], memastikan pintu gerbang [kingdom]tetap terbuka.
Setelah kemenangan mudah dari [kingdom], Zac dan pasukannya menduduki istana [kingdom]. Dua buah pedang menempel di leher Raja [kingdom], "hanya ini?" ia memperhatikan raut wajah para pelayan, bangsawan dan keluarga raja yang mereka tangkap, "... aku dengar [kingdom]memiliki seorang putri. Dimana dia?" tanya Zac dengan raut dingin tanpa belas kasih.
For Anneliese
Knight
Menyelinap keluar dari istana adalah salah satu hobi Anneliese yang tidak bisa ia tinggalkan. Tentu saja hobinya ini tidak akan bisa ia lakukan apabila ia berada di ibukota. Pengamanan disana berbeda jauh dengan pengamanan di istana terpencil ini.
Setelah membersihkan kamar dan mencuci pakaiannya sendiri karena tidak ada maid yang melakukan semua itu untuknya, ia pergi mandi dan mengenakan pakaian maid yang ia curi dari ruangan para maid, lalu mengendap menuju gerbang -- setengah berharap [Name] tidak akan memergokinya kali ini.
Citizen
Hampir semua orang di kota mengenal Anneliese -- Anne -- sebagai seorang maid cerdas yang sedang pergi ke kota untuk membeli keperluan istana. Tidak pernah terbersit dalam benak mereka bahwa Anne adalah seorang putri.
Dan hari itu Anne kembali mengenakan pakaian maid dan menyelinap keluar istana.
"Hai [Name], ada barang baru apa hari ini?" tanya Anne.
For Nicholas
Noble Lady
Meski sedikit enggan, akhirnya [Name] menghadiri pesta pertunangan putra Marquess Gray dengan putri Baron Mills. Kedua orangtua [Name] begitu memaksa [Name] datang ke pesta itu, mengingat pentingnya menjalin hubungan baik dengan keluarga bangsawan lain.
[Name] mengobrol dengan tamu lain, tertawa dan berbasa basi sekedar untuk menjalin hubungan baik.
Tiba-tiba,
"Duke Nicholas Gregory Paxton," teriak seorang pria dari arah pintu aula.
Sang Duke tanpa ekspresi memasuki aula dengan mengenakan pakaian formal berwarna putih. Dan ruangan menjadi sunyi seketika.
For Adrian
Noble Lady
Beberapa hari berlalu setelah ayah [Name] mengajukan proposal pernikahan kontrak pada Duke Walter. [Name] masih harus menunggu jawaban karena sang Duke belum kembali dari perbatasan.
Akhirnya surat balasan yang dinanti pun tiba. Adrian mengundang [Name] dan Ayah [Name] untuk membahas lebih lanjut tentang pernikahan kontrak ini.
[Name] dan ayah [Name] pun datang ke kediaman Duke Walter. Setelah menunggu sejenak, Duke Walter datang menemui [Name] dan Ayah [Name],
"Maaf sudah membuat anda menunggu lama," kata Adrian, sekedar berbasa-basi tentu saja.
For Alexander
Noble Lady
Kau terbangun di kamar yang asing. Kau sempat berpikir, kau pulang dengan selamat setelah semalam kau hadir di pesta yang diselenggarakan oleh Count Randall, rekan bisnis ayahmu. Namun setelah kau perhatikan lebih lanjut, kau baru saja menyadari bahwa kamar yang kau tempati saat ini bukanlah kamarmu.
Kaupun berusaha mengurutkan potongan kejadian yang tercerai berai dalam ingatanmu.
Kau datang ke pesta, kau minum alkohol cukup banyak dan pergi ke balkon untuk mencari udara segar. Di sana, kau bertemu dengan Duke Alexander Eastwood dan kalian mengobrol cukup lama. Apa saja yang kau katakan, kau tidak begitu ingat karena pengaruh alkohol yang kau minum.
Dan sekarang kau ada di kamar yang asing, sejenak memperhatikan tubuhmu yang hanya ditutupi oleh lingerie dengan bercak merah di sana sini.
'... digigit serangga?' pikirmu.
'... diluar sedang hujan,' meski enggan, kau kembali berbaring karena nyeri di pinggangmu begitu menyiksa. beberapa saat kemudian, suara air yang ternyata berasal dari kamar mandi itu berhenti dan pintu kamar mandi terbuka.
Pria itu -- Duke Eastwood -- keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk untuk menutupi pinggangnya. Rambutnya basah. Sebuah handuk tersampir di bahunya yang tampak kokoh.
"Selamat pagi," pria itu tersenyum melihatmu yang sudah bangun.
-----------------------------------------------------------
Tolong dimulai dengan sedikit narasi tentang penilaianmu soal oc yang super out of d box :) dan jangan ragu-ragu buat masukin penilaian, kesan ataupun unek2mu soal OC di story ya :)
Part ini bakalan terus di update ngikutin posisi yang dipilih di form.
Jangan lupa tulis [nama karakter - posisi - OC yang dipilih] sebelum memulai narasi.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro