Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

One Flower

Hetalia© Himaruya Hidekaz
HWS America x fem! Reader

💐

Aku menemukan tempat berlibur yang seru!

Waktu itu, sepulang dari World Meeting, aku iseng berkendara melewati Vermont, barangkali aku akan menemukan sesuatu yang menarik. Ternyata betul, di Woodstock, aku menemukan rumah pertanian yang bagus. Lahannya luas dan udaranya masih segar, mereka juga punya danau besar. Dan, oh, ada penginapan juga!

Langsung kuparkir mobilku di lahan parkir terdekat. Waktu itu aku sedang tidak banyak kerjaan, jadi aku ingin bermain-main sebentar di desa itu.

Aku berjalan ke penginapan. Saat itu bukan musim liburan, aku yakin mereka pasti punya satu kamar kosong untukku. Aku membaca plang kayu di halaman depan, PENGINAPAN SLEEPY FLOWERS.

Waktu aku menaiki undakan depan, seorang anak perempuan usia sekolah menengah keluar dari pintu utama.

"Halo, cuaca hari ini bagus, ya," sapaku.

Anak itu melihatku. Tiga detik berikutnya, dia habiskan untuk meneliti penampilanku dari kepala sampai ujung kaki. Lalu dia tersenyum simpul. "Tamu, ya? Selamat datang di penginapan kami, kebetulan sekarang tidak terlalu ramai. Mau kuantar?"

Anak itu membukakan pintu untukku. Wah, ternyata penginapan ini jauh lebih bagus daripada tampak luarnya. Dindingnya didominasi warna cokelat pohon, ditambah pot-pot tanaman hias di setiap sudutnya. Meja tamu di tengah ruangan diukir dengan motif batang pohon. Rasanya seperti berada di tengah hutan. Anak itu menunjuk meja resepsionis yang dihiasi tanaman rambat imitasi, juga ada aquarium berukuran sedang di sebelahnya.

"Permisi, satu kamar untuk ... tiga hari?" pintaku pada wanita di meja resepsionis.

Wanita itu menyodorkan selembar formulir padaku, memintaku menulis nama di atasnya, lalu membuka beberapa berkas. Akhirnya dia meraih satu kunci di gantungan dan menyerahkannya padaku.

"Kamar 18 di lantai dua. Terima kasih dan semoga Anda menikmati waktu Anda di sini, Tuan Jones," kata si wanita resepsionis.

"Terima kasih," kataku seraya menerima kunci itu.

Aku tiba di depan kamar nomor 18. Kunci kuputar sekali dan pintunya terbuka. Lagi-lagi aku dibuat kagum. Padahal tempat ini adalah desa terpencil, tapi perawatan kamar mereka bagus sekali. Memang kamar ini tidak sebesar dan selengkap kamar hotel bintang lima di New York, tapi untuk ukuran penginapan kecil, mereka pasti sangat menjaga kualitas.

Oke, penginapan dan desa kecil ini pasti bakal jadi tempat bersantai yang menyenangkan selama tiga hari kedepan!

***

Begitulah caraku menemukan penginapan itu setahun lalu. Sleepy Flowers, namanya lucu, ya. Letaknya pas di dekat jalan besar, dengan lahan pertanian yang luas di sebelahnya.

Dan, sesuai dugaan, pelayanan mereka betul-betul memuaskan! Aku serius, kalau tidak, sekarang aku mana mungkin kembali berkendara melintasi Vermont. Seperti setahun lalu.

Aku memarkir mobil di lahan parkir yang sama seperti setahun lalu. Rumput liar di sekitar lahan parkir agak tinggi, mungkin mereka lupa memotongnya. Aku menaiki undakan yang sama. Dan di teras depan, aku melihat dia, sedang sibuk merapikan tanaman hias.

"Yo, [Name], hari ini sibuk, ya?" sapaku.

Dia anak perempuan yang menyambutku setahun lalu. Agak diluar dugaan, tapi siapa sangka waktu tiga hari yang kuhabiskan di penginapan ini setahun lalu, sudah cukup untuk berteman dengannya. Soalnya, [Name] anaknya asyik, aku suka dia.

"Alfred, selamat datang," sapanya balik. Segera diletakkannya gunting rumput di tangannya, lalu dia menghampiriku.

"Tahu tidak? Aku membuat taruhan dengan Bibi Julia kalau kau akan datang hari ini," kata [Name].

"Dan ternyata kau menang. Jadi kau bisa mentraktirku makan siang, dong," balasku sambil tertawa.

[Name] mencibir. "Enak saja, nanti kalau aku sudah jadi pemilik tertinggi Sleepy Flowers, dong."

Setahun lalu, [Name] memberitahuku, kalau penginapan Sleepy Flowers ternyata milik keluarganya. Bahkan setengah dari staff mereka adalah keluarga atau kerabat [Name]. Anak itu sendiri ditugaskan untuk merawat tanaman-tanaman hias di sekitar teras depan dan halaman.

[Name] melambaikan tangan seperti melakukan gerakan mengusir. "Sudah, cepat simpan barang-barangmu sana. Pekerjaanku masih banyak."

"Huuh, Bu Tukang Kebun tidak seru, awas nanti kejatuhan ulat pohon, lho."

Aku langsung pergi sebelum gunting rumput milik [Name] menancap di kepalaku.

------

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro