⚠Ep 1
"Jangan.. JAANNGGAAAANNNNN!!!"
"Hosh.. Hosh.. Hosh..."
Gazza terbangun dengan tubuh yang dibanjiri oleh keringat. Entah kenapa akhir-akhir ini Gazza sering sekali memimpikan hal aneh, dan lebih anehnya lagi mimpinya terasa lebih nyata.
Gazza mengambil ponselnya yang berada di atas nakas. Melihat jam yang ada diponselnya.
"Pukul tiga.."
"Selalu pukul tiga dini hari. Sebenarnya ada apa ini??"Gazza memegangi kepalanya, frustasi.
Sudah hampir satu bulan ia seperti ini. Gazza bahkan juga sudah ke rumah sakit tapi pihak rumah sakit hanya memberinya obat, dan obat itu sungguh tidak membantunya.
Psikolog?? Jangan tanya, Gazza bahkan sudah mengunjungi banyak ahli psikologi, tapi tak ada satupun dari mereka yang bisa membantunya.
Gazza turun dari kasurnya. Pria itu meletakkan ponselnya. Ia rasa ia juga tidak akan bisa tidur lagi malam ini.
⚠
"Mekanika kuantum, sebuah teori yang menjelaskan tentang atom dan sub atom. Menyatakan bahwa atom terus tersusun atas partikel-partikel kecil, yang mana partikel bermuatan positif disebut dengan proton, dan muatan negatif disebut dengan elektron."
"Teori ini dikemukakan oleh Erwin Schrodiger.."
Gazza menatap tidak berminat penjelasan yang diberikan oleh guru Fisikanya itu. Hal itu karna dua alasan, pertama karna Gazza tidak berminat dengan Fisika, dan yang kedua karna Gazza merasa lelah, waktu tidurnya benar-benar berkurang.
Setelah terbangun dari mimpinya, Gazza tidak bisa tidur lagi. Pria itu memilih untuk mandi, karena bajunya yang sudah basah keringat. Dan karena hal itu, alhasil Gazza merasa mengantuk sekarang.
Walaupun masih bisa ia tahan.
"Teori Big Bang.. Adakah dari kalian yang tau apa itu Big Bang??"Tanya sang guru.
"Boy Band Korea buk.."Jawab salah satu siswi, yang memang penyuka Idol.
Sang guru tersenyum.
"Memang, Big Bang memang merupakan sebuah band. Tapi saat ini pembahasan kita mengenai Fisika, bukan musik."
"Jadi.. Big Bang yang saya maksud disini adalah Dentuman Besar."
"Teori Big Bang menjelaskan bahwa alam semesta yang kita kenal berasal dari titik tunggal dengan panas dan padat yang tak terhingga. Titik tunggal ini mengembang dan meregang dengan kecepatan yang tak terduga dalam 13,8 miliar tahun dan terus berkembang menjadi alam semesta yang kita kenal sekarang."
"Teori ini dikemukakan oleh Georges Lemaitre, seorang pastor sekaligus fisikawan Inggris."
"Dan ada juga teori tentang Multiverse. Yang mengatakan bahwa adanya dunia lain yang disebut dengan dunia paralel."Ucap guru Fisika, membuat para murid terdiam.
Gazza mendonggakkan kepalanya.
Apa jangan-jangan ini jawaban yang dia butuhkan.
"Dunia paralel.."Ujar Gazza.
"Yap.. Dunia paralel. Teori ini mengatakan bahwa dunia kita itu bukan hanya tentang tiga dimensi, tapi memiliki dimensi lain. Karna itulah muncul istilah mengenai dunia paralel."
"Dan teori ini berawal dari Medan Kuantum. Yaitu ketika alam semesta dalam keadaan hampa dan kosong terdapat banyak aktivitas fisika dalam bentuk fluktasi energi. Dan fluktasi-fluktasi itu dapat meledakan partikel dan menghilang dengan cepat."Ucap guru itu menatap Gazza, lalu sedetik kemudian mengalihkan pandangannya.
Gazza berpikir keras.
"Apa dari kalian pernah bermimpi, merasa seakan-akan berada ditempat yang bahkan kalian tidak pernah kunjungi. Tapi entah bagaimana kalian bisa berada disana. Rasanya begitu nyata. Bahkan rasa sakit dari mimpi itu juga terasa begitu nyata."Ucap guru itu.
Dug..
Benar, ini yang Gazza cari.
"Bisa jadi secara tidak langsung kalian berada di–"
Kringg.. Kringg
Suara bel berbunyi. Membuat guru Fisika yang berada didepan kelas itu menggantungkan ucapannya.
"Ah.. Bel pertukaran pelajaran sudah berbunyi. Kalau begitu, saya keluar dulu.."Ucap guru itu sambil tersenyum ke arah Gazza.
Ah.. Sialan. Bunyi bel itu membuat penasaran Gazza tergantung. Melihat guru Fisika itu meninggalkan kelas, dengan cepat Gazza menyusul. Namun ketika ia melihat ke arah koridor guru itu tidak terlihat.
"Apa udah ke kantor??"Pikir Gazza.
Gazza, menunduk frustrasi, padahal ia merasa akan mendapatkan petunjuk jika mendengar ucapan guru tadi.
"Gazza?? Kenapa masih berdiri di depan pintu??"Tanya Buk Mira, guru kesenian.
"Ah.. Buk.. Iya Buk saya masuk.."Ucap Gazza.
Gazza kembali masuk ke kelas, ia mengurungkan niatnya untuk mengejar guru fisika itu.
'Aku temuin di kantor aja pas istirahat nanti..'
Buk Mira masuk kedalam kelas. Gazza sudah kembali ke tempat duduknya.
"Oke anak-anak, keluarkan tugas menggambar yang saya suruh Minggu lalu.."Ucap Buk Mira.
Apa?? Tugas menggambar apa?? Raut wajah Gazza berkata seperti itu. Gazza tidak tau kalau ada tugas menggambar.
Gazza lalu menatap ke arah Fahri, yang duduk disamping kirinya.
"Ck.. Udah gua ingatin ke lu.. Nih.."Ucap Fahri membuka room chatnya dengan Gazza, memperlihatkan buktinya kepada pria yang memiliki masalah kepercayaan itu.
Gazza menatap layar ponsel Fahri. Benar, Fahri benar telah mengingatkannya.
Gazza memegang kepalanya frustrasi.
"Yang tidak bikin tugas, silakan berdiri.."Titah Buk Mira.
Gazza memundurkan kursinya, lalu pria itu berdiri.
"Gazza?? Kenapa kamu berdiri??"Tanya Buk Mira.
"Saya nggak ada bikin tugasnya buk.."
Buk Mira menatap heran.
"Tugas kamu kan sudah kamu kumpulkan ke saya dua hari yang lalu.."Ucap Buk Mira, menggelengkan kepalanya, prihatin. Padahal masih muda.
'Apa?? Udah aku kumpulin? Dua hari yang lalu?? Kapan aku kumpulin??'Pikir Gazza.
"Maaf sebelumnya buk, apakah benar sudah saya kumpulkan??"Tanya Gazza tidak percaya.
"Astaga Gazza, iya sudah kamu kumpulkan. Dua hari yang lalu, hari Senin kamu datang ke kantor ngasihin tugas menggambar kamu ke saya."Ucap Buk Mira.
'Dua hari yang lalu?? Hari Senin?? Bukannya aku izin nggak sekolah karena sakit??'
Gazza menatap bingung. Perasaannya campur aduk. Bagaimana mungkin ia bisa mengumpulkan tugas, sedangkan dia tidak membuatnya dan dia sendiri juga tidak hadir ke sekolah.
"Kamu kenapa??"Tanya Buk Mira
"Huhh?? Eh, nggak kenapa-kenapa buk.."Jawab pria itu dengan tampang kebingungan.
Buk Mira menatap Gazza.
"Ya sudah.. Silakan duduk kembali.."Suruh Buk Mira.
Adnan kembali duduk. Pria itu menatap ke arah Fahri.
"Anak-anak.. Bagi yang belum selesai, selesaikan tugas menggambarnya sekarang. Dan bagi yang sudah kalian boleh melakukan aktivitas lainnya. Tapi tanpa suara.."Perintah Buk Mira.
"Fahri..!!"Bisik Gazza.
"Emm.."Balas Fahri. Pasalnya Fahri sedang sibuk mengerjakan gambarnya yang masih belum selesai.
"Senin kemarin aku bukannya nggak masuk sekolah ya, karena sakit.."Tanya Gazza.
Fahri membuang nafasnya kesal.
"Za.. Lo kenapa sih? Lo lagi sakit ya?? Orang jelas-jelas elo masuk. Kenapa sih??"Heran Fahri.
'Aku sekolah Senin kemarin?? Bahkan Fahri juga bilang hal yang sama dengan Buk Mira. Tapi aku yakin kalau Senin kemarin aku nggak datang. Sebenarnya kenapa ini?? Kenapa hal yang sama sekali nggak aku lakuin malah terjadi.'Bigung Gazza.
"Lo kenapa?? Amnesia??"Tanya Fahri. Pria itu menggelengkan kepalanya. Sepertinya otak Gazza sedang bermasalah.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro