Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

⟨⟨ C H A P T E R 1 ⟩⟩

"Todo-kun, aku mau bilang sesuatu~"

"Apa?"

"Aku akan pindah besok."

"Kemana?

"Aku tidak tahu~"

"Apa karena kejadian itu, orang tua mu memutuskan akan pindah?"

"I... Iya..."

"Jangan pergi."

"Maaf..."

"KUBILANG JANGAN PERGI!"

***

"......." Todoroki membuka matanya perlahan. Tangannya terangkat ke atas, seakan ingin meraih sesuatu.

Ia segera bangun dari tidurnya dan mengusap wajahnya kasar. "Kenapa harus mimpi itu?" Batinnya.

Mencoba melupakan mimpi tersebut, Todoroki pergi ke toilet untuk sekadar mencuci wajahnya dan menggosok gigi. Kemudian ia beranjak ke lantai dasar untuk sarapan.

"Ah! Todoroki-kun, selamat pagi!" Ucap Midoriya dengan riang seperti biasa.

Todoroki hanya membalas dengan anggukan dan segera duduk di kursi kosong.

"Ah, kalau tidak salah nanti kita ada tugas patroli di beberapa kota, kan?" Tanya Uraraka sambil mengunyah sarapannya.

Midoriya mengangguk. "Yap! Aku, Todoroki-kun, Kacchan, dan Kirishima-kun akan berpatroli bersama."

Todoroki hanya mengangguk dan kemudian kembali memakan sarapannya.

***

"Aaaah~ aku lelaaah!" Keluh Kirishima. Mereka berempat sudah berjalan mengelilingi dua pertiga jalanan yang ada di kota.

"Berisik! Kalau kau lelah, pulang saja!" Teriak Bakugou.

"Haha, maaf, deh." Ucap Kirishima sambil menggaruk tengkuknya. "Ah, ini rute terakhir kita, kan? Ke daerah sepi yang banyak gang?"

Midoriya mengangguk. "Iya. Karena disana jumlahnya ada delapan gang, jadi—"

Belum sempat Midoriya menyelesaikan perkataannya, tiba tiba ada suara ledakan di depan mereka.

Tanpa basa-basi, mereka segera berlari ke arah suara ledakan tersebut dan menemukan beberapa orang terluka disana.

"Todoroki-kun! Tolong evakuasi orang-orang disini!"

Todoroki mengangguk dan segera mengevakuasi warga dan menggendong korban terluka.

Todoroki terus menjaga orang orang di sekitarnya sambil berlari menuju tempat aman dan melihat mobil polisi serta ambulans yang baru sampai.

"Tolong amankan mereka." Ucap Todoroki sambil membantu membawa korban terluka ke ambulans.

Dan saat itu juga ia melihat seseorang di gang terdekat, sambil tersenyum.

"Penjahat?" Batinnya. Ia segera berlari ke arah gang tersebut untuk mencari orang tersebut.

Terlalu gelap disana. Tidak ada pencahayaan yang menyinari gang tersebut. Ia berjalan perlahan masuk ke dalamnya.

"Wah wah~ ada yang melihatku ternyata." Ucap seseorang.

Todoroki berhenti. Ia melakukan ancang-ancang untuk menyerang. "Siapa kau?"

Ia melangkah mendekati Todoroki yang terlihat bersiaga. "Mmm... Siapa ya? Bisa kau tebak sendiri?"

"....."

Orang tersebut tersenyum dibalik kegelapan yang menyelimuti mereka. Ia kemudian bergerak cepat dan menodong pisau tepat di leher Todoroki. Kemudian ia berbisik ke telinga Todoroki. "Ini aku... Teman masa kecilmu~"

Mendengarnya, Todoroki seketika mematung.

"Kenapa? Kau tidak ingat aku?" Orang itu menunduk dan terlihat memikirkan sesuatu.

Mengetahui ia sedang lengah, Todoroki mengambil kesempatan untuk membekukan kedua tangannya. "Bohong... Dia tidak mungkin menjadi seorang penjahat..." Ucap Todoroki sambil menatap orang di depannya lekat lekat walau ia tidak bisa melihat wajahnya sama sekali.

"Pfft– Ahahahahahaha" dibanding ketakutan, orang dihadapannya justru tertawa dengan keras. "Jangan bersikap seolah-olah kau mengenal gadis itu dengan baik, Todo-kun. Apa kau tidak ingat apa yang pernah ia lakukan pada teman sekelas nya?"

Todoroki terdiam, konsentrasi nya terpecah. Ia tidak sadar kalau Kurogiri sudah berada di belakangnya dan siap menyerangnya.

"TODOROKI-KUN! AWAS!" Teriak Midoriya sambil berlari ke arah Todoroki. Dibelakangnya terdapat Bakugou, Kirishima, dan beberapa polisi yang menyinari gang tersebut dengan senter.

Mendengar teriakan tersebut, Todoroki dengan sigap menghindari serangan Kurogiri. Tapi, mau tak mau, ia harus melepaskan orang tadi. Kurogiri dan orang tersebut kemudian bergerak menjauh.

"Hahaha~ maaf semua, tapi pertunjukan hari ini harus selesai sekarang." Ucap orang tadi yang sudah bersiap masuk ke dalam blackhole Kurogiri.

Todoroki mematung. Kali ini ia bisa melihat orang yang sedari tadi ia lawan karena senter-senter yang berhasil menerangi gang.


Ya, itu adalah orang yang selama ini ia cari-cari.

"Dan untukmu, Todo-kun, senang bisa melihatmu lagi~" ucap orang tersebut sambil tersenyum kearah Todoroki sebelum menghilang ke dalam blackhole.

***

"Kau terluka?" Tanya Kurogiri setelah mereka sampai di tempat persembunyian Aliansi Penjahat.

"Tidak, kok! Terimakasih sudah mengkhawatirkan kondisiku, Kuro-kun!" Ucap [name] sambil tersenyum.

Kurogiri hanya terdiam dan mengikuti [name] masuk ke dalan persembunyian.

"Hai hai~" ucap [name] riang.

Shigaraki menyambut [name] dengan sebuah pertanyaan. "Racun yang kau berikan kepada mereka, akan bertahan berapa lama?"

"Mmm, berapa lama, ya?" [Name] berpura-pura berpikir. "Jika mereka terus diberikan air dan infus, kemungkinan mereka akan sembuh dalam 1 minggu. Jika mereka dibiarkan tidak diberi air, kemungkinan besar mereka akan mati dalam 3 jam, hehe~"

"Whoaaaa! [Name]-chan memang hebat~" Toga bertepuk tangan mendengar penjelasan [name] tentang racun yang ia berikan kepada korban tadi.

Mendengarnya, [Name] tersenyum kecut. "Terimakasih, Himiko-chan."

[Name] memiliki bakat mengeluarkan racun dari sela sela kuku tangan kirinya. Jika racun tersebut masuk ke dalam darah, maka racun itu akan membuat korban tidak bisa bergerak dan berangsur-angsur membuat sang korban kehilangan fungsi organnya.

Sebenarnya ia juga dapat mengrluarkan penawar untuk racun tersebut dari sela sela kuku tangan kanannya.

Saat [name] mengeluarkan racun, tak ada efek samping yang akan terjadi padanya. Namun berbeda ketika ia mengeluarkan penawarnya. Ia akan menggigil kedinginan dan bahkan bisa membekukan peredaran darah di seluruh tubuhnya jika dibiarkan.

Bakat tersebut sungguh bukanlah sebuah bakat yang patut dibanggakan oleh orang orang dan bahkan pemiliknya.

[Name] melihat kedua tangannya. "Haha... Ya... Aku tidak pernah bersyukur karena mendapatkan bakat mengerikan ini..."

"...Karena bakat ini tak memiliki manfaat sama sekali."

***

"Kau baik-baik saja, Todoroki-kun?" Tanya Midoriya. Saat ini mereka masih di tempat kejadian perkara sambil menjawab beberapa pertanyaan polisi.

Todoroki yang sedang duduk di sebuah bangku taman menggeleng pelan. "Tidak, aku baik-baik saja."

"Saat kami menyuruh mu untuk mengevakuasi warga, kami sama sekali tidak bertemu penjahat disana." Jelas Midoriya. "Kami bertiga memutuskan berpencar, namun tidak mendapatkan apapun. Ternyata penjahatnya ada di gang yang kau masuki tadi, ya?"

"Dia bukan penjahat." Ucap Todoroki samar.

"Eh?" Midoriya memiringkan kepalanya bingung. "Maksudmu gadis tadi? Apa kau mengenalnya? Sepertinya tadi kalian sempat berbincang, ya—"

"Aku... Akan mencarinya."

Bakugou yang tidak jauh dari sana mendengar ucapan Todoroki dan langsung berjalan kearahnya lalu menarik kerah bajunya. "Hah?! Kau mau mencari penjahat itu? Sendirian?! Bodoh!"

"Dia bukan penjahat..." Ucap Todoroki tanpa melawan.

"Tch." Bakugou melepaskan kerah Todoroki dari genggamannya, membuat Todoroki kehilangan keseimbangan dan terjatuh.

"Todoroki-kun! Kau baik-baik saja? Kacchan—" ucap Midoriya sambil memandangi Todoroki yang terdiam dan Bakugou yang berjalan menjauh dari mereka.

"Aku... Harus mencarinya..."

⟨ T B C ⟩

***

1012 word

Note :
⟨ Aku akan tambahin ilustrasi kaya diatas di setiap chapter


– Bantal ngesot, Rin H.  –

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro