Bagian Satu: Omemoto Yui
Daftar panjang Hinata Ritsu, Itou Akira, dan Yoshimura Kiyoko.
Sudah tiga kematian menghantui sekolah kita tercinta. Tentu saja, banyak rumor beredar. Di antaranya, apakah kejadian ini dimulai oleh Hinata-san? ataukah Hinata-san termasuk ke dalam tragedi ini?
Sebagian besar orang memercayai bahwa semuanya karena Hinata-san.
Itou-san adalah pelaku perundungan Hinata-san yang paling mencolok dan terkenal. Lalu Yoshimura-san? Dia adalah teratai putih! Kebanyakan korbannya adalah pendiam. Dan, mungkin sudah ada yang menebak bahwa Yoshimura-san selama ini menggertak Hinata-san secara diam-diam. Jika tidak, Hinata-san juga akan menjadi pianis sekolah kita.
Jika begitu, tidakkah ini benar-benar perbuatan arwah yang ingin balas dendam?
Kematian Itou-san bukanlah kecelakaan.
Kematian Yoshimura-san .... Tidak ada manusia kurang kerjaan yang memakaikan seragam pada korbannya, bukan? Mungkin itu peringatan mengenai perlakuan yang dia dapatkan di sekolah. Seragam yang berdarah itu adalah petunjuk.
Untuk kalian yang pernah melakukan kejahatan padanya, Hinata-san pasti sedang mengawasi.
Childe Young,
.
.
Sampai kata terakhir, cengkraman Sachi pada ponselnya tidak mengendur. Sejak awal sang penulis menargetkan Ritsu sebagai pelaku.
Gadis itu jelas menjadi korban dan sudah mengakhiri hidupnya, tetapi mengapa mereka tidak bisa membiarkannya tenang?
Dia keluar dari forum sekolah, mengatur nada bicaranya saat bertanya, "Siapa Childe Young? Orang yang rajin menulis di forum sekolah."
Rachaela yang masih pada posisi awal menoleh. "Aku kurang memperhatikan hal-hal seperti itu. Isi forum sekolah adalah sampah. Mungkin Natsuki tahu?"
Keduanya mengalihkan pandangan pada Natsuki yang berada di atas panggung. Karena salah satu pemeran wanita tidak datang, Natsuki untuk sementara menggantikan. Terlebih, gadis itu yang menulis naskah.
Memperhatikan anggota klub teater lain yang sedang membuat properti, Rachaela menghela napas. "Jika mereka tidak menyelesaikannya sebelum akhir pekan ini, ujian mereka mungkin akan hancur."
"Seharusnya ranking mereka naik."
"Benar juga. Mungkin kali ini Ren akan menjadi juara satu."
Beberapa detik mereka saling menatap, terdengar suara benda pecah. Keduanya kembali menoleh ke arah panggung dengan cepat. Salah satu lampu sorot jatuh, nyaris di atas kepala Natsuki.
Sachi menahan napas sementara memperhatikan pecahan kaca di lantai. Lampu besar itu cukup untuk membuat cidera serius.
Beberapa orang di atas panggung gemetar di tempat, beberapa lain dengan cepat turun dari panggung dengan was-was.
Nyaris menjadi korban, Natsuki meloncat turun dari panggung dibantu Rachaela.
"Itu benar-benar tidak disengaja, bukan?" Yui datang bersama Miwa, menatap anggotanya satu persatu dengan ngeri. "Aku sudah mengatakan kepada kepala sekolah untuk memperbaiki fasilitas di gedung olahraga sebelum pementasan. Bisa bahaya jika itu sampai melukaiku. Aku tidak berpikir ayahku memberinya uang yang kurang."
Beberapa orang melempar tatapan kesal padanya.
Gadis cantik berambut panjang itu bersandar manja pada Miwa. "Aku takut. Antarkan aku pulang, ya? Aku juga perlu berbicara pada ayah untuk mengurus pak tua itu."
Wajah Miwa yang tampak menahan sesuatu sepertinya hanya tidak disadari oleh Yui. Meskipun begitu, pada akhirnya Miwa mengantar gadis itu pulang.
"Kau tidak apa-apa, Natsuki-san?" Seorang anggota perempuan bertanya.
Natsuki tersenyum kecil dan menggeleng. "Aku baik-baik saja."
Siapa pun dapat melihat bahwa gadis itu tidak baik-baik saja. Anggota klub teater yang lain juga tampak kaku setelahnya.
Kecelakaan semacam itu memang pada dasarnya merupakan hal yang biasa. Akan tetapi, jika memikirkan tiga kejadian yang sudah terjadi ..., akan aneh jika mereka tidak berpikir yang tidak-tidak.
Tulisan terfavorit di forum sekolah yang ditulis Childe Young telah dibaca hampir semua siswa. Dengan asupan semacam itu setiap hari, jika berketerusan bisa membuat orang lain mengikuti pola pikirnya, membuat mereka bertanya-tanya pada setiap kesialan yang mereka hadapi. Apakah ini karena aku menyakiti Hinata Ritsu? Apakah aku akan dibunuh seperti Itou Akira dan Yoshimura Kiyoko?
Itu bisa menyebabkan paranoid yang tidak jelas.
Di tengah keheningan gedung olahraga, Rachaela berkata, "Sebaiknya kalian sudahi hari ini. Beristirahat dan lanjutkan persiapan besok."
Meski tidak ada yang menjawab, semua orang mulai membereskan barang bawaan mereka dengan hati-hati. Bukannya mereka mengikuti kata-kata Rachaela, hanya saja ... mereka juga tidak ingin tinggal di sekolah lebih lama. Mereka hanya ingin pulang, berbaring, dan berharap semua kejadian dimulai dari kematian Ritsu Hinata hanyalah mimpi.
Jika mereka bisa memutar waktu, mungkin semua mimpi buruk ini tidak akan ada.
.
.
"Dua saksi masih dalam penanganan psikolog. Mereka sangat tertekan."
Ketiga gadis anggota klub paranormal duduk di sebuah kedai memesan minuman dingin dan manis. Raut wajah Natsuki sudah kembali normal.
"Aku masih terhitung beruntung."
Sachi menyentuh lengannya pelan. "Itu murni kecelakaan, Natsuki."
Gadis itu mengangguk dan terseyum tulus.
"Jika kejadian kecil semacam ini menyebar dan dibesar-besarkan, sepertinya sekolah akan menjadi lebih suram besok. Belum lagi, jika tidak ada yang sukarela bergerak membersihkan pecahan kaca itu." Rachaela menghela napas.
"Oh, aku ingin menanyakan sesuatu, Natsuki," kata Sachi. "Apa kau tahu siapa orang di balik akun Childe Young di forum sekolah?"
"Childe Young?" Natsuki mencoba mengingat. "Aku beberapa kali membaca unggahannya, walau aku sedikit tidak suka. Sampai saat ini ... aku tidak tahu siapa dia dan tidak pernah mencari tahu. Semua unggahannya aneh dan aneh, mengapa kau menanyakannya?"
"Aku hanya penasaran," kata Sachi.
"Tidak biasanya kau tertarik pada hal semacam itu. Ingatlah, kau masih punya Kai."
"Aku tidak pernah memikirkan hal yang merujuk ke situ. Lagi pula kita juga tidak tahu jika saja Childe Young adalah wanita."
"Tapi ...," Rachaela menyela, "dari pembicaraan kecil kemarin, sepertinya banyak orang benar-benar menganggap ini perbuatan Hinata-san."
"Apa yang kaubicarakan?" sinis Sachi. "Bukankah ayahmu sendiri yang menyelidiki kasus-kasus ini. Apa ayahmu menemukan hal ghaib?"
Gadis berambut semiran ungu itu menyengir, menunjukkan dua jari tanda perdamaian. "Aku tidak bermaksud memercayainya juga. Hanya saja ..., aku tiba-tiba ingin berkunjung ke makam Hinata-san."
"Itu tidak ada salahnya," ujar Natsuki. "Bagaimana, Sachi-chan?"
Sachi menggumamkan persetujuan.
Ketiga gadis itu menghabiskan minum mereka, membeli bunga, sebelum pergi ke makam.
Ketika sampai di sana, hanya Sachi yang mengetahui bahwa ada lebih banyak bunga. Makam yang dulunya hanya memiliki satu atau dua bucket bunga itu kini penuh dengan banyak bucket bunga. Tidak perlu berpikir keras untuk mengetahui penyebabnya.
Bunga yang dibawa ketiganya ikut bersanding di sana saat tanpa sengaja salah satu bucket tersenggol dan menampakkan setangkai bunga matahari.
"Ini indah," gumam Natsuki. "Sayang sekali hanya satu."
Di antara bunga yang didominasi warna putih, bunga matahari berwarna kuning cerah itu terlihat mencolok.
"Apa Hinata-san menyukai bunga matahari?" tanya Rachaela. Dia tiba-tiba teringat pada perkataan sang ayah mengenai ukiran di perut Yoshimura Kiyoko.
"Aku tidak mengetahui hal itu," jawab Natsuki. "Aku ... mungkin berbicara dengannya tidak sampai lima kali. Kenapa kau bertanya?"
"Ah, tidak."
Sachi melirik gadis itu dalam diam.
.
.
16 Maret 2020
10.14 PM
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro