Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Ćle: 9


»»————- ♔ ————-««

╔══════════════╗
Two shot
╚══════════════╝

...

"Om woo! Om! Buka!!!" Teriak Dongpyo sambil menggedor pintu rumah milik keluarga Han.

Minhee mendatangi Dongpyo dengan tergesa-gesa, daritadi Minhee ketinggalan karena kecepatan berlari Dongpyo.

"Pyo, udah jangan sekarang. Udah malem, nggak enak sama tetangga." Ucap Minhee.

"Gabisa! Gua harus nanya sama om Woo! Ga mungkin semuanya terjadi!"

"Om woo! Buka pintunya!!!"

Minhee ingin  memberhentikan Dongpyo, tapi sulit.

Krek...

"Loh Dongpyo? Ada apa sayang?" Tanya Seungwoo, yang membukakan pintu untuk Dongpyo.

"Mana tante Hyuk!? Mana Jinwoo!? Aku mau ngomong sama kalian semua."

"Eh sayang- Kenapa? Ini udah malem, tante Hyuk sama Jinwoo udah tidur. Besok aja ya." Seungwoo menahan Dongpyo untuk masuk dengan memegang kedua bahu Dongpyo.

Dongpyo menepis kedua tangan Seungwoo "Harus sekarang!"

Dongpyo masuk dan meneriakki nama Jinhyuk dan Jinwoo berkali-kali

Minhee yang masih berada di luar akhirnya angkat bicara kepada Seungwoo "Ini penting, om. Tolong di dengar dulu ya." Ucap Minhee.

Seungwoo hanya tersenyum pahit sambil menatap Minhee "Nama kamu Minhee kan? Temen Dongpyo?"

"Sahabat om."

"Iya sahabatnya Dongpyo! Kamu masuk deh ya."

"Hmm... Nggak usah deh, aku pulang aja, lagipula kalian harus bicara berempat. Aku nggak bisa denger pembicaraan kalian."

"Haduh, udah masuk aja. Diluar lagi salju, nanti om antar pulang sama Dongpyo."

Minhee tersenyum kemudian melangkahkan kakinya masuk ke rumah itu.

...

Percayalah mereka sudah berkumpul di ruang tamu rumah keluarga Han, tapi belum ada yang angkat bicara dari tadi

Akhirnya Dongpyo yang memulai pembicaraan "Jadi aku pengen nanya, dan ini adalah hal yang serius."

"Aku berharap kalian bisa jawab se jujur-jujurnya, dan jangan nyembunyiin apapun dari aku. Ngerti?" Tanya Dongpyo.

Semua mengangguk, kecuali Jinhyuk

Jinhyuk satu-satunya orang yang sudah memprediksi kemana pembicaraan ini akan berujung

Dari kata-kata Dongpyo "Jangan nyembunyiin apapun dari aku" Jinhyuk sudah merasa tidak enak.

"Hmm, sebentar ya, maaf potong pembicaraan kamu sebentar. Tapi tante mau ke kamar sebentar, mau ambil mantel karena ini dingin sekali." Kata Jinhyuk sembari bangkit dari tempat duduknya.

Dongpyo percaya saja, memang benar di dalam rumah sangat dingin.

"Seungwoo, ambil mantel juga. Sabar ya nanti tante sama om woo kembali." Jinhyuk menarik tangan Seungwoo kemudian membawanya ke kamar.

Minhee, Dongpyo dan Jinwoo hanya bisa diam dan tidak memulai pembicaraan apapun selembari menunggu Seungwoo dan Jinhyuk masuk.

...

"Woo, please kita harus ngomong sebentar." Dengan tangannya yang cepat, Jinhyuk langsung mengunci pintu kamar mereka dari dalam.

"Lah? Katanya mau ambil mantel kan? Kasian itu anak-anak udah nunggu."

"Tunggu sebentar! You know something? Aku rasa Dongpyo udah tau semuanya."

"Semuanya?"

"Iya. Aku rasa Dongpyo udah tahu tentang siapa dia sebenarnya, dan orang tua aslinya. Aku belum siap kasih tau dia semuanya..." Jinhyuk hampir mengeluarkan air matanya tapi dia tahan untuk beberapa saat.

Seungwoo langsung memeluk tubuh Jinhyuk dengan erat "Udah gapapa, kalau emang udah waktunya buat kasih tau yang sebenernya, kenapa kita harus menolak?"

"Lagipula ini keinginan kamu selama ini. Kamu selalu kangen sama Dongpyo, makanya ini kesempatan kita buat nyatain yang sebenernya. Apalagi Wooseok sudah pergi entah kemana, Dongpyo nggak punya siapa-siapa lagi." Lanjut Seungwoo.

Seungwoo kira, dengan berbicara seperti itu akan menenangkan hati Jinhyuk, tapi justu Jinhyuk semakin menangis

"Tapi gimana... Kalau dia benci kita karena dia merasa kita udah buang dia...?"

"Kita jelasin baik-baik. Tenang aja, semuanya akan berakhir baik. Aku yang tanganin semuanya. Ayo kita keluar..."

Jinhyuk menghapus air matanya, Seungwoo mengambilkan dua mantel untuk orang dewasa dan tiga mantel untuk anak-anak supaya mereka tidak curiga

Setelah Seungwoo dan Jinhyuk kembali, Seungwoo membuka pembicaraan lagi "Apa yang mau ditanyakan?"

"Apa benar... Kalian orang tua pyo selama ini?" Tanya Dongpyo dengan ragu.

Jinwoo langsung tercengang mendengar perkataan yang keluar dari mulut Dongpyo itu, sedangkan Minhee dan Jinhyuk bersikap biasa saja karena mereka sudah feeling

"Darimana pyo dapet informasi itu?"

Dongpyo mengeluarkan air matanya, sambil berkata "Tadi aku dan Minhee pergi ke rumah mama Wooseok, dan... Dia tadi balik ke rumah, dia bilang mau ketemu sama aku. Mama Wooseok... Nangis-nangis pas tau aku nggak ada di rumah. Tapi ada satu orang lagi disana, ada orang yang nggak aku kenal yang nyuruh Wooseok untuk tetap tenang. Orang itu bilang kalau udah saatnya aku kembali sama kalian dan mama Wooseok serta orang itu bisa mulai hidup baru lagi sama aku..."

"Ternyata kematian papa Seungyeon cuman akal-akalan mereka untuk bersatu, mereka udah suka dari lama." Ucap Dongpyo.

"Ya... Memang sebenarnya kamu anak kami..." Kata Seungwoo setelah mendengar semua kesaksian yang dilontarkan Dongpyo tadi.

...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro