Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Clé: 2


»»————- ♔ ————-««

╔══════════════╗
Two shot
╚══════════════╝

...

Dengan malasnya, Dongpyo memasuki rumahnya sendiri.

Disana sudah ada Wooseok yang menunggu kedatangannya,

"Kenapa pulangnya se sore ini? Darimana kamu?" Tanya Wooseok.

Dongpyo menyibak rambutnya yang penuh keringat sambil menuju ke kamarnya "Maen bola sama Jinwoo."

Wooseok berdiri "Kamu kenapa sih? Masih main aja sama anak itu. Udahlah gausah, perlu berapa kali sih mama bilangin?" Wooseok menunjuk Dongpyo sambil berkata begitu.

Dongpyo tapi santai saja, dia menjawab "Bukan urusan mama kalau aku bergaul sama siapa. Lagipula aku lebih nyaman sama Jinwoo dan keluarganya ketimbang disini."

Wooseok menampar Dongpyo,

"Beraninya kamu ngomong begitu?"

"Berani lah. Aku ngomong kenyataan, nyatanya emang mama kerjaannya cuman bisa marah-marah, kerja juga nggak becus. Kerjaannya cuma bisa marah-marah sama papa yang udah banting tulang tiap hari."

Wooseok semakin mengamuk, dia mendorong Dongpyo ke kamar anak itu "Jangan harap kamu bisa keluar sampai besok."

Wooseok mendorong tubuh anak itu, dan mengunci pintu kamar Dongpyo dari luar sehingga anak itu tidak bisa pergi kemana-mana.

Nyatanya Dongpyo biasa saja, toh lebih enak di dalam kamar daripada melihat wajah ibunya sendiri

Dongpyo membuka ponselnya, ia hendak mengubungi Jinwoo karena ia tidak bisa berkunjung ke rumah mereka hari ini

Jinu
Online

Dongpyo
Woo
Gua gabisa keluar
Bilang ke tante hyuk sama om Woo
Gua gajadi keruma

Jinu
Kenapa?
Ada masalah sama nyokap?

Dongpyo
Iya gua dikunciin lagi

Jinu
Yaudah nanti gua bilang ke mereka
Besok lo pagi pagi langsung ke rumah gua
Berangkat bareng lagi kek tadi

Dongpyo
Gua aja gatau besok gua bisa sekolah atau kaga
Nyokap marah besar

Jinu
Ya apapun itu
Semoga masalahnya cepet kelar

Dongpyo
Thanks
Nanti gua chat lagi

Dongpyo melempar ponselnya ke kasur dengan sembarang arah,

Dia mengacak-acak surai hitamnya sambil terduduk di pojok lantai kamarnya sendiri

Sampai kapan masalahnya begini?

Dongpyo ingin keluar dari tempat ini rasanya

...

Seungyeon dengan kemejanya yang sudah acak-acakan langsung masuk ke rumah dengan brutal...

"Wooseok! Wooseok!" Teriaknya berkali-kali karena Wooseok belum kunjung membukakan pintu.

Wooseok membukanya setelah beberapa menit dan kemudian dengan santainya bertanya "Minum lagi? Heh manusia anjing, sampai kapan mau minum?"

"Bukan urusan lo seberapa banyak gua minum. Gua udah kerja sampai malem itu udah bagus." Balas Seungyeon sambil memasuki rumah.

"Denger ya, jangan pake duit buat minum doang. Iya gua tau lo kerja, tapi uangnya lebih bagus buat gua. Cuman gua yang bisa ngatur pengeluaran keluarga."

"Cuman lo? Gua liat lo lagi sama si bajingan Byungchan cuman ngabisin duit di club beberapa hari yang lalu. Orang nggak waras!" Nada bicara Seungyeon sudah semakin meninggi.

"Iya emangnya kenapa? Bukan urusan lo mau gua deket sama Byungchan atau siapa pun itu." Kata Wooseok dengan nada bicara yang tidak kalah tinggi.

Seungyeon membalas dengan remeh "Gua masih suami lo! Denger ya Kim Wooseok! Kita masih punya anak, inget anak lo! Se sering seringnya gua minum, gua selalu temenin dia apapun yang bisa gua lakuin buat dia!"

"Heh jangan bahas-bahas Dongpyo. Gua yang jagain dia sepanjang hari lo kerja!"

"Jagain apaan? Dia lebih sering ke rumah Jinhyuk dan Seungwoo karena lo yang selalu marah-marah ga ada guna!"

"Gausah bawa-bawa pasangan sialan Jinhyuk dan Seungwoo! Mereka cuman pasangan yang bisanya cuman rebut Dongpyo dari kita!"

"Dongpyo lebih cocok sama mereka daripada lo! Lo emang nggak pantes punya anak dengan sikap lo yang se egois ini!"

Wooseok memukul kepala Seungyeon dengan begitu saja "Mati aja kau Bangsat!"

Seungyeon tidak meringgis kesakitan dia malah semakin menjawab "Lo emang nggak waras ya, lo yang bangsat bukan gua."

"Anjir, nyesel gua nikah sama lo."

"Gua apalagi! Gua nikah sama orang nggak becus kerja, nggak becus nyari anak, sombong, pemalas dan cuman banyak maunya! Laki mana yang nggak nyesel nikah sama lo!?"

Wooseok sudah benar-benar di ambang batas kesabarannya,

Dia mengambil pisau yang berada di dapur rumahnya

"Lo nggak punya satupun hak buat ngomong begitu ke gua, Seungyeon."

"ARKHHH!!!!" Teriak Seungyeon ketika dadanya ditikam dengan pisau hingga menembus tulangnya.

...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro