🍃┆𝗲pilog ꫂ
Bahagia itu merupakan kesederhanaan.
Di mana ada senyuman, pasti ia merasa bahagia. Jika ada tawa, sudah dijamin bahwa orang tersebut pun tengah merasa bahagia. Sungguh sederhana, bukan?
Namun, bagi beberapa orang, kata bahagia terdengar mustahil untuk dirasakan. Jika memang merupakan hal yang sederhana, lantas mengapa masih sulit agar dapat dirasakan oleh setiap orang? Jika memang merupakan hal yang sederhana, mengapa orang-orang masih bisa menangis?
Ah, cukup sulit untuk menjelaskannya. Namun bagi aku sendiri, bahagia itu datang dengan sendirinya. Juga pergi tanpa diinginkan.
Aku yang pernah bertemu dengan bahagia sekali, kembali dihadapkan oleh perasaan yang berlawanan. Berbeda seratus delapan puluh derajat. Membuatku larut dalam keputusasaan dan ingin menyerah secepatnya. Mungkin, mati memang lebih baik.
Ternyata justru aku salah. Bahagia itu bukan ketika hal yang kita inginkan selalu terwujud. Bahkan hanya dengan kata-kata singkat saja sudah cukup untuk menciptakan rasa bahagia yang sederhana.
Baru kusadari kalau perkataanku terdengar puitis. Yah, ini dikarenakan oleh seseorang. Seorang gadis yang pernah singgah di sisiku. Lalu, ia kembali pergi setelah mengisi relung hatiku dengan warna-warna yang tidak pernah kurasakan sebelumnya.
Aku pernah bahagia, juga pernah menangis. Namun, bersama dengannya, aku dibuat mengerti tentang dunia ini. Dunia yang begitu luas disertai berbagai keunikannya tersendiri. Jikalau ia tidak dipertemukan dengan aku, mungkin aku hanya akan selalu teringat dengan karma yang kutanggung seorang diri.
Aku pun diberitahu untuk melihat dunia dari sudut pandang lain. Karena dengan begitu, kau bisa mengetahui sisi baik dan buruk dari cara yang berbeda. Dunia ini indah, pun unik. Sama seperti nama gadis itu; (Y/n). Terdengar cantik, 'kan?
Kepergianmu pernah membuatku jatuh begitu dalam. Namun, aku mencoba untuk bangkit kembali dengan apa yang telah kau berikan untukku, (Y/n). Memang tidak mudah, tetapi aku tetap berusaha.
Kau pernah berkata pada Venti melalui mimpinya bahwa kau sudah bahagia, bukan? Kini aku yang kembali merasakan perasaan itu. Meskipun semuanya memang terasa berbeda tanpa dirimu.
Namun, percayalah. Aku pun telah bahagia kembali.
Dari seseorang yang
masih mencintaimu,
- Xiao
***
Yo minna!
Akhirnya tamat :D
Terima kasih sudah mampir ke cerita ini. Juga meninggalkan jejak ( ◜‿◝ )♡
I luv ya!
Wina🌻
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro