Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 10-The Result

Rayhan berhenti bernafas saat menatap panggung. Ia juga berhenti berpikir...

Tadi ia hanya menenggak tidak lebih dari tiga gelas minuman dan sekarang ia tidak bisa berpikir jernih karena Angela. Dalam hidup ia tidak pernah bermimpi akan dipermainkan oleh gadis seperti Angela.

Apa yang sebenarnya dilakukan oleh Angela dengan menjual dirinya seperti yang saat ini disaksikannya? Padahal Rayhan terdesak untuk segera mengantar gadis itu pulang karena ayahnya menunggu.

Brengsek!! Seandainya tahu seperti ini ia seharusnya ia tadi datang saja ke pesta Angela dan segera pergi begitu menapakkan kaki. Yang penting ia datang bukan? Meski hanya setor tampang, seperti kata ayahnya.

"Angela. 17 tahun." Rayhan mendengar Angela memperkenalkan dirinya. Untung saja gadis itu tidak menyebut nama belakangnya. Kalau tidak, bisa saja koneksi ayahnya yang kebetulan ada di tempat ini mengetahuinya.

Semua pria-pria elit yang ada di klub ini dan jelas-jelas pria hidung belang sedang menyoraki Angela dengan antusias. Rayhan bahkan mendengar seseorang di sebelahnya menyebut tidak sabar ingin melihat tubuh telanjang Angela dan ia merasa geram karenanya.

"Baiklah siapa yang menawar pertama untuk Angela kita?" terdengar MC mulai membuka pelelangan.

"Lima juta." terdengar suara dari sebelah timur panggung dan Rayhan melihat seorang bandot tua mengangkat tangan.

Rayhan merasa jengah. Seharusnya kakek tidak tahu diri itu sudah pensiun di rumahnya atau masuk kubur sekalian, bukannya berada di klub seperti ini!

"Enam juta." terdengar suara dari arah lain diikuti penawaran lain yang semakin meningkat. Rayhan mulai panik.

Ia langsung menuju depan panggung dan mencoba menerobos tapi beberapa bodyguard berbadan besar yang mengelilingi panggung itu menahannya kembali. "Brengsek!! Turunkan dia atau akan kutuntut klub ini!! Dia adikku!" Rayhan berteriak marah dan menarik perhatian MC yang berada di samping Angela.

Penawaran terhenti dan semua orang memandang Rayhan.

"Apa benar ia kakak anda, Miss Angela?" MC itu menyodorkan mic nya ke arah Angela.

Angela menatap Rayhan yang sedang ditahan bodyguard dan sedang balik menatapnya juga dengan penuh kemarahan.

"Dia tidak pernah mengakuiku adik sebelumnya. Aku juga tidak pernah mendengarnya menyebutku adik." sahut Angela tenang lalu menatap lurus ke depan tanpa mempedulikan Rayhan.

Rayhan tidak bisa lebih syok lagi mendengarnya.

Angela melemparkan ke wajahnya dengan telak kata-kata yang sering diucapkannya. Sial!!

Rayhan menggeliat lepas dari para pria yang memeganginya sambil menyisiri rambutnya dengan jari karena frustasi. Ia berjalan di depan panggung tapi tetap menatap tajam Angela dan Angela juga menatapnya.

Rayhan berhenti mondar-mandir sementara beberapa orang masih terdengar mengumandangkan tawaran terhadap Angela dengan jumlah yang semakin meningkat perlahan.

"Baik, Angela!! Aku akan membelimu dan akan menjewer telingamu setelah ini!" teriak Rayhan dengan marah.

Angela menelan ludah mendengarnya. Ancaman kakaknya terdengar menakutkan....sedikit...

Sebenarnya ia juga kebingungan dengan apa yang ia lakukan saat ini. Ia menoleh pada Justin yang tadinya ada di sisi panggung dan sekarang menghilang.

Tunggu dulu!! Kemana Justin sialan itu?! Masa ia meninggalkan dirinya seorang diri?

Angela mendadak kehilangan keberaniannya. Semoga tidak ada yang menyadari kalau lututnya mulai gemetar.

"Sepuluh juta!" Ia mendengar kakaknya berteriak. Ternyata kakaknya serius. Ya ampun?! Apa benar kakaknya akan menjewer telinganya setelah ini?

"Tiga belas juta!" Angela mendengar suara penantang kembali dan melihatnya. Ternyata kakek tua tadi. Ughhh... Kenapa kakek itu sangat terobsesi padanya sih?! Kakek itu sebenarnya sudah layak masuk museum!

"Lima belas juta!" kakaknya berteriak lagi sambil menatap kakek tua tadi. Sepertinya kakaknya juga berpikiran sama dengannya.

Semoga...

Jangan sampai ia berakhir ditangan kakek tua itu!! No!! No!!

"Tiga puluh juta!!"

Semua orang tiba-tiba bergumam kagum dan segera melihat siapa yang menyebut angka itu tadi. Rayhan juga menoleh ke belakang, ke arah asal suara, tapi ia tidak menemukan siapa yang menawar Angela sebesar itu. Biasanya seorang gadis penghibur baru di tempat ini hanya laku sekitar sepuluh juta.

Angela melihatnya sekilas.

Itu Justin!!

Justin tadi berteriak dan langsung menyingkir agar tidak terlihat oleh orang-orang. Angela merasa lega ternyata Justin tidak menjerumuskannya. Ia malah merasa geli. Mana ada yang bisa mengalahkan Justin membeli dirinya? Justin pemilik klub ini.

"Tiga puluh lima juta." Rayhan menyebut penawaran kembali.

Sebenarnya Rayhan mulai khawatir. Ia memang bisa membeli Angela tapi ia ingat bahwa ia tidak bisa semaunya dalam menarik uang dari perusahaan ayahnya. Ayahnya pasti akan menanyakannya jika ia membaca laporan keuangan.

Ia sekarang sedang membeli Angela dengan uang pribadinya yang terbatas.

Tapi Rayhan merasa tidak akan ada yang rela menawar seorang gadis hingga ratusan juta, apalagi hanya untuk kencan semalam. Itu harga yang terlalu mahal.

"Lima puluh juta!"

Rayhan tersentak dan menoleh. Ternyata kakek tidak tahu diri tadi. Rayhan sebenarnya sudah gatal ingin menuju tempatnya dan membentur-benturkan kepala si kakek ke meja untuk mempercepat prosesnya menemui sang Pencipta.

Untung ia masih bisa menahan diri.

"Ternyata Angela laku juga ya?" Daniel tiba-tiba ada di sampingnya dan membuat Rayhan tersentak.

"Seratus juta." terdengar suara lagi dari belakang Rayhan dan membuat semua riuh dengan gumaman kagum yang bergaung lebih keras lagi. Musik sudah berhenti sejak tadi dan menambah suasana tegang di ruangan itu. MC juga mulai mengoceh tentang rekor tertinggi yang pernah dicapai selama ini oleh seorang gadis.

Demi Tuhan!! Sebenarnya siapa yang menawar Angela dengan harga seekstrim itu?!!!

Rayhan sejak tadi mencoba mencarinya tapi tidak menemukannya. Siapapun dia, yang jelas orang itu sengaja ingin membuatnya bangkrut!

Ia langsung menoleh pada sahabatnya yang juga mencari asal suara. "Daniel. Jika aku kekurangan uang, beri aku pinjaman, please." pintanya.

Daniel menaikkan alisnya mendengar ucapan Rayhan.

"Tapi kurasa ini masih ada dalam jangkauanku. Hanya untuk berjaga-jaga." tambah Rayhan.

Rayhan tahu Daniel tidak perlu sesulit dirinya dalam mengeluarkan uang karena temannya itu sudah memegang kendali penuh atas semua asetnya. Tidak seperti dirinya yang masih diawasi oleh ayahnya. Daniel bahkan mengeluarkan uang berkali-kali lipat lebih besar saat mengajaknya berjudi di Marina Bay Sands dan Macau. Ini pertama kali dalam hidupnya ia merasa Daniel begitu berguna menjadi sahabatnya.

"Tentu saja, Re. Aku bahkan akan membantumu menawar Angela." Daniel tersenyum. "Seratus dua puluh juta." ia menawar dengan gaya santainya.

Daniel mulai mendapat perhatian semua orang termasuk Angela.

"Kak Daniel!!! Semangat, Kak!!!" Angela melompat-lompat dengan riang sambil menaikkan kedua tangannya.

Daniel tersenyum dan mengacungkan jempol padanya. "Kamu luar biasa!!!" teriak Daniel.

Buat apa gadis nakal itu menyemangati Daniel?!

Apa Angela tidak tahu Daniel mewakili dirinya? Dasar bodoh!

"Dua ratus juta." terdengar suara misterius itu lagi dan Rayhan menggertakkan giginya saat dengungan kagum orang-orang kembali terdengar.

"Sial!! Aku akan mencari dan membunuh orang itu!!" Rayhan berbalik dengan kesal dan terhenti karena Daniel menahannya.

"Tunggu dulu, Re! Itu belum seberapa. Kau percayalah padaku." Daniel tersenyum. "Dua ratus empat puluh sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan rupiah!!" celetuk Daniel lagi.

"Daniel!! Seriuslah! Ini bukan acara TV shopping!" Rayhan menggeram karena sepertinya Daniel menanggapi keadaan ini dengan bermain-main.

"Kenapa, Re?" Daniel tertawa tanpa rasa bersalah.

Tidak ada suara penawaran yang terdengar sesudahnya.

"Jadi tidak ada yang menawar lebih besar lagi selain tuan tadi?" MC mulai bertanya. Rayhan melongo tidak percaya akan usaha main-main Daniel yang ternyata berhasil menghentikan permainan ini.

MC mulai berhitung mundur dari angka sepuluh untuk menutup acara lelang.

"Kau jadi memerlukan bantuanku?" Daniel bertanya sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku jas panjangnya.

"Tidak."

Rayhan menatap Angela yang tersenyum senang karena merasa Daniel yang berhasil membelinya.

Sebentar lagi gadis itu tidak akan bisa tersenyum.

_________________

"Angela. Menunggu lama? Kami baru saja menyelesaikan pembayaranmu." Angela mendongak menatap Daniel yang tersenyum padanya. Ia sedang ada di ruang tunggu sebuah ruangan dan sebenarnya kebingungan memikirkan di mana Justin berada.

'Tidak begitu la..."

"Ayo, pulang!!"

Sebelum Angela menyelesaikan ucapannya, kakaknya tiba-tiba masuk dan menarik tangannya dengan kasar hingga mau tak mau ia berdiri.

"Tunggu!!! Kenapa Kakak..." Angela merasa panik dan berusaha menarik tangannya tapi kakaknya menahan pergelangan tangannya begitu kencang hingga terasa sakit. Mungkin ia tahu Angela bisa saja kabur seperti tadi.

Kakaknya berhenti dan menatapnya dengan amarah yang terpancar di matanya.

Angela menelan ludah. Ia langsung menoleh ke belakang. "Kak Daniel?! Bukankah kau yang membeliku?" tanyanya panik.

"Aku hanya membantu kakakmu tadi." Daniel meringis.

"Apa?!" Angela tersentak tak percaya. Ia menoleh pada kakaknya kembali. "Lepaskan tanganku, Kak! Aku tidak mau pulang bersamamu!" desisnya.

Rayhan tidak menjawabnya dan kembali menariknya keluar.

"Re...Jangan terlalu keras padanya ya." Angela melihat Kak Daniel melambaikan tangannya.

Terlalu keras? Maksudnya apa?!! Kakaknya tidak akan melakukan kekerasan padanya kan?!

"Kak! Kak!!" Angela meronta panik, tapi Rayhan terus menyeretnya tanpa bersuara hingga mereka sampai di samping mobil.

Kakaknya melepaskan tangannya dan membuka pintu mobil "Masuk, Angela!!"

Angela masih mengatur napasnya karena langkah kakaknya cukup lebar saat menyeretnya dan terpaksa Angela menyamakan langkah untuk mengejarnya agar tidak terjatuh.

"Jangan membantah lagi! Setidaknya jika kau keberatan dengan perintahku, pikirkanlah Papa yang sudah cemas menunggumu di rumah!"

Angela akhirnya bersedia mematuhinya setelah mendengar ucapan kakaknya itu.

***

Follow IG
dian_oline_maulina
matchamallow_gallery
angelapramoedyaa
rayhan.pramoedya

danielfernandezw
nicolettealexandrov
budi_mobs
sean_martadinata
valeria.winata
vanila_mrtdnata
hayden.martadinata
justin.allardo
wirawan.wiraatmaja
nick.wiraatmaja

Part selanjutnya dipublish setelah berbuka ya karena agak omes sedikit. Tapi jangan bayangin yg enggak-enggak. Hehe. Masih soft kok. Dan maaf kalo pendek...

Keep vote and komen please...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro