Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

1

Adit melihat kesibukan yang tiba-tiba saja harus ia nikmati dua hari ini, ibunya seperti tak bisa diam. Menyiapkan ini itu bersama adiknya, Rani.

"Ini beneran Mas Setya mau nikah Bu?" tanya Adit dan ibunya, Bu Partinah mengangguk sambil tersenyum.

"Iya Dit, yang kapan hari sudah ke sana, kan kamu sudah ibu ceritain to, dan alhamdulillah kakakmu langsung cocok, calonnya juga langsung mau, mereka cocok banget loh, mas mu gagah dan ganteng sedang calonnya cantik, manis, lah kamu tanya terus, kapan calon kamu?" tanya Bu Partinah lagi.

"Adit sudah cari dia ibu, ke pondok pesantrennya, ke teman-temannya yang saat itu merawat Adit pas Adit terluka, lah kok nggak ada yang tahu," sahut Adit dengan wajah sedih.

"Namanya siapa?" tanya ibundanya lagi.

"Laaa itu yang Adit nggak tahu," sahut Adit kesal

"Oalah leeee nek namane wae gak weruh trus piye, nek mu nggoleki ( oalah Naaak, kalau namanya saja kamu tidak tahu lalu bagaimana caranya kamu mencari)?" Bu Partinah terlihat sedih, ia usap bahu anaknya," Berdoalah, berusahalah, ibu akan membantumu dengan doa juga, sudah ya, ibu mau lanjut menyiapkan seserahan ini, langsung ibu bawa pas akad nikah, karena kan ini lamaran singkat dan alhamdulillah dilacarkan jadi ya serba singkat nggak pake urut-urutan acara sesuai pakem Jawa," ujar Bu Partinah yang selanjutnya berlalu meninggalkan Adit yang masih mematung.

***

"Lah gimana to Dit kamu nggak mau ngikut ke nikahan Masmu?"

"Nggak bisa Bu, ngak enak kalo aku ijin, ini kan bulan-bulan awal aku kerja, dan posisi aku lumayan gini Bu, nanti dikira gimana, mereka memberi segala macam fasilitas masa aku enak-enak Bu," ujar Adit.

"Oalah le, ya wes, nanti pas mbakmu ipar dibawa Setya ke sini, kalian kenalan, bejo tenan (beruntung benar), Masmu Dit, ayu calone, in shaa Allah sholeha dan sabar, semoga wanita yang kamu cari segera ketemu, dan jadi jodohmu juga cantik hatinya serta sholeha," ujar Bu Partinah sambil mengusap bahu Adit. Tak lama datang Rani adik Aditya, membawa baju yang akan dikenakan saat Setya menikah. Berputar-putar di depannya sambi memegang baju itu di badannya.

"Bagus kan Maaaas?"

"Ho oh," sahut Adit.

"Iiiiih ditanya cuman ho oh, kasi pendapat kek,' ujar Rani sebal.

"Baju wanita mana aku tahu Rani," sahut Adit.

"Ya makanya cari cewek sana, masa dari dulu curhat cariiiii aja, gak nemu-nemu di mana orangnya, baru kali ini deh ada orang suka sama cewek gak tahu namanya, makanya kalo suka tuh langsung gercep, geeerceeeep," ujar Rani. Bu Partinah hanya geleng-geleng kepala melihat Rani dan Adit.

"Halah anak kecil, pacaran aja putus mulu ngeledekin orang, hayo pacar kamu mana?" tanya Adit. Dan Rani berkacak pingang.

"Biarin, yang penting pernah pacaran dan gak cuman sekali wek, timbang Mas Adit, usia 24 masih jomblo aja, bisanya cuman naksir aja, sekalinya cinta mati eh malah gak ketemu ceweknya, jadi putri bulan kaleee,"

Dan Rani lari ke kamarnya saat Adit mencoba mencubit lengannya.

***

Keesokan harinya Adit menyempatkan diri menunggu rombongan keluarganya yang akan berangkat menuju rumah wanita yang akan dinikahi oleh kakaknya. Adit melihat kakaknya berjalan menuju ke arahnya, kakaknya yang tinggi, tegap dengan cambang yang rapi searah pukul sembilan dengan kulit tembaganya selalu membuat Adit kagum. Kakak yang membesarkannya dengan penuh kasih, bertanggung jawab menggantikan almarhum Bapaknya, membiayai sekolahnya juga menghidupi ibundanya dan Rani juga, hingga terkadang melupakan kebahagiaannya sendiri, pernah gagal berumah tangga dan saat ini mencoba berumah tangga kembali.

Adit tersadar dari lamunannya saat pundaknya ditepuk Setya, menatap matanya yang tak pernah mampu membalas mata kelam dan tajam milik kakaknya.

"Doakan lancar Dit, Mas paham jika kamu nggak bisa ikut, kerja yang rajin, perusahaan tempat kamu kerja itu lumayan besar dan bagus, posisimu sebagai supervisor di usia mudamu akan mengantarkanmu ke posisi lebih baik jika kamu rajin dan ulet, Mas berangkat, nanti istri Mas akan Mas bawa ke sini biar kamu kenalan, tapi kayaknya kami akan menempati apartemen Mas, cuman sesekali kami akan ke sini, udah ya Dit," ujar Setya, sekali lagi dia menepuk pundak adiknya, Adit hanya bisa mengangguk dan menatap pemilik punggung lebar itu menjauh.

Meski kecerdasan Adit tak jauh dari kakaknya, ia selalu saja minder, wajahnya keduanya mirip, hanya Adit tidak setinggi Setya, dan kulit Adit yang putih bersih membuat Rani selalu mengejeknya lebih cantik dari gadis-gadis yang berseliweran di drakor.

Juga ketidakberuntungannya dalam urusan cinta sering menjadi bahan ejekan Rani. Adiknya yang entah mengapa selalu saja putus tiap berpacaran, dan selalu saja mengatakan lebih suka pada pria berusia matang, membuat Adit juga balas mengejeknya jika dia akan berjodoh dengan om-om dan biasanya Rani ngamuk dan melemparinya dengan boneka atau bantal yang ada di kursi.

***

Dua hari setelah kakaknya menikah, Adit diminta segera pulang oleh ibunya karena kakak dan istrinya, pengantin baru itu sudah berada di rumah ibunya. Bu Partinah menelepon Adit dengan suara penuh bahagia.

Le, segera pulang ya ini ada Masmu dan istrinya

Inggih, Bu, saya akan pulang toh ini Sabtu kok, sebenarnya libur hanya ada kerjaan dikit

Iya wes Ibu tunggu ya..

Inggih, Bu

***

Adit melangkah, menuju rumah ibunya yang sederhana namun nyaman, ia mendengar suara gelak tawa, lebih-lebih suara Rani yang cempreng dan sering mengganggu telinganya, sangat ia hafal.

Kaki Adit terus melangkah menuju ruang keluarga dan saat melihat pemandangan di depannya, kakaknya yang melingkarkan tangannya di bahu seorang wanita berkerudung, cantik, wajahnya putih bersih, dadanya seketika seperti dihantam palu besar.

Sakit tak namun tak berdarah, di depannya terlihat wanita yang ia cari selama ini, wanita yang membuatnya sulit memejamkan mata, pencarian panjangnya kini berakhir sudah. Saat tangan kokoh kakaknya merengkuh bahu wanita yang membuat dunianya sekan runtuh. Selesai. Selesai sudah pencariannya.

***

hadeh nyesek gais....

1 Mei 2020 (07.33)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro