ID 2: Boboiboy Taufan (Musisi)
[Transmisi selesai ... Menentukan misi kedua: mengubah nasib tragis Boboiboy Taufan.]
Rasanya tubuhku dihancurkan oleh beban berat. Nafasku menjadi sesak dan jantung berdebar kencang. Sebelum pandanganku jelas, tanganku menekan dada yang terasa menyakitkan, seakan ada beribu-ribu jarum menancap di sana.
Ketika penglihatanku semakin jelas, aku melihat ke sekeliling dengan keringat dingin. Tempatku berada sekarang adalah ruangan tertutup, berbagai perkamen musik menyebar di lantai, entah bagaimana urutannya. Ada piano hitam di tengah ruangan, gitar-gitar klasik digantung di dinding, alat musik tiup yang dipajang di etalase kaca, dan sebuah biola tergeletak di kakinya.
Sepertinya, tanpa sadar aku menjatuhkannya saat merasakan dada yang sakit.
Sosok bola kuning tiba-tiba muncul di depan mata. Melalui mata birunya, dia memeriksa tubuhku dengan laser cahaya.
Dengan penasaran aku bertanya, "Apa yang terjadi pada tubuh ini, Ochobot?"
Ochobot terdiam, kemudian layar hologram yang berisi kisah tragis dari identitas ini muncul tanpa peringatan. Aku melirik sejenak Ochobot yang melayang di sekitar dan beralih untuk membaca informasi dunia.
Identitas ini bernama Boboiboy Taufan, orang yang riang dan pandai bergaul. Tidak ada orang yang tidak menyukainya.
Ayahnya tidak diketahui keberadaannya, sementara ibunya meninggal setelah melahirkannya karena memiliki penyakit jantung. Sebelumnya, sang ibu adalah seorang pemain musik yang berbakat. Dia berguru pada pendahulu yang terkenal, namun kini mengajar di suatu universitas jurusan musik.
Jadi, setelah mengetahui kematian muridnya, guru ini mengadopsi Boboiboy Taufan. Seiring waktu, dia menemukan bakat Boboiboy Taufan di bidang musik, sama seperti ibunya.
Di sinilah kehidupan Boboiboy Taufan dimulai.
Dalam asuhan guru profesional, secara bertahap Boboiboy Taufan mengembangkan karirnya di musik. Dia belajar merangkai karya musiknya sendiri dan menguasai semua jenis alat musik.
Di usia 23 tahun, dia dikenal sebagai 'Pangeran Musik' oleh para pecinta musik.
Sejauh ini, kehidupannya tampak sangat lancar ... Bagian mana yang tragis?
Tentu saja, Boboiboy Taufan memiliki nasib tragisnya. Jika tidak, aku tidak akan pernah memasuki dunia ini.
Perlu diingatkan bahwa ibu Boboiboy Taufan memiliki penyakit jantung, jadi Boboiboy Taufan juga menuruni penyakit ibunya.
Suatu hari, dia menerima undangan untuk berpartisipasi dalam orkestra Wind Philharmonic sebagai pemimpin kelompok biola pertama. Malam sebelum acara, dia ditemukan mati di ruang tunggu pribadinya dalam keadaan syok yang memengaruhi jantungnya. Dengan kata lain, dia mati karena serangan jantung.
Semua orang berduka atas kematiannya.
" ... Sangat konyol."
Aku memijat batang hidungku dengan kesal. Kehidupan Boboiboy Taufan yang sempurna hancur hanya karena serangan jantung?
Ini bukan konyol lagi, tetapi membuatku ingin menghajar orang yang menyusun kisah seperti ini.
[Tenanglah, Master. Tidak ada yang tahu bagaimana kematian akan datang.]
Aku menatap bola kuning yang melayang, mencibir tidak setuju. "Memang benar. Tetapi di dunia sebelumnya aku tahu seperti apa aku akan mati dan tidak bisa menghindarinya."
Seberapa keras aku berusaha untuk menghindar dari kematian dalam kisah asli ... hanya aku yang tahu. Misalnya, kematianku adalah jatuh dari ketinggian. Akan kucoba mengindari tempat-tempat tinggi, namun seakan ada tangan tak terlihat mencegahku lari dan kematianku benar-benar terjadi.
Hal ini terus terjadi, membuatku lelah sendiri dan membiarkannya berlalu. Bagaimanapun, toh aku akan mati, apa peduliku?
Karena itu, melihat akhir dari Boboiboy Taufan membuatku teringat dengan lingkaran setan yang menjeratku sekian lama.
[ ... ] Ochobot hanya bisa terdiam.
"Ngomong-ngomong, kalimat itu membuatku menyadari sesuatu," selaku sambil mengambil biola di lantai. Kuusap lembut permukaan kayunya yang berwarna merah kecokelatan. "Kematian Boboiboy Taufan terlalu aneh."
Aku meletakkan biola di kotak khusus, kemudian membersihkan kertas-kertas yang berterbaran. "Boboiboy Taufan pasti mengetahui kondisi istimewanya, jadi dia juga akan berusaha melindungi tubuhnya. Tetapi ... " Aku menjeda sejenak ketika melihat isi salah satu perkamen. Melihat balok not dalam tangga nada, sepertinya ini terdengar bagus.
[Selanjutnya, Master?]
Melihat bola kuning yang tampak menunggu penjelasanku, perkamen itu kuletakkan di atas meja dan melanjutkan, "Tetapi, dia mati karena syok yang berefek pada jantungnya. Dia tidak akan semudah itu terkejut jika bukan masalah yang sangat penting ... Lebih penting dari karir musiknya sendiri."
Ochobot tidak berbicara, menjadi seorang pendengar yang baik.
"Itu seharusnya masalah ayahnya."
Tanganku menyisir rambut ke belakang, berusaha menampilkan senyum elegan. "Singkatnya, untuk menyelesaikan misi ini, aku tidak hanya harus menyembuhkan penyakit jantung Boboiboy Taufan. Aku juga harus menemukan ayahnya." Kutatap bola kuning yang bergeming di tempatnya. "Sepertinya kesulitannya naik satu tingkat, huh?"
Di dunia Boboiboy Ice, untuk menyelesaikan misi terbatas pada menemukan pelaku pembunuh. Jangkauan menemukannya adalah orang-orang didekat korban. Cepat atau lambat, selama diselidiki dengan cermat, pembunuhnya akan ditemukan.
Tetapi, kasus Boboiboy Taufan berbeda. Pertama, kita perlu menemukan jantung yang cocok dengan tubuh. Bahkan jika ditemukan, orang yang memiliki jantung itu belum tentu akan menyumbangkannya.
Dan kedua adalah pencarian ayahnya. Dalam kisah Boboiboy Taufan, tidak disebutkan siapa ayahnya. Ibunya pun tidak pernah membicarakannya. Jadi, tidak ada petunjuk yang relevan untuk menemukannya.
Aku tidak mungkin menunggu sampai mengikuti orkestra Wind Philharmonic, 'kan?
Oh, memikirkan hal itu―
"Ochobot, di waktu kapan aku berada sekarang?"
[Tiga hari sebelum resital biola solo Boboiboy Taufan.]
Resital biola solo?
Aku mengingat kisahnya. Dalam resital ini, Boboiboy Taufan menerima undangan dari Wind Philharmonic ... juga akhir dari hidupnya.
Tanpa sadar, aku menghirup nafas dalam-dalam. Sebelumnya, waktu di mana orang tua telah dibunuh. Sekarang, waktu di mana menjelang kematian.
Bidakara aku ditempatkan dalam waktu yang lebih aman dan santai? In9 benar-benar menguras energi!
[Semakin jauh, kesulitan dunia akan semakin meningkat, Master.] Ochobot berkata tidak sesuai topik.
Aku memutar bola mata. "Terserahlah.
Sayangnya, sebelum aku menjalankan misi ... aku ingin bermain musik."
Ini bukan kali pertama aku menyentuh alat musik. Tentu saja, aku pernah menjadi musisi di dunia sebelumnya, tetapi itu terbatas pada satu alat musik. Siapa yang menyangka Boboiboy Taufan menguasai semua alat musik bahkan mampu membuat lagu sendiri?
Melihat perkamen musik ini, aku mengangguk pasti. Lagu ini yang akan dimainkan Boboiboy Taufan dalam resital-nya. Setelah memeriksa isinya, aku mengubah beberapa komposisi dan menambah sedikit. Memastikan semuanya jelas, aku mengambil biola dan menaruhnya di bahu.
Dengan tenang, kurasakan senar dijari dan perlahan menggeseknya mengikuti nada yang tertulis. Suara jernih dan lembut terdengar memenuhi ruangan, tampak seolah-olah ada angin yang meniup rambutnya perlahan, melewati jendela, melalui pepohonan, melintasi gedung-gedung tinggi, dan bermuara di langit biru.
Aku menikmati perasaan menggesek senar ini.
Ketika menyelesaikan tahap pertama, aku menurunkan biola dan menyadari ada orang lain di ruangan. Di pintu, berdiri seorang pria yang menatapnya takjub. Rambutnya telah memutih, tetapi tidak menghilangkan aura khas seorang profesional yang telah melihat kehidupan.
Dalam sekejap, aku menyadari siapa pria tua ini.
Dia adalah guru sekaligus wali Boboiboy Taufan. Orang-orang banyak memanggilnya "Tok Aba".
Tok Aba berjalan mendekat, memandangku dari atas ke bawah. "Keterampilanmu meningkat secepat ini?"
Karena tidak bisa membalasnya, aku hanya bisa menggaruk belakang kepala dengan wajah tersipu malu.
Tok Aba menghela napas, menepuk bahuku. "Burung telah terbang dari sarangnya."
Aku berkedip ketika mendengar pribahasa ini, kemudian tersenyum. "Terima kasih atas ajaranmu, Tok."
"Aih, aih, aih ... " Tok Aba menggelengkan kepalanya. Dia melihat perkamen dan menatapnya untuk beberapa saat sebelum bertanya, "Apa judul untuk lagu ini?"
Ingatanku kembali pada kisah dan menjawab, "Jiwa Angin."
Tok Aba terdiam, kemudian mengembuskan napas panjang. "Begitu." Setelah mengucapkan satu kata, dia berjalan pergi meninggalkan ruangan.
Melihat responnya, aku mengerutkan dahi. Sikap Tok Aba serupa dalam kisahnya. Setelah mendengar lagu buatan Boboiboy Taufan, dia menanyakan judulnya dan pergi tanpa memberi komentar.
Apa yang dipikirkan orang tua itu?
Aku mengangkat bahu dan merapikan perkamen, berniat untuk menyimpannya. Tetapi setengah langkah berjalan, sesuatu terlintas di benakku.
Bukankah Tok Aba adalah guru dari ibu Boboiboy Taufan? Apakah itu berarti dia mengetahui siapa ayah Boboiboy Taufan?
•••
Arbi's Note :
Identitas kedua adalah Boboiboy Taufan!!😄 Dia seorang musisi yang memiliki penyakit jantung. :")
Pic : Fuyuchino (Pinterest)
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro