Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 1 - Namanya

Author's POV

Langit berwarna jingga terbentang di angkasa. Sebagai kanvas lukisan indah ciptaan Sang Pencipta. Kumpulan awan yang menghiasi langit jingga itu menambah keindahan lukisan Sang Pencipta. Membuat siapa saja berhenti sejenak untuk mengagumi indahnya karya itu.

Pandangan (Y/n) sedari tadi menatap pada lapisan troposfer yang menyelimuti Bumi. Ia tidak mengalihkan pandangannya pada apapun yang ada di sekitarnya meskipun hanya satu detik. Pikiran di dalam kepalanya kosong, tidak ada apa-apa. Hanya muncul kilasan-kilasan memori yang ingin ia lupakan namun terus membayangi isi pikiran (Y/n).

Melupakan memang hal yang cukup sulit baginya. Terlebih jika hal yang harus ia lupakan adalah orang yang pernah menjadi seseorang paling berharga bagi (Y/n). Seseorang yang pernah mewarnai hidupnya.

"Melamun lagi?"

Sebuah suara yang terdengar tepat di telinganya itu mengejutkan (Y/n). Ia tersentak kaget lalu mengalihkan pandangannya dari lukisan Sang Pencipta. Pandangannya menatap pada seseorang dengan sebuah senyuman lebar terpatri di wajahnya.

(Y/n) hanya menggeleng sebagai jawaban. Ia tidak menyangka jika orang yang ia temui adalah lelaki yang sama dengan waktu itu. Lelaki yang telah memayunginya di bawah derasnya hujan.

"Syukurlah kali ini kau tidak menangis," ujarnya lagi.

"Aku sedang tidak ingin menangis," sahut (Y/n).

Seusai menyahuti pernyataan lelaki itu, (Y/n) menyadari sesuatu. Ia menatap lelaki itu sambil mengernyit, "Dari mana kau tahu jika aku menangis saat itu?"

"Meskipun saat itu hujan deras, wajahmu yang sedang menangis tidak dapat berbohong. Juga matamu yang sembab membuatku yakin sekali jika kau sedang menangis saat itu," Ia tersenyum lagi. Senyuman yang (Y/n) suka.

"Kenapa kau bisa ada di sini?" tanya (Y/n) mengalihkan pembicaraan.

"Apakah aku tidak diizinkan untuk menemuimu lagi?" tanyanya kecewa.

(Y/n) menghela napas, "Aku bahkan tidak mengetahui siapa namamu."

"Are? Kupikir kau sudah tahu namaku," sahutnya heran.

"Aku tidak mempunyai waktu sebanyak itu untuk mencari namamu. Lagipula, memangnya aku bisa mencarinya di internet? Jawabannya pasti tidak," balas (Y/n) datar.

Ia tertawa. Wajahnya terlihat semakin tampan dengan tawa itu. "Maaf, maaf. Aku membuatmu kesal ya? Namaku Rengoku Kyoujurou. Salam kenal."

"Apa kau perlu tahu siapa namaku?" tanya (Y/n). Entahlah, firasatnya mengatakan jika Kyoujurou sudah mengetahui namanya.

"Tentu saja aku ingin tahu. Jangan-jangan kau berpikir jika aku sudah mengetahuinya?" tebaknya.

Anggukan kecil itu dilakukan oleh kepala gadis itu sebagai jawaban atas tebakan Kyoujurou.

"Aku sudah menduganya kau pasti akan berpikir seperti itu."

(Y/n) hanya mengerutkan keningnya. Tanda ia bingung dengan ucapan lelaki itu.

"Bagaimana jika kita berjalan-jalan sebentar?" ajaknya pada (Y/n).

(Y/n) pun mengangguk sebagai jawaban atas ajakan Kyoujurou.

Melihat anggukan kepala (Y/n), Kyoujurou pun menjadi bersemangat. Ini adalah rencana yang ingin ia lakukan sejak saat itu. Saat perjumpaan pertama dengan gadis itu.

***

Daerah Shibuya menjadi tempat tujuan mereka. Ramainya tempat itu karena merupakan tempat pusat perbelanjaan. Banyak warga lokal dan asing yang pergi berbelanja atau sekedar melihat-lihat.

Sebuah buku di salah satu toko di sana menjadi tempat berlabuh pandangan (Y/n). Ia menatap buku itu intens sambil berusaha membaca judulnya. Buku yang sudah usang itu membuat dirinya sedikit kesulitan untuk membaca judulnya. Ia hanya bisa menghela napas ketika ia menyerah berusaha membaca judul buku itu.

"Kau ingin ini?"

Sebuah pertanyaan yang didengar (Y/n) membuat gadis itu menatap lelaki yang berdiri di sampingnya. Sedari tadi Kyoujurou memperhatikan (Y/n) yang terus menatap buku usang itu. Ia yakin jika gadis itu menginginkan buku tersebut.

"Tidak. Aku hanya penasaran dengan judulnya," jawab (Y/n).

"Kau yakin kau tidak mau? Aku bisa membelikannya untukmu," ucapnya lagi. Berusaha membujuk gadis itu agar mengatakan keinginan yang sebenarnya.

Mendengar tawaran Kyoujurou yang cukup menggiurkan, (Y/n) pun hanya menghela napas. Bisa dikatakan ia menginginkan buku itu. Sangat, bahkan. Hanya saja perasaan tidak enak karena Kyoujurou yang ingin membelikannya membuat (Y/n) mengatakan hal yang sebaliknya.

"Ya sudah. Tidak apa-apa jika kau tidak mau buku itu menjadi milikmu," ujar Kyoujurou pasrah.

"Tunggu! Aku menginginkannya!" seru (Y/n). Ia kelewat bersemangat saat mengatakannya. Ketika ia tersadar, ia pun menunduk malu.

Kyoujurou tersenyum melihat tingkah (Y/n) yang menurutnya kawaii. Ia sengaja mengatakan hal tadi agar (Y/n) mau mengatakan apa yang ia inginkan.

"Akhirnya kau mengatakan keinginanmu, (F/n)-san," ucapnya. Masih sambil tersenyum, ia mendekat pada toko yang menjual buku itu.

"Tolong ambilkan buku ini satu buah," ujar Kyoujurou pada si penjaga toko.

Penjaga toko itu mengangguk patuh. Lalu, ia meletakkan buku itu di atas etalase. (Y/n) pun akhirnya bisa membaca judul buku itu setelah ia melihatnya dari dekat. Ternyata tulisan di buku itu masih cukup jelas meskipun sampul dan kertasnya sudah mulai terlihat usang.

"Aku membeli ini."

"Apakah bukunya mau disampul?" tanya si penjaga toko.

"Ha'i. Onegaishimasu."

Penjaga itu menyampul buku yang dibeli oleh Kyoujurou untuk (Y/n). Dengan cekatan, ia menyampulnya dengan rapi. Selesai disampul, buku itu pun diberikan pada Kyoujurou.

Saat transaksi sudah selesai, Kyoujurou memberikan buku itu pada (Y/n). Gadis itu menatap berbinar buku di tangannya. Rasa senang seketika menyergapnya.

"Terima kasih banyak, Rengoku-san," Ia tersenyum. Senyuman pertama yang (Y/n) tunjukkan pada orang lain, pada seorang lelaki bernama Rengoku Kyoujurou.

Melihat senyuman gadis itu, seketika jantung Kyoujurou berdetak dua kali lebih cepat daripada biasanya. Untuk meredam kecepatan detak jantungnya itu, ia pun membalas senyum (Y/n). Gadis itu jarang tersenyum. Namun, sekali saja ia tersenyum, seluruh dunia akan terguncang karena pesona dari senyumannya itu.

"Apa kau ingin pulang sekarang?" tanya Kyoujurou.

(Y/n) menganggukkan kepalanya. Ia sudah puas berjalan-jalan dengan Kyoujurou hari ini. Ia juga merasakan perasaan bernama "bahagia" yang belum pernah ia rasakan lagi setelah insiden hari itu.

Insiden yang telah mengubah dirinya.

***

Yo minna!

Makasih buat kalian yang udah mau baca, vote dan comment di cerita ini😭❤💓💕💖

Semoga kalian suka dengan jalan ceritanyaaa!!❤💖

I luv ya!
Wina🌻

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro