BONUS: Quiche dan Sekelumit Kisah dari Masa Lalu
"Kak Aya, Dapur Ajaib sama Kafe Rahasia nggak mau kerjasama, apa?"
Felix datang ke Dapur Ajaib dengan sekeranjang quiche—adonan pai berisi keju, daging asap, ayam, dan bayam—di tangan. Sengaja janjian di sana, memang. Sudah lama sekali sejak kunjungan terakhirnya sebagai konsumen, dan lelaki itu memilih jam makan siang agar orang-orang yang ingin ditemuinya luang semua.
Mendengar pertanyaan dari mantan pegawainya, Aya tergelak. "Memangnya mau kerjasama kayak gimana, Felix? Kamu tanya kayak gitu udah berasa jadi manajernya aja!"
Bukan tanpa alasan penawaran itu terlontar begitu saja. Felix sedang tertekan setelah beberapa minggu didaulat menjadi konsultan "pesanan khusus" di Kafe Rahasia. Tidak persis dengan layanan yang ada di Dapur Ajaib, memang. Lelaki berambut pirang kuning ikal itu berperan sebagai penyimpan rahasia—sesuai nama kafenya—dan menenangkan klien.
Masalahnya, itu bukan keahlian Felix.
"Orang-orang yang datang ke Kafe Rahasia masalahnya aneh-aneh semua, tau, Kak!" Felix mengerang. "Gimana, sih, caranya biar bisa kayak Kak Aya?"
"Apanya yang sepertiku?" Gadis yang rambut birunya sudah memudar itu memasang wajah inosen. Tangan kanannya mencomot satu quiche hasil karya Felix. "Enak nih, quiche buatanmu. Kenapa nggak dari dulu kerja di kedai atau bakery sekalian?"
Sejak masih sekolah di Akademi Berkat, sebetulnya Felix memang punya ketertarikan di bidang pembuatan kue. Hanya saja, proses pembuatan pastry dan kawan-kawannya begitu rumit. Selain itu, ada satu kejadian di masa lalu yang mencegahnya jatuh terlalu dalam ketika mengulik teknik mengolah kudapan.
Ya, Felix pernah berjanji tidak akan mendalami bidang patisserie lagi karenanya ... hingga akhirnya ia menelan ludah sendiri.
Melihat Aya, Am, dan Ansel menikmati hasil percobaannya membangkitkan kenangan yang ingin Felix kubur dalam-dalam. Apalagi ketika mata bulan sabit Am berbinar.
"Felix, ini quiche yang pernah kamu bikin buat Liz, kan? Pas dia ulang tahun?"
Andai Am tahu.
Karena sekarang Felix bekerja di Kafe Rahasia, ia pun harus pandai menjaga rahasianya sendiri. Lelaki itu hanya mengangguk sekilas sebelum kembali merajuk dan mengganggu Aya dengan tingkah tengilnya.
✨
Hai, Dina di sini!
Kirain baru nyampe 100k views pas lebaran, TERNYATA HARI INI WKWKWK. Dan kebetulan memang kuniatkan sekalian syukuran gaji pertama, jadi ... aku ada persembahan spesial buat kalian pembaca setia Dapur Ajaib 😚
Reward utama: checkout buku/kebutuhan lain senilai 150k (sudah include ongkir) untuk satu orang (akan dipilih berdasarkan jawaban di form, BUKAN skor kuis)
Reward tambahan: ada kejutan istimewa untuk SEMUA yang mengikuti gipewei ini ♥️✨
Cukup kunjungi https://intip.in/am100k dan isi borangnya! Tidak perlu punya sosmed, pokoknya nanti sertakan username WP/IG/Twitter yang bisa dipakai untuk reach out sebagai pemenang gipeweinya~
Gipewei ini berlangsung sampai 5 April 2024, jadi buat kamu yang baru mah baca Dapur Ajaib, ini kesempatan yang bagus!
Sekali lagi, terima kasih sudah berkunjung ke Dapur Ajaib. Harap nantikan kisah selanjutnya ya (yang gatau kapan nulisnya) 🥹
Dan maap cerita bonusnya pendek. Nulisnya curi-curi waktu luang di kantor HAHAHA 😭
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro