Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

II. Berpapasan

Nishinoya ingin sekali cepat-cepat kembali ke lapangan. Skors yang dijatuhkan pada Nishinoya menghalanginya untuk bermain di tim.

"Aku sudah tidak sabar melihat para junior beraksi."

Senandung riang tergumam dari mulut Nishinoya. Agaknya dia sudah tidak peduli bagaimana Sawamura--sang kapten--akan memarahinya karena masuk klub, padahal masih masa diskors. Dia sudah mendengar dari Tanaka tentang anak kelas satu yang bercekcok.

Kesenangan pemuda berjambul itu terhenti begitu tidak sengaja melihat seorang gadis yang mematung di depan pintu gedung gimnasium.

"Hoi, kau sedang apa berdiri di depan pintu?" heran Nishinoya. Tanpa sadar itu membuat si gadis membuyarkan lamunannya.

"Oh, itu aku disuruh oleh Shimizu-san kemari," jawab gadis tersebut dengan nada lurus, "tapi sepertinya klub voli masih latihan. Aku takut jika masuk ke sana malah mengganggu mereka."

Mendengar nama pujaan hatinya disebut, Nishinoya tanpa permisi menarik tangan sang gadis ke dalam. Mengabaikan kalau tidakannya itu sama sekali tidak sopan, apalagi bagi orang yang baru bertemu.

"Masuk saja. Pasti Kiyoko-san tidak akan keberatan," papar Nishinoya.

Begitu masuk, mereka disuguhkan dengan pertandingan 2 vs 2. Dengan cepat Nishinoya tahu jika yang di tengah lapangan itu adalah anak kelas satu yang kata Tanaka sudah memercikkan aura permusuhan semenjak awal bergabung.

DUAK!

Voli yang hampir menyentuh lantai lapangan dihadang oleh cepat. Orang-orang yang ada di gimnasium terhenyak dalam beberapa saat.

Secara refleks Nishinoya Yuu menahan voli itu terjatuh! Julukannya saja sang pelindung baris belakang dari tim voli putra Karasuno.

"Noya-san!" seru Tanaka melihat sohibnya masuk ke lapangan dengan pesonanya, "tumben datang ke sini."

Yang diserukan menunjukkan giginya yang rapi. "Yo, Ryuu! Aku sudah tidak tahan untuk main voli lagi, sekalian ingin lihat para junior-ku. Tidak apa-apa, 'kan, Kapten?" Nishinoya menoleh kepada Sawamura meminta izin. Namun, percuma karena libero Karasuno itu sudah masuk tempat latihan.

"Kalau cuma lihat tidak apa-apa, sih, seharusnya. Tapi kalau untuk gabung main, kamu belum bisa melakukannya, Noya. Ingat, kamu masih dalam masa skors," ucap Sawamura.

Nishinoya menjawab dengan anggukan lemah. Mau bagaimana pun dia harus menuruti Sawamura daripada skorsnya ditambah. "Iya, iya, Daichi-san ... aku tahu."

Sepertinya ada yang kelupaan. Perasaan tadi Nishinoya tidak masuk sendiri.

Rupanya gadis yang tadi bersama Nishinoya tengah berbincang dengan Shimizi. Kedua gadis yang minim ekspresi itu saling bercakap serius.

"Kau kenal dia, Noya-san?" tanya Tanaka saat sadar manik sang libero fokus melihat gadis yang tidak dikenalinya.

"Aku tadi berpapasan di depan pintu saat mau ke sini," balas Nishinoya seadanya, "dia gadis yang tidak menunjukkan emosi sama sekali. Raut wajahnya tidak berubah sama sekali."

___________________
31 Desember 2022

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro