Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

#1

.
.
.

***

(Y/n) (l/n) adalah seorang perempuan tulen blasteran Indonesia-Inggris. Keturunan dikeluarganya memang banyak berasal dari Eropa jadi tak heran kalau parasnya bisa sempurna seperti itu. Rambut hitam legamnya mengikuti sang ibu sedangkan manik (e/c) nya mengikuti sang ayah.

Karena rata-rata orang Inggris itu berbadan tinggi, gen yang dihasilkan dari ayah menurun padanya. Untuk seorang gadis yang baru memasuki jenjang sekolah menengah atas, ia memiliki tinggi sekitar 170 cm.

Rambutnya memang sengaja dipotong pendek style ala Korea. Gadis ini memang seorang fangirl dan kebetulan rata-rata gen dari keluarganya cantik-cantik dan tampan. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, dia langsung memutuskan untuk mengubah penampilan.

Tidak perlu mengkhawatirkan mengenai mahkota yang selalu dirawat sepenuh kasih oleh kebanyakan gadis, dirinya cukup yakin dengan apa adanya. Toh rambutnya ini termasuk dalam jajaran cepat tumbuh. Bahkan dalam satu bulan saja sudah mencapai punggung.

Maka dari itu ia harus sering-sering memotongnya. Tidak perlu kesalon, dirinya sudah cukup ahli dalam hal seperti ini. Memang beberapa kali ia sempat risih ketika pertama kali mengubah penampilan, tapi percayalah. Ini adalah keputusan yang tepat. Bahkan ketika melakukan hobi menjadi lebih mudah dan ringan.

Seragam sekolah yang ia kenakan adalah seragam laki-laki. Satu hal yang perlu kalian catat, selain mengubah penampilan, ia tidak suka memakai rok. Jadi jangan salahkan kalau banyak orang-orang salah paham mengira dia seorang laki-laki.

Kendati memiliki paras yang sangat tampan, ia akan sangat cantik kala benar-benar berpenampilan seperti gadis pada umumnya. Ya meski harus dipaksa dan diancam terlebih dahulu.

Kalau bisa dibilang nih ya, (y/n) itu seperti gabungan antara Ijkel dan Lucas dari webtoon WMMAP. Matanya sayu seperti Ijkel namun rambutnya seperti Lucas. Parasnya ya perpaduan antara keduanya. Bayangin aja sendiri biar feel nya dapet.

Aroma manis menyapa indra penciuman. Perlahan ia menggigit kecil mochi isian es krim cokelat yang sebelumnya ia beli. Tekstur lembut kenyal dan dingin memenuhi rongga mulut menuju tenggorokan. Rasa manis dari cokelat mulai menjamah mulutnya. Semburat merah pun tak bisa disembunyikan.

Sosoknya kembali menjadi pusat perhatian. Padahal diri hanya duduk manis dikursi kelas. Matahari memang sudah berada diatas kepala tapi gadis ini tak beranjak dari kelasnya. Posturnya tegap tak memberi celah pada apapun.

"Hitoka-chan, mau tidak?" tawar (y/n) menyodorkan bungkusan mochi berwarna merah muda.

Satu-satunya gadis yang mau berteman atau lebih tepatnya (y/n) ajak untuk berbicara normal adalah Yachi Hitoka. Teman sekelas yang baru saja naik jabatan menjadi sahabatnya.

Gadis mungil itu nampak ketakutan dan kagum diwaktu yang bersamaan pada pertemuan pertama mereka. (Y/n) paham betul sifat pemalu Yachi terhadap laki-laki. Walau pada awalnya Yachi juga mengira (y/n) itu laki-laki dan sengaja membuat jarak.

Setelah kesalahpahaman selesai, akhirnya mereka berteman. Ya begitu saja sih.

Yachi menggeleng menolak tawaran gadis blasteran Indonesia-Inggris. Gadis bersurai pirang itu masih sungkan menerima tawaran dari (y/n). Apalagi setelah beberapa saat mendapat tekanan— maaf —damage dari senyuman sang gadis.

Meski hati tahu kalau (y/n) adalah seorang perempuan. Yachi tidak bisa membantah untuk terpesona pada gadis itu. Apalagi ketika melihat cara berjalan yang elegan, postur tubuh terlebih parasnya.

Tidak hanya Yachi kok yang berpikiran seperti ini. Banyak siswa siswi disini yang beranggapan seperti itu. Bahkan tak tanggung, setiap hari dapat dipastikan loker sepatu dan kolong meja menjadi sasaran para gadis untuk menaruh surat Cinta juga cokelat hingga menjadi menumpuk.

(Y/n) juga tidak menolak pemberian itu, malahan dia senang. Gadis ini memang suka dengan yang manis-manis. Terkadang Yachi harus membatasi jumlah makan (y/n) mengenai manisan.

Nanti diabetes, begitu kata Yachi.

Apalagi dengan fokus (y/n) yang mudah teralihkan karena makanan manis. Membuat Yachi harus selalu mengawasi gadis blasteran Indonesia-Inggris itu. Disini Yachi merasa seperti seorang kakak sungguhan. Daripada kakak (y/n) malah sempat menganggap Yachi sebagai ibunya ketika disekolah.

"Setelah pulang nanti, (y/n)-chan akan pergi ke gymnasium kan?"

Yachi memecah keheningan diantara keduanya. Menatap (y/n) yang menggigit bagian mochi terakhirnya. (Y/n) mengangguk singkat, "Mmm... Aku ingin berkunjung melihat klub voli." membuka lagi bungkus mochi merah muda yang sebelumnya sempat ditawarkan.

Tapi sebelum terjadi, Yachi mengambil mochi dari tangan (y/n) membuat gadis itu protes. Tanpa basa basi, Yachi langusng memakan habis mochi nya. "Tadi katanya tidak ingin," cibir (y/n) kesal. Bagaimanapun Yachi harus melakukannya agar gadis dihadapannya ini berhenti memakan makanan manis sebelum kelebihan gula dan —ekhem— bertambah gendut.

Dengan santainya (y/n) menjawab membuat Yachi sedikit iri. Pasalnya gadis blasteran Indonesia-Inggris ini mau makan sebanyak apapun akan tetap kurus. Bahkan dirinya mengaku sudah banyak memakan makanan yang ringan hingga berat. Tapi tubuhnya tetap seperti itu.

Ya karena faktor gen juga sih sebenarnya.

Yachi mengedikkan bahunya acuh namun seketika ia sadar. (Y/n) sudah tidak ada dihadapannya. Yachi menyesali aksi lengah nya itu. Karena ia yakin gadis itu sekarang berada di kantin sekolah membeli banyak macam manisan untuk dinikmati sendirian.

Ah ini adalah salah satu kutipan isi hati seorang Yachi Hitoka.

"Jangan pernah melepaskan pandangan dari (y/n). Karena berkedip saja gadis itu sudah menghilang menuju kedai dessert."

TBC

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro