Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

D r e a m

"Hey, ku dengar dia emotionless.."

"Ih, itu menjijikan! Lebih baik kita menjauh, jangan-jangan nanti kita tertular."

"Hahaha, lagipula aku tidak berencana untuk berteman dengannya!"

Bisikan demi bisikan terdengar di sepanjang koridor sekolah. Kini mereka sedang menebar gosip mengenai seorang gadis yang masih baru di sekolah tersebut.

"Permisi, aku sedang mencari ruang kepala sekolah, apakah kalian dapat membantuku?" tanya gadis baru tersebut kepada sekelompok gadis yang sedang bergerombol. Pertanyaan itu sukses membuat gadis itu ditatap dengan tatapan mengejek oleh sekumpulan gadis itu.

"Hey! Apakah kalian semua dengar suaranya? Apakah wajahnya yang datar berpengaruh kepada suaranya?" tanya gadis yang dikenal sebagai ketua dari para gadis tersebut dengan keras.

Mendengar perkataannya, semua murid yang mendengar itu tertawa. Bahkan ada yang sampai berteriak,

"Hey! Jangan-jangan kamu psikopat yang kabur dari penjara!"

Suara tawa di koridor semakin lama semakin menjadi-jadi, kemudian seorang guru datang dan melihat hal itu, murid-murid di koridor diam dan kembali kepada kegiatan mereka masing-masing.

"Nona [L/n]! Kemana saja kau? Mengapa kamu tidak langsung pergi ke ruangan kepala sekolah?" tanya guru tersebut.

"Maafkan aku, aku tersesat.." jawab gadis [H/c] tersebut.

"Oke, kali ini ku maafkan, jangan diulangi lagi ya.."

"Yes, Mrs. Joanna."

Tangan gadis itu ditarik pelan oleh guru itu, dan lalu segerombolan gadis itu menatap gadis [H/c] tersebut.

"Bye, loser~"

--

"Nona [F/n][L/n], anda masuk di kelas 1-A, Ms. Eve adalah wali kelasmu dan akan menunjukan jalannya kepadamu."

Tanpa basa-basi gadis bernama [F/n] itu bersama guru yang akan mengantarnya.

"Aku sedikit khawatir padanya." gumam kepala sekolah.

Di perjalanan menuju kelas 1-A, Eve yang bernotabene adalah seorang guru, mulai bertanya kepada gadis tanpa ekspresi tersebut.

"Nona [L/n], apakah kamu dapat merasakan sesuatu di hatimu?" tanya Eve sambil menatap lurus ke depan.

"Aku tidak tahu." suaranya terdengar sangat datar, bahkan ia berbicara dengan satu nada saja.

Eve, merasa tidak nyaman jika bertanya mengenai keluarganya. Jadi, ia memutuskan untuk tetap diam. Kemudian, mereka sampai di kelas 1-A, karena ini adalah hari pertama sekolah, kelas terlihat sangat kacau.

"Everyone! Attention, please!" Eve berteriak sangat kencang, membuat kelas 1-A hening. Walaupun, 1-A terdengar seperti kelas yang tertinggi. Tetapi, tetap saja kelas tersebut ribut.

"Yes, Ma'am!" teriak seseorang karena sangat kaget.

"Baiklah, di kelas ini kita kedatangan murid baru, silakan perkenalkan dirimu."

"Halo semuanya, namaku [F/n][L/n]." jelas [F/n] datar.

"Hey, [F/n]! Apakah kamu manusia? Suaramu terdengar seperti robot!" ejek laki-laki berambut coklat dan memasang tampang mengejek. Tawa di kelas pun menggelegar.

"Enough! John, detention for you! Meet me in my office after school!" teriak Eve.

"Dan, kalian harus tahu! Dia itu emotionless! Bersikap baiklah terhadapnya!" lanjut Eve geram.

"Nah, sekarang [L/n].. Silakan duduk ditempat yang telah di sediakan." jelas Eve lembut. [F/n] hanya mengangguk lalu duduk di meja paling belakang, yah mau bagaimana lagi, tidak ada lagi tempat.

"Aku akan kembali, jadi tolong jangan ribut."

"Baik, bu" jawab beberapa murid malas.

Kemudian, seorang gadis datang lalu duduk disamping [F/n]. Memang, awalnya tempat itu tidak diisi, namun terdapat nama di meja tersebut.

"Eh, murid baru ya?" gumam gadis yang duduk disamping [F/n]. Lalu, gadis itu menolehkan kepalanya dan menatap [F/n] sambil tersenyum ceria.

"Halo, namaku Cyantia Keith! Senang bertemu denganmu." kata gadis cantik dengan iris biru langit.

"[F/n][L/n]" jawab [F/n] tanpa menatap Cyantia.

Awalnya Cyantia sedikit takut, namun kemudian John-- lelaki yang mendapat hukuman-- berkata,

"Cyantia! Mengapa kau berbicara dengan gadis emotionless sepertinya?"

"Iya, lebih baik kau bersama kami! Kami semua lebih baik dibandingkan gadis tanpa perasaan dan ekspresi sepertinya."

"Shut up! Aku berpikir kalau [F/n] lebih baik daripada kalian!" jelas Cyantia tidak peduli dengan tatapan orang-orang di sekitarnya.

"Hey, [F/n]! Apakah kau tahu Creepypasta?" tanya Cyantia.

"Creepypasta? Apa itu?" tanya [F/n] sambil menatap Cyantia dengan tatapan kosong.

"Yah, Creepypasta itu seperti.. Cerita horror?" jawab Cyantia bingung.

[F/n] mengangguk tanda ia mengerti. Lalu ia mengeluarkan sebuah buku diary dan mulai menulis sesuatu diatasnya.

"Woah, buku diary?" tanya Cyantia lalu di balas anggukan dari [F/n].

"Mengapa kau membawanya ke sekolah?" tanya Cyantia. [F/n] berhenti menulis, lalu menatap Cyantia untuk kesekian kalinya.

"Aku suka menulis" jawab [F/n] singkat, lalu kembali melanjutkan kegiatannya. Cyantia, hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Strange.."

--

Time skip: After School

"[F/n]! Rumahmu ada dimana?" tanya Cyantia.

"Ibuku melarangku memberitahukannya kepada orang lain selain pihak sekolah." jawab [F/n] datar.

"Oh, begitukah.. Kalau begitu aku pulang dulu, bye [F/n]!" ujar Cyantia sembari melambaikan tangannya kepada [F/n] dan hanya dibalas tatapan kosong oleh [F/n].

Gadis berambut [H/c] itu mulai melangkahkan kakinya, berjalan kaki menuju ke rumahnya. Ia yakin, kedua orangtuanya yang sangat mencintainya tengah menunggunya dirumah sambil meminum secangkir teh dengan lemon hangat.

Gadis beriris [E/c] itu mulai berjalan menyusuri pembatas hutan, karena rumahnya sangat berdekatan dengan hutan yang dikenal sangat angker oleh warga sekitar.

Srek.. Kesrek..

Terdengar suara gemerisik dedaunan kering, gadis itu melirik kearah dedaunan. Namun, tidak ada apapun. Tanpa gadis itu sedari,

"[L/n] kau selanjutnya."











"Ibu, ayah, aku pulang." ucap [F/n] memberikan salam.

Hening.

Rumahnya sangat sepi, biasanya gadis itu akan langsung menemukan kedua orangtuanya duduk di ruang tamu. Namun, dalam ruang tamu tersebut tidak ada siapapun.

"Mungkin mereka di kamar." ujar gadis itu kepada dirinya sendiri. Lalu, ia berjalan masuk kedalam ruang keluarga. Tetapi, ia menemukan sesuatu yang mengerikan.

Ruang keluarganya berserakan dengan bercak darah dimana-mana. Serpihan kaca jendela yang pecah berserakan dilantai. Bau amis khas darah tercium, sangat menjijikan.

"Apa yang terjadi?" tanya gadis itu kepada dirinya.

Brak

"Poli--"

"Put your hands up!" gertak polisi tersebut sambil menodongkan pistol kepada gadis bersurai [H/c] tersebut. [F/n] mengangkat kedua tangannya keatas.

"Now, drop your weapon!" [F/n] merasa bingung. Lalu ia melihat ke arah tangannya dan disana terdapat serpihan kaca yang penuh dengan darah kental. Lalu ia melihat kearah pakaiannya, penuh dengan darah.

'Apa yang sebenarnya terjadi?'

"Drop your weapon!" gadis itu menjatuhkan serpihan kaca miliknya.

"Bagus, sekarang.. Matilah!"

"Huh!"

Dor

-- TBC --

I hope you enjoy my story! And don't forget for leave vote and comments! :)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro