Malsastra
Serat kayangan
Luruh besama daun jati mengering
Di pusara senja yang membabi buta
Melumat segenap rasa yang ku tanam dalam
Sirna membumi sekejap.
Serat itu dibaca tuntas oleh burung pipit yang terhimpit
Di antara kepingan harapan yang runtuh
Tinggal kubah kumpulan kata-kata tak bermakna
Dan lembaran serat itu tak lagi beraksara.
Serupa saja daun jati kering
Meronta ingin kembali ke kayangan
Menjemput serat-serat nun bergelayutan di pucuk-pucuk langit
Aksara-aksara kesunyian di imperium mahasastra
Penaku tak mampu menangkap intuisi itu dan telah membatu menjadi keping-keping malmakna.
Rungan Barat, 06 Nopember 2020
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro