Setibanya aku di dermaga yang kau janjikan
Tak ada biduk yang kau pesan
Pun jejakmu terhapus telapak para nelayan berangkat melaut
Terkikis deras keringat mengucur para buruh mengunduh nafkah
Dari gudang-gudang angkuh milik saudagar.

Aku mengintaimu dari ketiak terik yang menghardik
Sampai di kaki langit tak bertiang
Kau tak terjaring tebar pandangku
Hanya ada kaki-kaki kokoh memanggul beban
Tangan-tangan bakoh mengais berkah
Dan jerit anak laut berpagut perahu-perahu nelayan
Kau di mana?

Setibanya aku di dermaga yang kau janjikan
Aku sendiri menikmati nyanyi realisme sosial yang menyentak galak menghardik hati
Kau di mana, Nona?

Belinyu, 20 Juli 2018