Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Emak vs Emak

"Blaze, Ice berhentilah bernyanyi di mobil... ibu tidak bisa konsentrasi" perintah Taufan kepada kedua anaknya namun tidak di hiraukan sedikitpun.

Keduanya masih terus bernyanyi mengabaikan perintah sang ibu beberapa detik yang lalu.

Taufan hanya menghela nafas pelan dan berusaha fokus ke jalanan. Mobilnya mulai berhenti ketika di sambut dengan lampu lalu lintas yang berubah menjadi merah.

Tangannya mengetuk jendela mobil gelisah. Ia harus segera pulang. Halilintar pasti sudah menunggunya di rumah.

Lampu lalu lintas yang berubah menjadi hijau membuat Taufan terlonjak kaget. Mobil pun mulai kembali melaju di jalanan sebelum terhenti karena teriakan ke-2 anaknya.

"IBU AWAS!!"

BRUK...

benturan keras terjadi. Taufan terlihat menatap ke luar jendela mobil. Manik safirnya menatap ngeri sebuah sepeda motor yang berada di kolong mobil miliknya.

Pandangannya beralih ke ibu-ibu yang menatap dirinya tajam. Taufan mulai menepuk jidatnya ketika menyadari apa yang akan terjadi berikutnya.

Lupakan saja keinginannya yang ingin pulang cepat tadi.

Boboiboy Milik
ANIMONSTA

saya selaku author tidak mengambil keuntungan sedikitpun dari cerita ini selain bersenang-senang

[Emak vs Emak]
.
.
.
.
.
.
.
🐮HAPPY READING🐮

"Kenapa ibu menabrak saya hah?!" Wanita tua yang tadi tidak sengaja di tabrak oleh Taufan terlihat marah besar. Taufan yang mendengar celotehan wanita tua itu hanya menguap malas sambil duduk santai di kursi.

Polisi yang kebetulan menyaksikan kejadian tersebut terlihat turun tangan dalam perkelahian kedua ibu-ibu tersebut.

"Saya sudah benar kok~ tadikan jelas-jelas lampu lalu lintas berwarna hijau sedangkan ibu menerobos lampu merah" tegas Taufan dan di balas dengan tatapan tajam wanita tua itu.

"Saya tadi ingin belok kiri!"

"Kalau mau belok kiri ngapain di tengah jalan?" Polisi yang bername tag Kaizo terlihat mengerutkan dahinya ketika menyaksikan pertengkaran kedua wanita itu.

"Ibu-ibu... bagaimana kalau kita berdamai saja?" Lerai Kaizo dan seketika mendapat tatapan tajam dari Taufan dan wanita itu.

"Akan saya laporkan ke suami saya! Suami saya tentara!" Taufan terlihat memutar bola matanya malas mendengar penuturan wanita itu.

"Silakan~ saya akan laporkan anda ke adik saya dia penjabat negara" tantang Taufan balik.

Kaizo terlihat memijit dahinya tanda tidak mengerti dengan pemikiran kedua ibu-ibu bar-bar ini.

"Anda harus ganti motor saya!" Perintah wanita itu dan di sambut dengan Taufan yang menggenggam erat tangan wanita itu.

"Deal! Tapi anda juga harus mengganti mobil saya!" Balas Taufan. Kaizo yang mendengar perkataan Taufan segera menepuk pelan bahu sang pemilik motor.

"Saya sarankan ibu perbaiki kendaraan masing-masing... kalau motor mungkin hanya ratusan yang kena tapi kalau mobil bisa jutaan bu" peringat Kaizo membuat wanita itu terdiam.

"Tapi saya gak terima dia nabrak saya pak?!" Teriak wanita itu dan di balas dengan decihan dari Taufan.

Taufan dengan cepat menarik polisi tersebut ke tengah jalan tempat kejadian tadi terjadi. Dirinya benar-benar tidak peduli dengan jalanan yang sangat ramai.

"Tadi dia di sini pak! Terus mobil saya dari arah sana dan di sana lampu hijau" jelas Taufan sambil menunjuk arah mobilnya berjalan tadi.

Kaizo terlihat mengangguk mengerti dengan penjelasan Taufan. Tanpa perlu di per jelas ia sudah mengerti dengan kejadian beberapa menit yang lalu.

"Saya juga bawa STNK dan SIM! Ibu memangnya bawa?!" Tantang Taufan membuat wanita yang berada di pinggir jalan itu terdiam. Taufan mulai tersenyum sinis dan menaiki mobilnya meninggalkan wanita tua itu dan sang Polisi.

Dirinya sedikit meringis ketika mendengar suara mobilnya berdecit. Mungkin itu karena efek tabrakan tadi.

"Ibu? Apa semuanya baik-baik saja?" Tanya Blaze khawatir. Taufan hanya tersenyum kecil menatap kedua anak kembarnya yang sedari tadi ia tinggal di dalam mobil.

Taufan terlihat tersenyum kecil mengingat kejadian tadi. Dirinya terlihat menghela nafas pelan sebelum menjawab pertanyaan Blaze.

"Semuanya baik-baik saja kok~

END
.
.
.
BONUS

"Fan, mobilnya kenapa?"

"Pelukan sama motor tadi, Hali"

"Hah?"

Pesan moral?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro