✨ | Ingatan Fang Tentang 'Dia'
Cuzhae presents:
Fang's Memory About 'Her'; original idea from urisheatta on Instagram.
.
.
.
Menjelang hari raya dan atas usulan BoBoiBoy, Kokotaim ditambah OchoBot memutuskan menemani Tok Aba untuk pulang kampung ke Kota Hilir. Kota yang di mana Tok Aba dahulu tempati sebagai tempat tinggal, sebelum akhirnya pindah dan menetap ke Pulau Rintis.
Lalu keesokan pagi sediikit menyeret ke waktu siang, Kokotaim dengan OchoBot pergi berkeliling Kota Hilir.
“Wah! Cantiknya!” seru Ying penuh takjub melihat panorama Kota Hilir ketika sampai di pusat taman.
Cahaya matahari terpantulkan di air mancur. Biasan cahaya tersebut bak intan yang berkilau.
“Aku tahu,” sahut Fang yang ikut menyertai berkeliling taman. Dari sisi bingkai lensanya, Fang melirik ke arah Ying.
Gadis yang sering berlari laju itu tampil dengan fesyen yang berbeda. Selain itu, yang mencuri perhatian Fang adalah rambut panjang biru yang biasa terkuncir dua rendah sekarang diubah jadi model sanggul. Kini mata marun Fang tidak bisa mengalihkan pandangannya dari rambut Ying.
‘Digelung, ya … entah mengapa, itu terasa familier ….’ batin Fang, mengamati gaya rambut terbaru milik Ying.
Pemuda itu terus menatap sang gadis yang tengah asyik bercengkerama dengan robot-robot Koncho. Robot dengan rupa mirip dengan pembatas jalan. Jujur saja, gulungan rambut Ying seperti pernah lihat. Entah di mana, Fang agak lumayan lupa.
‘Di mana, ya, aku lihat gaya rambut itu—’
Sekilas ingatan masuk ke dalam diri Fang. Ada seorang wanita cantik dengan rambut ungu disanggul yang tengah menggenggam tangan seorang anak kecil. Keduanya tampak begitu bahagia. Fang berpikir, itu pasti anaknya, sebab warna rambutnya sama persis dengan wanita itu.
Setelah merenung beberapa saat, akhirnya Fang ingat. Dia adalah sosok yang selama ini ia rindukan. Wanita yang paling ia sayangi.
Tiba-tiba air mata turun begitu saja tanpa disuruh dari manik marun berlensa Fang.
“Eh, kenapa aku menangis?”
Sekelabat memori tentang dia yang merasuk dalam benak Fang itu rasanya … seperti ada perasaan rindu yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Gaya rambut Ying sungguh mirip sekali dengan dia. Sukses menyebabkan pemuda peminat donat lobak merah itu menangis.
Sedangkan Ying tidak sadar jika Fang sudah mengamatinya dari tadi. “Kita harus bawa semua orang ke sini!” pekik Ying penuh kegembiraan. Gadis itu benar-benar nenyukai tempat penuh robot-robot unik tersebut.
“Fang.” Selintas suara wanita itu terdengar dengan penuh kelembutan dan nada yang anggun.
Siapa sebenarnya wanita itu? Kenapa dengan mengingatnya saja mampu membuat dada Fang terasa sesak?
Namun, Fang ingin pastikan jika perkiraannya tidaklah salah. Sejumput rambut di sisi wajah milik Ying diangkat oleh Fang ke dekat daun telinga sang gadis.
“Eh?” Ying bertanya-tanya dengan hal yang Fang lakukan.
‘Ternyata aku benar, itu dirinya,’ batin Fang, tersenyum sendu. Air matanya kembali turun.
“Fang, kamu menangis?!” sentak Ying, panik karena Fang tiba-tiba saja menangis setelah memegang rambutnya. “K-kamu tidak apa-apa—-”
“Terima kasih, Ying,” kata Fang cepat, memotong ucapan Ying. Sedangkan sang gadis menatap bingung pemuda itu. Mungkin dalam benak Ying bertanya, kenapa pula Fang berterima kasih padanya?
“Kamu hanya ingatkan aku pada seseorang yang benar-benar berharga. Kupikir, aku hampir saja lupa tentang dia,” jelas Fang.
Wanita itu tidak lain ialah ibu Fang. Sosok dengan segala keanggunan dan kelembutan yang milikinya. Ibu yang sangat menyayangi keluarganya.
“Dan ini kesempatanku untuk mengembalikan kenanganku yang hampir hilang itu,” lanjut Fang, lalu mengusap sisa tangisnya.
—— 🥀🥀🥀 ——
Siapa yang taruh bawang sama garam di sini, hah?!
Mama Fang cantik btw 💜💜
____________
20 Mei 2022
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro