"Eldaaaa, Eldaaa."

"Hobi banget sih lu, neriakin nama gue."

"Idihhh, jijik. Punya hobi kok neriakin nama elu."

"Ada apa sih, Ver? Lu bawa kabar tentang Arka lagi? Atau malah tentang Alwa?"

"Bukan, gue cuma mau nyampein lu dipanggil sama Bu Sri."

"Disuruh ngapain?"

"Disuruh ke lab kimia."

"Lah, kayaknya gue ga punya urusan apa apa sama dia deh. Masalah sama dia aja gue gak pernah buat."

"Hayo loh, abis ngapain? Mampus lu berurusan sama dia."

"Udah ah, gue ke lab kimia dulu."

***

"Permisi Bu Sri, Ibu manggil saya?"

"Oh, iya, Elda. Saya manggil kamu," jawab Bu Sri setelah mengalihkan pandangannya dari setumpuk kertas yang berada di atas meja.

"Ada apa ya bu?"

"Saya mau minta kamu bergabung sama tim OSN Kimia. Gimana kamu mau?"

"Beneran, Bu?"

"Iya, beneran Elda."

"Mau banget."

"Ya udah, kamu duduk dulu di sana. Bentar lagi partner kamu bakal dateng. Kalian bisa belajar bareng nanti." Bu Sri menunjukkan meja yang tak jauh dari mejanya.

"Baik, Bu. Terimakasih." Bu Sri mengangguk kemudian kembali menyibukkan diri dengan kertas kertas hasil praktikum anak kelas VII.

Sekitar 5 menit Elda menunggu, terdengar ketukan pintu di pintu lab.

"Ya, masuk."

Saat sang pengetuk pintu memasuki lab kimia, Elda masih saja sibuk dengan ponselnya. Dia sedang asik Chating dengan Vera, mengabarkan hal gembira tentang dirinya yang diminta mengikuti OSN kimia.

"Cewek di sana itu partner kamu. Penggantinya Danu. Kalian bisa perkenalan sendiri."

"Baik, Bu." Kemudian saat partner Elda sedang berjalan menuju meja yang dimaksud.

"Arka," panggil Bu Sri.

"Iya, Bu."

Mendengar satu nama itu, hati Elda berdesir. Jantungnya berdetak berkali kali lipat lebih cepat dari biasanya. Sejenak Elda terhanyut dalam lamunannnya.

"Hey, gue partner lu. Nama gue Arka."

"Akhirnya kakak mau kenalan juga sama gue," ucap Elda sambil membalikkan tubuhnya menghadap Arka.

"Elu, jadi elu partner gue?" Arka tak terima dan menatap nyalang gadis yang dianggapnya tak tau diri itu.

"Yes, it's me."

Continue~